Di
tengah masyarakat, masih ada sebagian yang belum mengerti pentingnya vaksin
untuk mencegah penyakit menular. Hal itu membuat perlunya sosialisasi perihal
vaksin dilakukan secara terus-menerus dan berkelanjutan.
Kemampuan
vaksin untuk membentuk kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit tertentu seperti
Covid-19 membuatnya menjadi alat yang paling efektif untuk mencegah penularan.
Dalam Dialog Produktif bertema “Vaksin Sebagai Perencanaan Preventif Kesehatanâ€
yang diselenggarkan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional
(KPCPEN) belum lama ini, dr. Dirga Sakti Rambe, vaksinolog sekaligus dokter
spesialis penyakit dalam menjelaskan, setiap vaksin punya efektivitas yang
berbeda-beda.
Kemudian,
dirinya juga menjelaskan, vaksin pun tidak akan mendapat izin apabila
efektivitasnya rendah. “Untuk vaksin Covid-19, WHO menetapkan efektivitas
minimal mencapai 50 persen. Kita harapkan vaksin yang ada nanti efektivitasnya
lebih tinggi dari angka yang ditetapkan WHOâ€, jelasnya.
Vaksin
sebagai alat intervensi kesehatan masyarakat di saat pandemi memang sangat
dibutuhkan. Selain penyakit ini berbahaya bagi kesehatan, gejala terinfeksi
Covid-19 bisa sangat minim sehingga pasien tidak menyadari telah terinfeksi.
Inilah yang mengakibatkan banyaknya pasien Covid-19 yang terlambat ditangani
atau justru mendapat penanganan pada saat gejala dan kondisi yang memburuk.
“Ada
banyak sekali gejala yang ditimbulkan dari Covid-19, oleh karena itu selalu
aware dengan apapun yang dirasakan oleh tubuh kita. Jangan sampai merasa sehat
karena tidak demam. Padahal ada gejala terinfeksi Covid-19 di luar demamâ€, ujar
dr. Twindy Rarasati, dokter yang sekaligus penyintas Covid-19 dalam kesempatan
yang sama.
Dr.
Driga menyatakan, leliru apabila ada anggapan vaksin itu tidak ada gunanya.
Karena menurutnya, vaksin sifatnya melatih sistem kekebalan tubuh agar mampu
memproduksi antibodi. Dan satu lagi vaksin punya keunggulan yang tidak dimiliki
upaya pencegahan yang lain, yaitu vaksin memberikan perlindungan yang sifatnya
spesifik.
“Oleh
karena itulah banyak dokter dan ahli yang menyatakan bahwa vaksin efektif
sebagai alat mencegah penularan Covid-19, selain tentunya terus disiplin
menerapkan 3M (Memakai masker, Mencuci tangan, dan Menjaga jarak aman),â€
lanjutnya.
Kemudian,
informasi yang benar terkait protokol kesehatan dan vaksin perlu untuk
masyarakat perbaharui secara berkesinambungan. Vaksin Covid-19 menjadi harapan
untuk upaya menekan penyebaran Covid-19.
Masyarakat
diminta untuk yakin, bahwa vaksin yang disiapkan aman dan efektif karena harus
terlebih dahulu mendapat izin penggunaan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan
(BPOM), setelah sebelumnya melalui berbagai proses penelitian yang panjang
termasuk tahapan uji klinik yang memastikan keamanan dan keefektifannya.
“Kalau
sudah ada izin (pemakaiannya), tidak usah ragu lagi. Apabila izinnya ada dan
pemerintah meminta kita vaksinasi, segera kita kerjakan bersama. Sejauh ini
dari hasil uji klinik terkait keamanan, tidak ada catatan efek samping yang
serius mengenai keamanan vaksin iniâ€, ujar dr. Dirga.
Informasi
yang benar dan berasal dari narasumber terpercaya di bidang Kesehatan sangat
perlu disampaikan kepada publik. Hal ini mencegah masyarakat terjebak kabar
hoax yang menyesatkan.