26.3 C
Jakarta
Saturday, April 27, 2024

Sulit Makan, Pasien Kanker Anak yang Kurang Gizi Dibantu Lewat Selang

Pasien
anak dengan kanker harus dipenuhi gizinya sehingga kondisi mereka bisa tetap
stabil. Sayangnya, pengaruh pengobatan dan terapi terkadang membuat mereka
sulit atau kehilangan nafsu makan.

Spesialis
Gizi Klinis Dr. dr Ririn Hariani dari RS Kanker Dharmais menjelaskan, banyak
faktor yang menentukan kesembuhan kanker pada anak. Salah satunya adalah
dukungan gizi yang baik. Anak-anak sedang menjalani masa tumbuh kembang dan
masa pubertas sehingga pemenuhan gizi ini perlu mendaapat perhatian,
lebih-lebih pada anak dengan kanker.

“Gizi
yang baik bisa melawan risiko infeksi dan mentoleransi efek samping terapi pada
anak dengan kanker,” jelas dr. Ririn dalam webinar yang diselenggarakan Yayasan
Onkologi Anak Indonesia (YOAI) baru-baru ini.

Dia
menambahkan, gizi tidak hanya untuk mempertahankan fungsi tubuh. Namun bisa
mendukung aktivitas dan kesembuhan anak dengan kanker. Mereka juga menjadi
lebih tahan terhadap efek samping terapi sehingga terapi tidak memanjang.

Menurutnya,
sekitar 5,50 persen anak dan remaja dengan kanker mengalami kurang gizi saat terdiagnosis.
Angka ini akan meningkat 40-80 persen saat pasien menjalani terapi kanker.
Penyebabnya adalah asupan gizi kurang dan perjalanan kanker itu sendiri.

Hampir
semua jenis kanker berisiko menyebabkan kondisi kurang gizi, terutama kanker
stadium lanjut yang membutuhkan terapi intensif berupa kemoterapi, radiasi dan
operasi. Dan anak yang menjalani kemoterapi mengalami kesulitan makan.

Baca Juga :  Agar Jantung Penyandang Diabetes dan Hipertensi Sehat selama Pandemi

 

“Mengapa?
Karena kemoterapi membunuh sel yang membelah cepat termasuk sel saluran cerna.
Selain tidak nafsu makan, anak bisa mengalami sariawan, mual, muntah, diare,
dan perubahan rasa kecap,” kata dr. Ririn.

Selama
menjalani terapi, kata dia, pasien kanker anak tetap perlu melakukan penilaian
tinggi dan berat tinggi badan sesuai usia, untuk menghitung kebutuhan gizinya.
Selain itu perlu dipantau apakah anak masih bisa makan melalui mulut.

“Jika
asupan gizinya kurang dari 60 persen maka direkomendasikan makan dengan
selang,” katanya.

Secara
umum nutrisi yang dibutuhkan anak kanker adalah gizi seimbang yang terdiri dari
karbohidrat sebagai sumber energi, sayur dan buah sebagai sumber vitamin dan
mineral, dan protein cukup untuk mengganti sel-sel yang rusak akibat
kemoterapi. Pedoman umum pemberian gizi seimbang pada anak dengan kanker di
antaranya konsumsi aneka ragam makanan harian, kebiasaan hidup bersih, selalu
beraktivitas fisik atau olahraga dan rutin timbang berat badan

Usahakan
hindari makanan yang dibakar, makanan olahan, dan makanan yang tidak terjamin
kebersihannya. Olahraga sangat mendukung pemenuhan gizi karena bisa membuat
anak lebih segar sekaligus meningkatkan nafsu makan.

Baca Juga :  Buktikan 4 Manfaat Minum Air Rebusan Kunyit

Apabila
pemberian makanan biasa kurang optimal maka bisa penambahan makanan cair sesuai
kebutuhan anak. Libatkan anak-anak dalam proses memasak agar tertarik untuk
makan, atau hidangkan makanan dengan tampilan yang menggugah selera.

Penelitian
menunjukkan, intervensi gaya hidup dini melalui pengaturan gizi dan aktivitas
penting. Selain untuk menunjang kesembuhan anak dengan kanker, juga untuk
mencegah kelebihan berat badan dan penyakit kronis di masa depan pada survivor
kanker anak.

 

“Kurang
gizi pada anak dengan kanker akan menurunkan peluang kesembuhan. Penelitian
menunjukkan lama hidup anak kanker dengan gizi kurang pada bulan ke-6 lebih
rendah dibandingkan pasien dengan gizi cukup,” tegasnya.

Dampak
malnutrisi pada anak dengan kanker :

1.
Meningkatkan terjadinya infeksi

2.
Meningkatkan komplikasi operasi

3.
Menurunkan toleransi kemoterapi dan radiasi

4.
Meningkatkan biaya perawatan

5.
Performa status menurun

6.
Beban sosial

“Semua
hal tersbeut menjadilan perawatan di rumah sakit menjadi lebih lama. Semakin
lama anak dirawat di rumah sakit, membuat anak menjadi rentan depresi,” tutup
dr. Ririn.

Pasien
anak dengan kanker harus dipenuhi gizinya sehingga kondisi mereka bisa tetap
stabil. Sayangnya, pengaruh pengobatan dan terapi terkadang membuat mereka
sulit atau kehilangan nafsu makan.

Spesialis
Gizi Klinis Dr. dr Ririn Hariani dari RS Kanker Dharmais menjelaskan, banyak
faktor yang menentukan kesembuhan kanker pada anak. Salah satunya adalah
dukungan gizi yang baik. Anak-anak sedang menjalani masa tumbuh kembang dan
masa pubertas sehingga pemenuhan gizi ini perlu mendaapat perhatian,
lebih-lebih pada anak dengan kanker.

“Gizi
yang baik bisa melawan risiko infeksi dan mentoleransi efek samping terapi pada
anak dengan kanker,” jelas dr. Ririn dalam webinar yang diselenggarakan Yayasan
Onkologi Anak Indonesia (YOAI) baru-baru ini.

Dia
menambahkan, gizi tidak hanya untuk mempertahankan fungsi tubuh. Namun bisa
mendukung aktivitas dan kesembuhan anak dengan kanker. Mereka juga menjadi
lebih tahan terhadap efek samping terapi sehingga terapi tidak memanjang.

Menurutnya,
sekitar 5,50 persen anak dan remaja dengan kanker mengalami kurang gizi saat terdiagnosis.
Angka ini akan meningkat 40-80 persen saat pasien menjalani terapi kanker.
Penyebabnya adalah asupan gizi kurang dan perjalanan kanker itu sendiri.

Hampir
semua jenis kanker berisiko menyebabkan kondisi kurang gizi, terutama kanker
stadium lanjut yang membutuhkan terapi intensif berupa kemoterapi, radiasi dan
operasi. Dan anak yang menjalani kemoterapi mengalami kesulitan makan.

Baca Juga :  Agar Jantung Penyandang Diabetes dan Hipertensi Sehat selama Pandemi

 

“Mengapa?
Karena kemoterapi membunuh sel yang membelah cepat termasuk sel saluran cerna.
Selain tidak nafsu makan, anak bisa mengalami sariawan, mual, muntah, diare,
dan perubahan rasa kecap,” kata dr. Ririn.

Selama
menjalani terapi, kata dia, pasien kanker anak tetap perlu melakukan penilaian
tinggi dan berat tinggi badan sesuai usia, untuk menghitung kebutuhan gizinya.
Selain itu perlu dipantau apakah anak masih bisa makan melalui mulut.

“Jika
asupan gizinya kurang dari 60 persen maka direkomendasikan makan dengan
selang,” katanya.

Secara
umum nutrisi yang dibutuhkan anak kanker adalah gizi seimbang yang terdiri dari
karbohidrat sebagai sumber energi, sayur dan buah sebagai sumber vitamin dan
mineral, dan protein cukup untuk mengganti sel-sel yang rusak akibat
kemoterapi. Pedoman umum pemberian gizi seimbang pada anak dengan kanker di
antaranya konsumsi aneka ragam makanan harian, kebiasaan hidup bersih, selalu
beraktivitas fisik atau olahraga dan rutin timbang berat badan

Usahakan
hindari makanan yang dibakar, makanan olahan, dan makanan yang tidak terjamin
kebersihannya. Olahraga sangat mendukung pemenuhan gizi karena bisa membuat
anak lebih segar sekaligus meningkatkan nafsu makan.

Baca Juga :  Buktikan 4 Manfaat Minum Air Rebusan Kunyit

Apabila
pemberian makanan biasa kurang optimal maka bisa penambahan makanan cair sesuai
kebutuhan anak. Libatkan anak-anak dalam proses memasak agar tertarik untuk
makan, atau hidangkan makanan dengan tampilan yang menggugah selera.

Penelitian
menunjukkan, intervensi gaya hidup dini melalui pengaturan gizi dan aktivitas
penting. Selain untuk menunjang kesembuhan anak dengan kanker, juga untuk
mencegah kelebihan berat badan dan penyakit kronis di masa depan pada survivor
kanker anak.

 

“Kurang
gizi pada anak dengan kanker akan menurunkan peluang kesembuhan. Penelitian
menunjukkan lama hidup anak kanker dengan gizi kurang pada bulan ke-6 lebih
rendah dibandingkan pasien dengan gizi cukup,” tegasnya.

Dampak
malnutrisi pada anak dengan kanker :

1.
Meningkatkan terjadinya infeksi

2.
Meningkatkan komplikasi operasi

3.
Menurunkan toleransi kemoterapi dan radiasi

4.
Meningkatkan biaya perawatan

5.
Performa status menurun

6.
Beban sosial

“Semua
hal tersbeut menjadilan perawatan di rumah sakit menjadi lebih lama. Semakin
lama anak dirawat di rumah sakit, membuat anak menjadi rentan depresi,” tutup
dr. Ririn.

Terpopuler

Artikel Terbaru