26.7 C
Jakarta
Sunday, April 13, 2025

BPOM: Vaksin Covid-19 Sinovac Penuhi Aspek Produksi Obat yang Baik

Badan
Pengawas Obat dan Makanan mengatakan berdasar informasi yang diperoleh dari
hasil inspeksi BPOM, Bio Farma, dan MUI, mutu dan keamanan vaksin Covid-19
buatan perusahaan asal Tiongkok, Sinovac, memenuhi aspek cara produksi obat
yang baik.

”Dapat
kami laporkan bahwa alhamdulillah kalau dilihat mulai dari aspek mutu vaksin
tersebut dengan hasil yang didapatkan Tim BPOM, Bio Farma, dan MUI, untuk
melihat aspek halalnya dapat dikatakan produk tersebut (Vaksin Covid-19 buatan
Sinovac) memenuhi aspek cara produksi obat yang baik di tempatnya,” kata Kepala
BPOM Penny Kusumastuti Lukito seperti dilansir dari Antara di Bandung, Kamis
(26/11).

Dia
menuturkan, berdasar pemantauan selama satu bulan pascasuntik vaksin Covid-19
dosis kedua terpantau aman. Hal itu berdasar pantauan awal terkait dengan hasil
analisis, sampel darah, dan lainnya.

Baca Juga :  Peneliti Sebut 40 Persen Pasien Covid-19 Kehilangan Bau dan Rasa

”Jadi
kami laporkan bahwa hasil uji klinik yaitu dari hasil analisis, lalu melalui
sampel darah, dapat dikaitkan dengan keimunogenisitasnya. Jadi itu aspek
parameter ukur untuk menunjukkan saintifik dari aspek keamanan dan aspek
efikasi itu sudah didapatkan bahwa setelah penyuntikan kedua data-data akan
dijelaskan lebih jauh lagi,” ujar Penny Kusumastuti Lukito.

Dia
menjelaskan, perkembangan terakhir akan dilaporkan tim peneliti dan khususnya
yang menunjukkan aspek keamanan yang baik dari vaksin tersebut akan terus
dipantau pihaknya sampai jangka waktu tiga bulan dan sampai enam bulan ke
depan.

”Sejauh
ini data satu bulan saya kira sudah cukup menggembirakan ya,” terang Penny
Kusumastuti Lukito.

Baca Juga :  Minum Suplemen Saat Sakit, Masihkah Berguna?

Saat
ini, BPOM masih menunggu proses analisis dan uji klinis tahap 3 yang dilakukan
di Kota Bandung, Jawa Barat, telah selesai. ”Data-datanya masih dalam tahap
analisis. Sekarang kita sedang menunggu proses analisis, sehingga aspek
keamanan efikasi bisa kita dapatkan dan kita bisa berikan EUA sehingga
vaksinasi bisa dilakukan,” ucap Penny Kusumastuti Lukito.

Badan
Pengawas Obat dan Makanan mengatakan berdasar informasi yang diperoleh dari
hasil inspeksi BPOM, Bio Farma, dan MUI, mutu dan keamanan vaksin Covid-19
buatan perusahaan asal Tiongkok, Sinovac, memenuhi aspek cara produksi obat
yang baik.

”Dapat
kami laporkan bahwa alhamdulillah kalau dilihat mulai dari aspek mutu vaksin
tersebut dengan hasil yang didapatkan Tim BPOM, Bio Farma, dan MUI, untuk
melihat aspek halalnya dapat dikatakan produk tersebut (Vaksin Covid-19 buatan
Sinovac) memenuhi aspek cara produksi obat yang baik di tempatnya,” kata Kepala
BPOM Penny Kusumastuti Lukito seperti dilansir dari Antara di Bandung, Kamis
(26/11).

Dia
menuturkan, berdasar pemantauan selama satu bulan pascasuntik vaksin Covid-19
dosis kedua terpantau aman. Hal itu berdasar pantauan awal terkait dengan hasil
analisis, sampel darah, dan lainnya.

Baca Juga :  Peneliti Sebut 40 Persen Pasien Covid-19 Kehilangan Bau dan Rasa

”Jadi
kami laporkan bahwa hasil uji klinik yaitu dari hasil analisis, lalu melalui
sampel darah, dapat dikaitkan dengan keimunogenisitasnya. Jadi itu aspek
parameter ukur untuk menunjukkan saintifik dari aspek keamanan dan aspek
efikasi itu sudah didapatkan bahwa setelah penyuntikan kedua data-data akan
dijelaskan lebih jauh lagi,” ujar Penny Kusumastuti Lukito.

Dia
menjelaskan, perkembangan terakhir akan dilaporkan tim peneliti dan khususnya
yang menunjukkan aspek keamanan yang baik dari vaksin tersebut akan terus
dipantau pihaknya sampai jangka waktu tiga bulan dan sampai enam bulan ke
depan.

”Sejauh
ini data satu bulan saya kira sudah cukup menggembirakan ya,” terang Penny
Kusumastuti Lukito.

Baca Juga :  Minum Suplemen Saat Sakit, Masihkah Berguna?

Saat
ini, BPOM masih menunggu proses analisis dan uji klinis tahap 3 yang dilakukan
di Kota Bandung, Jawa Barat, telah selesai. ”Data-datanya masih dalam tahap
analisis. Sekarang kita sedang menunggu proses analisis, sehingga aspek
keamanan efikasi bisa kita dapatkan dan kita bisa berikan EUA sehingga
vaksinasi bisa dilakukan,” ucap Penny Kusumastuti Lukito.

Terpopuler

Artikel Terbaru