26.7 C
Jakarta
Saturday, April 19, 2025

Peneliti Ungkap Manipulasi Genetik, Virus Korona Diduga Dibuat Manusia

Asal
usul virus Korona masih menjadi pertanyaan oleh para peneliti. Sejumlah ilmuwan
sebelumnya menduga asal usul virus Korona berasal dari laboratorium, bukan dari
alam. Dan kini penelitian terbaru menemukan adanya dugaan manipulasi genetik
pada genom virus Korona.

Dilansir
dari Science Times, Jumat (27/11), penelitian terbaru yang diterbitkan di Wiley
Online Library pada 17 November mengklaim, struktur chimeric dan situs
pembelahan furin SARS-CoV-2 mungkin merupakan hasil dari manipulasi genetik.
Dengan kata lain, tak menutup kemungkinan bahwa virus itu buatan manusia atau
buatan laboratorium. Asal virus dari laboratorium bukanlah teori konspirasi
tanpa dasar.

Menurut
para peneliti, asal laboratorium SARS-CoV-2 bukanlah teori konspirasi tak
berdasar. Mereka menambahkan bahwa peneliti memiliki tanggung jawab untuk
mempertimbangkan setiap kemungkinan asal mula SARS-CoV-2.

Baca Juga :  Lansia Wajib Penuhi 5 Syarat di Kuesioner Sebelum Vaksinasi Covid-19

Analisis
struktur genom virus menunjukkan bahwa virus tersebut kemungkinan besar
bersifat chimeric. Dengan kata lain, itu adalah kombinasi dari virus Korona
kelelawar RaTG13 yang menyusun urutannya. Sedangkan domain pengikat reseptornya
(RBD) hampir mirip dengan virus corona yang ditemukan pada trenggiling.

Artikel
terbaru yang dimuat di Nature juga menyebutkan bahwa asal virus Korona dari
laboratorium tidak boleh dikesampingkan. Ada kemungkinan bahwa para ilmuwan
yang melakukan percobaan padanya bisa saja terinfeksi secara tidak sengaja,
yang kemudian mulai menyebar ke manusia. Mereka mencatat bahwa manipulasi
genetik virus SARS-CoV-2 dapat dilakukan di laboratorium mana pun di dunia yang
memiliki akses dan peralatan yang diperlukan untuk tidak meninggalkan jejak
percobaan.

Baca Juga :  Bolehkah Pasien Diabetes Minum Kopi Pakai Madu atau Gula Pengganti?

Beberapa
bulan lalu, ilmuwan Australia Profesor Nikolai Petrovsky mengatakan bahwa
penelitiannya menunjukkan bahwa SARS-CoV-2 dapat beradaptasi dengan sempurna
pada sel manusia daripada pada hewan lain. Klaim ini mendorong banyak ahli
untuk mempertanyakan asal mula virus apakah itu buatan manusia, atau dari alam.

Meskipun
begitu, klaim ini berkali-kali dibantah, terutama oleh para ilmuwan di Tiongkok
tempat kasus pertama dilaporkan. Para peneliti mengatakan bahwa untuk
memecahkan misteri asal-usul Covid-19, penyelidikan menyeluruh masih sangat
dibutuhkan.

Asal
usul virus Korona masih menjadi pertanyaan oleh para peneliti. Sejumlah ilmuwan
sebelumnya menduga asal usul virus Korona berasal dari laboratorium, bukan dari
alam. Dan kini penelitian terbaru menemukan adanya dugaan manipulasi genetik
pada genom virus Korona.

Dilansir
dari Science Times, Jumat (27/11), penelitian terbaru yang diterbitkan di Wiley
Online Library pada 17 November mengklaim, struktur chimeric dan situs
pembelahan furin SARS-CoV-2 mungkin merupakan hasil dari manipulasi genetik.
Dengan kata lain, tak menutup kemungkinan bahwa virus itu buatan manusia atau
buatan laboratorium. Asal virus dari laboratorium bukanlah teori konspirasi
tanpa dasar.

Menurut
para peneliti, asal laboratorium SARS-CoV-2 bukanlah teori konspirasi tak
berdasar. Mereka menambahkan bahwa peneliti memiliki tanggung jawab untuk
mempertimbangkan setiap kemungkinan asal mula SARS-CoV-2.

Baca Juga :  Lansia Wajib Penuhi 5 Syarat di Kuesioner Sebelum Vaksinasi Covid-19

Analisis
struktur genom virus menunjukkan bahwa virus tersebut kemungkinan besar
bersifat chimeric. Dengan kata lain, itu adalah kombinasi dari virus Korona
kelelawar RaTG13 yang menyusun urutannya. Sedangkan domain pengikat reseptornya
(RBD) hampir mirip dengan virus corona yang ditemukan pada trenggiling.

Artikel
terbaru yang dimuat di Nature juga menyebutkan bahwa asal virus Korona dari
laboratorium tidak boleh dikesampingkan. Ada kemungkinan bahwa para ilmuwan
yang melakukan percobaan padanya bisa saja terinfeksi secara tidak sengaja,
yang kemudian mulai menyebar ke manusia. Mereka mencatat bahwa manipulasi
genetik virus SARS-CoV-2 dapat dilakukan di laboratorium mana pun di dunia yang
memiliki akses dan peralatan yang diperlukan untuk tidak meninggalkan jejak
percobaan.

Baca Juga :  Bolehkah Pasien Diabetes Minum Kopi Pakai Madu atau Gula Pengganti?

Beberapa
bulan lalu, ilmuwan Australia Profesor Nikolai Petrovsky mengatakan bahwa
penelitiannya menunjukkan bahwa SARS-CoV-2 dapat beradaptasi dengan sempurna
pada sel manusia daripada pada hewan lain. Klaim ini mendorong banyak ahli
untuk mempertanyakan asal mula virus apakah itu buatan manusia, atau dari alam.

Meskipun
begitu, klaim ini berkali-kali dibantah, terutama oleh para ilmuwan di Tiongkok
tempat kasus pertama dilaporkan. Para peneliti mengatakan bahwa untuk
memecahkan misteri asal-usul Covid-19, penyelidikan menyeluruh masih sangat
dibutuhkan.

Terpopuler

Artikel Terbaru