PROKALTENG.CO
– Lansia harus melewati berbagai syarat
sebelum divaksinasi Covid-19. Apalagi bagi mereka yang sudah memiliki penyakit
komorbid atau penyakit penyerta sebelumnya.
Pemerintah
telah menetapkan tujuh jenis vaksin melalui Keputusan Menteri Kesehatan RI
Nomor HK.01.07/MENKES/12758/2020 tanggal 28 Desember 2020 tentang Penetapan
Jenis Vaksin untuk Pelaksanaan Vaksinasi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).
Namun dari tujuh vaksin Covid-19 tersebut, baru satu vaksin yang telah
memperoleh persetujuan dalam kondisi darurat (Emergency Use Authorization/EUA)
dari Badan POM, yaitu vaksin CoronaVac produksi Sinovac. Sesuai dengan
data-data hasil uji klinis yang tersedia pada saat EUA diterbitkan, penggunaan
vaksin CoronaVac diperbolehkan untuk kelompok usia dewasa dari 18 hingga 59
tahun.
Mengacu
dari angka kematian akibat Covid-19 pada umumnya terjadi pada kelompok usia
lanjut (lansia), maka kelompok populasi ini turut menjadi prioritas untuk
memperoleh hak akses vaksin yang sama. Dokter Spesialis Penyakit Dalam Dokter
Sherrvy Eva Wijayaningrum M. Biomed, Sp.PD., dari Siloam Hospitals Jember
menjelaskan dalam penerapan vaksinasi, perlu dilakukan beberapa tahap
pemeriksaan dan riwayat penyakit sebelumnya.
“Untuk
individu dengan penyakit kronis diperlukan evaluasi lanjutan apakah kondisi
tersebut sudah terkontrol atau tidak. Bila sudah terkontrol, dilanjutkan ke
tahap berikutnya yaitu screening kuesioner RAPUH,†tutur Dokter Sherrvy melalui
aplikasi Instagram Live, Senin (22/2).
Apa
itu kuesioner RAPUH? Berisi 5 pertanyaan yang akan dijawab oleh lansia:
1.
Resistensi
Apakah
Anda mengalami kesulitan untuk naik 10 anak tangga dan tanpa istirahat di
antaranya?
2.
Aktivitas
Seberapa
sering Anda mengalami kelelahan dalam 4 minggu terakhir?
3.
Penyakit
Apakah
Anda menderita lebih dari 4 penyakit sebagai berikut seperti hipertensi,
diabetes, kanker, penyakit paru kronis, serangan jantung, gagal jantung
kongestif, nyeri dada, asma, nyeri sendi, stroke, dan penyakit ginjal.
4.
Usaha Berjalan
Apakah
Anda mengalami kesulitan berjalan kira-kira sejauh 100-200 meter?
5.
Hilang Berat Badan
Apakah
berat badan Anda turun dibandingkan dengan berat badan 1 tahun lalu?
Menurutnya
jika jawaban ‘ya’ lebih dari dua, maka lansia tersebut belum layak untuk
divaksin. Namun setelah pemberian vaksin dilakukan maka lansia masih tetap
harus dikontrol oleh dokter dengan tetap menjalani aturan protokol kesehatan
seperti tetap menggunakan masker, menjaga jarak minimal 2 meter, dan selalu
menjaga kebersihan dengan mencuci tangan dengan sabun.
Menurut
dr. Sherrvy, batasan pemberian vaksinasi pada lansia mulai dari usia 60 tahun
hingga usia 89 tahun. Jika sudah berumur diatas 90 tahun maka sudah masuk
kategori tereliminasi.
Pemberian
vaksin sinovac ini adalah jenis vaksin in-aktif (mati), yaitu virus atau
bakteri yang dimatikan dengan suhu panas atau bahan kimia (radiasi) dan perlu
dilakukan pengulangan seperti halnya vaksin flu. Vaksin membentuk antibodi
sekaligus merupakan suatu zat atau senyawa yang berfungsi untuk membentuk
kekebalan tubuh pada suatu penyakit. Zat atau senyawa ini merupakan suatu
penyakit yang sudah dilemahkan atau dimatikan. Dengan harapan virus yang sudah
dimatikan itu akan membentuk kekebalan dalam tubuh.
“Namun
perlu diingat bahwa vaksinasi tidak menjadikan tubuh kebal terhadap suatu
penyakit, akan tetapi membantu kekuatan pertahanan pada tubuh yang lebih baik
dibandingkan dengan yang tidak divaksin saat terpapar virus,†kata dr. Sherrvy.