Seseorang
yang pernah menderita Covid-19 bisa saja terinfeksi lagi. Namun peneliti
mengungkapkan, seseorang yang pernah terinfeksi Covid-19 sangat tidak mungkin
tertular kembali, setidaknya selama enam bulan setelah infeksi pertama.
Dilansir
dari Daily Sabah, Minggu (22/11), sebuah penelitian di Inggris tentang petugas
perawatan kesehatan di garis depan perang melawan pandemi virus Korona meneliti
hal itu. Kasus-kasus infeksi ulang Covid-19 telah menimbulkan kekhawatiran
bahwa kekebalan mungkin berumur pendek dan pasien yang pulih dapat segera jatuh
sakit lagi.
Tetapi,
hasil penelitian yang dilakukan pada kohort pekerja perawatan kesehatan Inggris
menunjukkan kasus infeksi ulang cenderung tetap sangat jarang. รขโฌลTerinfeksi
Covid-19 memang menawarkan perlindungan terhadap infeksi ulang bagi kebanyakan
orang setidaknya selama enam bulan,รขโฌย kata Eyre.
รขโฌลKami tidak menemukan infeksi gejala baru pada
salah satu peserta yang dites positif antibodi,รขโฌย tambahnya.
Studi
tersebut, bagian dari program pengujian staf utama, mencakup periode 30 minggu
antara April dan November 2020. Hasilnya belum ditinjau oleh ilmuwan lain,
tetapi dipublikasikan sebelum ditinjau di situs web MedRxiv.
Selama
penelitian, 89 dari 11.052 staf tanpa antibodi mengalami infeksi baru dengan
gejala, sementara tidak satu pun dari 1.246 staf dengan antibodi mengalami
infeksi bergejala.
Staf
dengan antibodi juga lebih kecil kemungkinannya untuk positif Covid-19 tanpa
gejala.
รขโฌลKami
akan terus mengikuti dengan cermat untuk melihat berapa lama perlindungan
berlangsung dan apakah infeksi sebelumnya memengaruhi tingkat keparahan infeksi
jika orang terinfeksi lagi,รขโฌย kata Eyre.
รขโฌลIni
benar-benar kabar baik, karena kami yakin bahwa, setidaknya dalam jangka
pendek, kebanyakan orang yang tertular Covid-19 tidak akan tertular lagi,รขโฌย kata
Profesor di Departemen Kesehatan Populasi Nuffield Oxford David Eyre, yang ikut
memimpin penelitian.
Pejabat
senior Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyambut baik temuan penelitian
tersebut. รขโฌลKami melihat respons kekebalan yang berkelanjutan pada manusia
sejauh ini, temuan ini juga memberi kami harapan di sisi vaksin,รขโฌย kata pakar
darurat utama WHO, Mike Ryan.