27.3 C
Jakarta
Wednesday, April 17, 2024

Sudah Pasang Ring Jantung? Anda Perhatikan 5 Hal Ini

PADA penderita penyakit jantung koroner yang
kondisinya sudah cukup parah, dokter akan menyarankan untuk pasang ring
jantung. Bila Anda ingin atau baru saja melakukannya, jangan langsung beraktivitas
seperti biasa.

Pasalnya, ada beberapa hal yang harus diperhatikan setelah pasang ring
jantung.

Perlu diketahui, pemasangan ring atau stent di jantung merupakan bagian
dari tindakan yang disebut sebagai intervensi koroner perkutan (PCI). PCI
adalah prosedur non bedah yang menggunakan kateter untuk menempatkan struktur
kecil yang disebut ring, untuk membuka pembuluh darah di jantung yang telah
menyempit oleh penumpukan plak (aterosklerosis).

PCI dapat meningkatkan aliran darah, sehingga mengurangi nyeri dada yang
berhubungan dengan jantung, membuat pasien merasa lebih baik, dan meningkatkan
kemampuan dan kualitas untuk aktif kembali.

Kegunaan lain dari PCI meliputi meringankan atau mengurangi angina (nyeri
dada kiri yang khas), mencegah serangan jantung, dan meredakan gejala gagal
jantung kongestif.

Selain itu juga memungkinkan beberapa pasien untuk menghindari tindakan
bedah (cangkok bypass arteri koroner atau CABG), suatu tindakan pembedahan yang
luas dan sering kali butuh waktu rehabilitasi yang lama.

Seperti diketahui Cecep Reza meninggal dunia pascamelakukan pemasangan ring
jantung. Dilihat dari akun Instagram miliknya, Cecep beberapa hari terakhir
sudah beraktivitas seperti biasanya.

Bercermin dari kejadian tersebut, pasien yang baru melakukan pemasangan
ring jantung memang tidak dianjurkan untuk kembali beraktivitas biasa, apalagi
aktivitas yang berat. Lengkapnya, berikut ini adalah beberapa hal yang perlu
diperhatikan setelah prosedur PCI.

Di rumah sakit

Observasi tanda vital dan perdarahan. Setelah prosedur, pasien akan dibawa
ke ruang pemulihan untuk diobservasi. Pasien akan tetap berbaring di tempat
tidur selama beberapa jam setelah prosedur. Perawat akan memantau tanda-tanda
vital, tempat pemasangan, dan sirkulasi atau sensasi pada kaki atau lengan di
lokasi sayatan.

Baca Juga :  Cegah Darah Tinggi, Berikut Takaran Garam Maksimal Per Hari

Laporkan bila ada keluhan nyeri dada, sesak, sensasi hangat, perdarahan,
atau nyeri di sekitar sayatan (biasanya kaki atau lengan).

Tirah baring (bed rest) yang lamanya bervariasi, bisa 2-6 jam tergantung
kondisi.

Penggunaan pispot. Rasa ingin buang air kecil mungkin dapat timbul sebagai
efek dari pewarnaan kontras tindakan dilakukan. Menggunakan alat bantu untuk
buang air kecil dapat mengurangi mobilisasi dan risiko tekukan pada kaki dan
lengan tempat sayatan.

Mobilisasi bertahap.

Rawat inap. Ini biasanya diharuskan guna memantau kondisi pasien setelah
tindakan PCI. Yang dipantau meliputi tanda vital, keluhan, serta pemulihan
pasca tindakan hingga pasien benar-benar stabil dan cukup kuat untuk rawat
jalan.

Di rumah

Cek lokasi tempat akses pemasangan ring. Sesampainya di rumah, pasien harus
memantau lokasi tempat dilakukannya sayatan untuk jalur PCI. Yang harus
diperhatikan adalah ada atau tidaknya nyeri, bengkak, perubahan warna, suhu,
ataupun kelainan pada kulit lainnya.

Mobilisasi bertahap. Pasien akan disarankan untuk tidak melakukan kegiatan
berat. Dokter akan memberi tahu kapan pasien bisa kembali bekerja dan
melanjutkan kegiatan normal saat melakukan kontrol.

Mengatur pola makan

Selain tak boleh beraktivitas berat, pasien juga harus menghindari beberapa
makanan yang tidak baik untuk pasien jantung koroner. Hindari makanan yang
mengandung trigliserida dan natrium tinggi, yakni: santan, gorengan, margarin,
kelapa, garam, gula (karena berpengaruh langsung pada trigliserida), dan
lain-lain.

Hindari juga makanan yang mengandung kolesterol tinggi seperti daging
olahan, gorengan, makanan cepat saji, semua jenis roti, kue, dan cookies yang
mengandung banyak lemak jenuh, dan sebagainya.

Tidak merokok

Jangan kembali merokok bila sebelumnya punya kebiasaan buruk tersebut. Asap
rokok dan senyawa berbahaya lainnya dalam rokok bisa mengakibatkan efek samping
yang buruk untuk jantung, serta bisa membuat kerja jantung semakin berat.
Hindari asap rokok sebaik mungkin agar ring jantung bisa bekerja dengan baik.

Baca Juga :  Seperti ini Pola Makan Sehat untuk Penderita Penyakit Autoimun

Pasien harus segera ke IGD atau dokter terdekat apabila merasakan:

·        
Demam
atau kedinginan.

·        
Peningkatan
rasa sakit, kemerahan, pembengkakan, atau perdarahan atau drainase (rembesan
dari luka di lokasi sayatan).

·        
Kedinginan,
mati rasa, kesemutan, atau perubahan lainnya di lokasi sayatan.

·        
Nyeri,
rasa tekanan pada dada, mual muntah, berkeringat banyak, pusing, dan pingsan.

·        
Dokter
akan memberi petunjuk tambahan atau alternatif setelah prosedur, tergantung
pada situasi khusus.

Pasien mungkin akan merasakan sakit di lokasi sayatan. Obat-obatan
analgesik (pereda nyeri) bisa digunakan untuk mengatasi nyeri ringan intensitas
hingga sedang. Obat antiplatelet juga bisa diberikan untuk mencegah terjadinya
pembekuan darah.

Dokter jantung akan menginstruksikan rawat inap pasca tindakan untuk
mengevaluasi dan menghindari terjadinya komplikasi seperti perdarahan,
pembekuan darah, atau masalah dengan aliran darah ke jantung.

Masa rawat inap akan lebih panjang jika pasien mengalami kejadian koroner
seperti serangan jantung. Pasien akan diinstruksikan untuk minum banyak air dan
membatasi aktivitas fisik selama beberapa waktu. Ini penting guna memaksimalkan
terapi dan menghindari berbagai komplikasi yang tidak diinginkan.

Demikian hal-hal yang harus diperhatikan setelah pasang ring jantung.
Prosedur tersebut dapat menyelamatkan nyawa pasien dengan penyakit jantung koroner.

Namun, pasien tetap harus memodifikasi gaya hidup untuk menjaga dan
meningkatkan kesehatan jantung.

Terapkan gaya hidup secara konsisten, mulai dari diet lengkap bergizi
seimbang, olahraga teratur, dan berhenti merokok.(RN/RH/klikdokter/jpnn/kpc)

PADA penderita penyakit jantung koroner yang
kondisinya sudah cukup parah, dokter akan menyarankan untuk pasang ring
jantung. Bila Anda ingin atau baru saja melakukannya, jangan langsung beraktivitas
seperti biasa.

Pasalnya, ada beberapa hal yang harus diperhatikan setelah pasang ring
jantung.

Perlu diketahui, pemasangan ring atau stent di jantung merupakan bagian
dari tindakan yang disebut sebagai intervensi koroner perkutan (PCI). PCI
adalah prosedur non bedah yang menggunakan kateter untuk menempatkan struktur
kecil yang disebut ring, untuk membuka pembuluh darah di jantung yang telah
menyempit oleh penumpukan plak (aterosklerosis).

PCI dapat meningkatkan aliran darah, sehingga mengurangi nyeri dada yang
berhubungan dengan jantung, membuat pasien merasa lebih baik, dan meningkatkan
kemampuan dan kualitas untuk aktif kembali.

Kegunaan lain dari PCI meliputi meringankan atau mengurangi angina (nyeri
dada kiri yang khas), mencegah serangan jantung, dan meredakan gejala gagal
jantung kongestif.

Selain itu juga memungkinkan beberapa pasien untuk menghindari tindakan
bedah (cangkok bypass arteri koroner atau CABG), suatu tindakan pembedahan yang
luas dan sering kali butuh waktu rehabilitasi yang lama.

Seperti diketahui Cecep Reza meninggal dunia pascamelakukan pemasangan ring
jantung. Dilihat dari akun Instagram miliknya, Cecep beberapa hari terakhir
sudah beraktivitas seperti biasanya.

Bercermin dari kejadian tersebut, pasien yang baru melakukan pemasangan
ring jantung memang tidak dianjurkan untuk kembali beraktivitas biasa, apalagi
aktivitas yang berat. Lengkapnya, berikut ini adalah beberapa hal yang perlu
diperhatikan setelah prosedur PCI.

Di rumah sakit

Observasi tanda vital dan perdarahan. Setelah prosedur, pasien akan dibawa
ke ruang pemulihan untuk diobservasi. Pasien akan tetap berbaring di tempat
tidur selama beberapa jam setelah prosedur. Perawat akan memantau tanda-tanda
vital, tempat pemasangan, dan sirkulasi atau sensasi pada kaki atau lengan di
lokasi sayatan.

Baca Juga :  Cegah Darah Tinggi, Berikut Takaran Garam Maksimal Per Hari

Laporkan bila ada keluhan nyeri dada, sesak, sensasi hangat, perdarahan,
atau nyeri di sekitar sayatan (biasanya kaki atau lengan).

Tirah baring (bed rest) yang lamanya bervariasi, bisa 2-6 jam tergantung
kondisi.

Penggunaan pispot. Rasa ingin buang air kecil mungkin dapat timbul sebagai
efek dari pewarnaan kontras tindakan dilakukan. Menggunakan alat bantu untuk
buang air kecil dapat mengurangi mobilisasi dan risiko tekukan pada kaki dan
lengan tempat sayatan.

Mobilisasi bertahap.

Rawat inap. Ini biasanya diharuskan guna memantau kondisi pasien setelah
tindakan PCI. Yang dipantau meliputi tanda vital, keluhan, serta pemulihan
pasca tindakan hingga pasien benar-benar stabil dan cukup kuat untuk rawat
jalan.

Di rumah

Cek lokasi tempat akses pemasangan ring. Sesampainya di rumah, pasien harus
memantau lokasi tempat dilakukannya sayatan untuk jalur PCI. Yang harus
diperhatikan adalah ada atau tidaknya nyeri, bengkak, perubahan warna, suhu,
ataupun kelainan pada kulit lainnya.

Mobilisasi bertahap. Pasien akan disarankan untuk tidak melakukan kegiatan
berat. Dokter akan memberi tahu kapan pasien bisa kembali bekerja dan
melanjutkan kegiatan normal saat melakukan kontrol.

Mengatur pola makan

Selain tak boleh beraktivitas berat, pasien juga harus menghindari beberapa
makanan yang tidak baik untuk pasien jantung koroner. Hindari makanan yang
mengandung trigliserida dan natrium tinggi, yakni: santan, gorengan, margarin,
kelapa, garam, gula (karena berpengaruh langsung pada trigliserida), dan
lain-lain.

Hindari juga makanan yang mengandung kolesterol tinggi seperti daging
olahan, gorengan, makanan cepat saji, semua jenis roti, kue, dan cookies yang
mengandung banyak lemak jenuh, dan sebagainya.

Tidak merokok

Jangan kembali merokok bila sebelumnya punya kebiasaan buruk tersebut. Asap
rokok dan senyawa berbahaya lainnya dalam rokok bisa mengakibatkan efek samping
yang buruk untuk jantung, serta bisa membuat kerja jantung semakin berat.
Hindari asap rokok sebaik mungkin agar ring jantung bisa bekerja dengan baik.

Baca Juga :  Seperti ini Pola Makan Sehat untuk Penderita Penyakit Autoimun

Pasien harus segera ke IGD atau dokter terdekat apabila merasakan:

·        
Demam
atau kedinginan.

·        
Peningkatan
rasa sakit, kemerahan, pembengkakan, atau perdarahan atau drainase (rembesan
dari luka di lokasi sayatan).

·        
Kedinginan,
mati rasa, kesemutan, atau perubahan lainnya di lokasi sayatan.

·        
Nyeri,
rasa tekanan pada dada, mual muntah, berkeringat banyak, pusing, dan pingsan.

·        
Dokter
akan memberi petunjuk tambahan atau alternatif setelah prosedur, tergantung
pada situasi khusus.

Pasien mungkin akan merasakan sakit di lokasi sayatan. Obat-obatan
analgesik (pereda nyeri) bisa digunakan untuk mengatasi nyeri ringan intensitas
hingga sedang. Obat antiplatelet juga bisa diberikan untuk mencegah terjadinya
pembekuan darah.

Dokter jantung akan menginstruksikan rawat inap pasca tindakan untuk
mengevaluasi dan menghindari terjadinya komplikasi seperti perdarahan,
pembekuan darah, atau masalah dengan aliran darah ke jantung.

Masa rawat inap akan lebih panjang jika pasien mengalami kejadian koroner
seperti serangan jantung. Pasien akan diinstruksikan untuk minum banyak air dan
membatasi aktivitas fisik selama beberapa waktu. Ini penting guna memaksimalkan
terapi dan menghindari berbagai komplikasi yang tidak diinginkan.

Demikian hal-hal yang harus diperhatikan setelah pasang ring jantung.
Prosedur tersebut dapat menyelamatkan nyawa pasien dengan penyakit jantung koroner.

Namun, pasien tetap harus memodifikasi gaya hidup untuk menjaga dan
meningkatkan kesehatan jantung.

Terapkan gaya hidup secara konsisten, mulai dari diet lengkap bergizi
seimbang, olahraga teratur, dan berhenti merokok.(RN/RH/klikdokter/jpnn/kpc)

Terpopuler

Artikel Terbaru