27.3 C
Jakarta
Wednesday, April 16, 2025

Survei Ungkap 85 Persen Orang Pakai Masker Bisa Kendalikan Covid-19

Tingkat
kepatuhan masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan seperti memakai masker
dan rajin mencuci tangan harus semakin digenjot. Sebab, meski hanya
sesederhanya memakai masker dan mencuci tangan, ternyata lebih efektif
mengendalikan penularan Covid-19 dibandingkan harus Pembatasan Sosial Berskala
Besar (PSBB) atau lockdown. Syaratnya, semua orang harus kompak melakukannya.

Epidemiolog
Universitas Indonesia dr. Iwan Ariawan, MS, menjelaskan, perilaku yang
sederhana seperti  cuci tangan, pakai
masker, serta jaga jarak memiliki efek untuk menurunkan risiko penyakit
Covid-19 sangat besar. Dia menyebut, cuci tangan turunkan risiko 35 persen
penularan.

Kemudian
memakai masker juga bisa mencegah penularan. Masker kain efektivitasnya lebih
dari 50 persen. Masker bedah lebih tinggi. Apalagi ditambah dengan jaga jarak.

Baca Juga :  Kerokan, Kenali Manfaat dan Risikonya

“Cuma
pakai masker misalnya. Pakai masker itu paling mudah kan. Kalau dari
perhitungan epidemiologi, kalau kita mau hentikan penularan antar orang, itu
harus 75 persen orang harus pakai masker. Maka epidemi mulai terkendali,” kata
dr. Iwan dalam Webinar Nasional Seri 2 KSDI Strategi Menurunkan Covid-19, Menaikan
Ekonomi, Minggu (20/9).

Lalu,
lanjutnya, jika epideminya mau tetap terkendali maka 85 persen orang tetap
harus pakai masker. Semua itu terukur dalam survei.

“Kami
pernah ukur ada dari survei pengakuan. Kalau kita lihat pengamatan sehari-hari,
kenapa sih kita masih enggak turun-turun (penularannya)? ini adalah gambaran
pakai masker kita seperti ini (gambar turun ke dagu). Jadi pakai masker hanya
berhasil kalau pakai masker dengan benar,” tegasnya.

Baca Juga :  Balita dengan Asupan Gizi Tak Seimbang Rentan Terserang Penyakit

“Pengakuan
saat survei, hasilnya 80-85 persen,” jelasnya.

Maka
kesimpulannya, jika dianalisa dari sisi ekonomi, jika ingin lockdown
dilonggarkan maka satu-satunya cara penting tapi simple adalah memakai masker
dalam skala besar. Cara ini akan lebih menguntungkan daripada harus lockdown.

Tingkat
kepatuhan masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan seperti memakai masker
dan rajin mencuci tangan harus semakin digenjot. Sebab, meski hanya
sesederhanya memakai masker dan mencuci tangan, ternyata lebih efektif
mengendalikan penularan Covid-19 dibandingkan harus Pembatasan Sosial Berskala
Besar (PSBB) atau lockdown. Syaratnya, semua orang harus kompak melakukannya.

Epidemiolog
Universitas Indonesia dr. Iwan Ariawan, MS, menjelaskan, perilaku yang
sederhana seperti  cuci tangan, pakai
masker, serta jaga jarak memiliki efek untuk menurunkan risiko penyakit
Covid-19 sangat besar. Dia menyebut, cuci tangan turunkan risiko 35 persen
penularan.

Kemudian
memakai masker juga bisa mencegah penularan. Masker kain efektivitasnya lebih
dari 50 persen. Masker bedah lebih tinggi. Apalagi ditambah dengan jaga jarak.

Baca Juga :  Kerokan, Kenali Manfaat dan Risikonya

“Cuma
pakai masker misalnya. Pakai masker itu paling mudah kan. Kalau dari
perhitungan epidemiologi, kalau kita mau hentikan penularan antar orang, itu
harus 75 persen orang harus pakai masker. Maka epidemi mulai terkendali,” kata
dr. Iwan dalam Webinar Nasional Seri 2 KSDI Strategi Menurunkan Covid-19, Menaikan
Ekonomi, Minggu (20/9).

Lalu,
lanjutnya, jika epideminya mau tetap terkendali maka 85 persen orang tetap
harus pakai masker. Semua itu terukur dalam survei.

“Kami
pernah ukur ada dari survei pengakuan. Kalau kita lihat pengamatan sehari-hari,
kenapa sih kita masih enggak turun-turun (penularannya)? ini adalah gambaran
pakai masker kita seperti ini (gambar turun ke dagu). Jadi pakai masker hanya
berhasil kalau pakai masker dengan benar,” tegasnya.

Baca Juga :  Balita dengan Asupan Gizi Tak Seimbang Rentan Terserang Penyakit

“Pengakuan
saat survei, hasilnya 80-85 persen,” jelasnya.

Maka
kesimpulannya, jika dianalisa dari sisi ekonomi, jika ingin lockdown
dilonggarkan maka satu-satunya cara penting tapi simple adalah memakai masker
dalam skala besar. Cara ini akan lebih menguntungkan daripada harus lockdown.

Terpopuler

Artikel Terbaru