Salah
satu tindakan yang dikatakan paling efektif untuk mencegah Covid-19 adalah
menjaga jarak, memakai masker, dan mencuci tangan pakai sabun. Tapi protokol
mana sebenarnya yang paling efektif mencegah penularan virus Korona?
Dilansir
dari Science Times, Selasa (24/11), Peneliti Profesor Paul Tupper dan Caroline
Coljin, keduanya dari Universitas Simon Fraser, telah mengembangkan model untuk
menilai efektivitas berbagai metode pencegahan penularan Covid-19, seperti
menjaga jarak sosial dan memakai masker. Pihaknya menemukan bahwa keefektifan
metode ini tidak sama satu sama lain.
Misalnya,
jarak sosial atau fisik mungkin efektif secara universal dalam mengurangi
risiko penularan Covid-19, tetapi masker tergantung pada situasinya. Mereka
mempublikasikan hasilnya di jurnal Proceedings of the National Academy of
Sciences of the United States of America (PNAS) pada 19 November.
Mereka
menguji dalam sebuah acara yang mewakili jumlah orang yang terinfeksi virus
dari satu orang di acara tersebut. Melihat berbagai faktor penularan, seperti
intensitas, durasi, kedekatan, dan berbaur antar masing-masing, peneliti
mengukur metode mana yang paling efektif
Selain
itu, para peneliti telah menggunakan data dari berbagai laporan wabah selama
pernikahan, pesta, jamuan makan, klub malam, restoran, dan angkutan umum.
Mereka mencatat bahwa risiko terinfeksi tergantung pada tingkat penularan dan
durasi di tempat tertentu.
Acara
yang padat termasuk bar, klub malam, dan tempat yang penuh sesak termasuk
berisiko tinggi. Sementara kategori tempat lainnya yakni angkutan umum, jarak
sosial di restoran, dan aktivitas luar ruangan.
Apa
yang Mereka Temukan?
Menurut
laporan Medical Xpress, para peneliti menemukan bahwa pengaturan protokol ketat
di sekolah menengah, tempat kerja dalam ruangan, klub malam, dan bar akan
membantu mengurangi risiko tertular penyakit. Selain itu, para peneliti
menemukan bahwa pencegahan tidak efektif jika tak ada jaga jarak sosial atau
jarak terlalu dekat dalam aktivitas, ruang kerja kantor, atau bepergian dengan
angkutan umum. Para peneliti mencatat
bahwa masker dan penghalang fisik lainnya mungkin juga kurang efektif jika
jarak sosial tak diterapkan.
Sebagai
kesimpulan, para peneliti menemukan bahwa menjaga jarak sosial adalah jawaban
universal untuk mencegah penyebaran virus Korona. Sementara penggunaan masker
akan efektif tergantung pada situasinya, seperti kepadatan ruangan dan juga
durasi dalam aktivitas tersebut.
Namun
peneliti masih membutuhkan studi lebih lanjut. Semakin banyak data yang
dikumpulkan para ilmuwan, semakin baik pula hasil studi mereka.