KALIMANTAN merupakan pulau di Indonesia yang kaya dengan keanekaragaman hayatinya. Masyarakat Kalimantan menggunakan ramuan tumbuhan untuk mengobati berbagai penyakit.
Salah satu tumbuhan khas Kalimantan yang berfungsi sebagai obat adalah kelakai. Kelakai (Stenochlaena palustris (Burm.f) Bedd.) adalah tumbuhan kaya nutrisi dan memiliki khasiat baik bagi tubuh.
Mudah ditemukan di daerah rimbun dan berair, kelakai memiliki banyak nama. Di antaranya, paku haruan, pakis, dan lembiding.
Kelakai yang termasuk dalam keluarga Blechnaceae, sering dijadikan sumber pangan oleh etnis Dayak di Kalimantan Selatan (Kalsel) dan di Kalimantan Tengah (Kalteng).
Masyarakat Dayak memanfaatkan daun dan batang kelakai untuk diolah dan dikonsumsi menjadi sayur, seperti sayur bening, sop, ataupun ditumis.
Selain dijadikan bahan pangan, selama ini bagian kelakai yang dipercaya sebagai bahan obat tradisional adalah daunnya. Banyak penelitian yang dilakukan untuk membuktikan kebenaran dari khasiat kelakai.
Berdasarkan penelitian, daun kelakai memiliki kandungan zat aktif di antaranya, zat besi (Fe), kalsium, vitamin C, dan vitamin A.
Selain itu, kandungan lain yang dimiliki kelakai adalah flavonoid, steroid, alkaloid, tannin, betakaroten, potassium, fosfor, dan mangan.
Daun kelakai memiliki manfaat sebagai antibakteri karena kandungan-kandungan yang terdapat di dalamnya. Salah satu manfaat mengenai efek antibakteri daun kelakai tertuang dalam Majalah Farmasi, Sains, dan Kesehatan tahun 2017.
Dalam penelitian tersebut, disebutkan bahwa ekstrak daun kelakai mampu menghambat Salmonella typhi (bakteri penyebab tipes) dan Staphylococcus aureus (bakteri penyebab penyakit kulit).
Komponen-komponen yang bersifat antibakteri seperti flavonoid, tannin, steroid, memiliki fungsinya masing-masing dalam menyerang bakteri dalam penyakit.
Selain itu, daun kelakai diketahui bermanfat sebagai antioksidan, zat yang melindungi tubuh dari radikal bebas. Daun kelakai punya kemampuan untuk mengurangi radikal bebas.
Menurut jurnal Riset Industri tahun 2017, aktivitas antioksidan yang cukup kuat dari ekstrak kelakai didapat dari senyawa tannin, flavonoid, dan betakaroten yang dapat menurunkan jumlah radikal bebas dalam tubuh.
Kemampuan tersebut disebabkan karena senyawa-senyawa tersebut mengandung banyak gugus hidroksi fenol yang aktif sebagai penangkal radikal bebas.
Demikian ulasan mengenai tumbuhan kelakai sebagai obat tradisional alami yang memiliki khasiat bagi tubuh. Semoga bermanfaat. (jpg)