27.3 C
Jakarta
Thursday, November 21, 2024

3 Bahaya Konsumsi Mi Instan Tiap Hari: Mulai Sakit Kepala hingga Tekanan Darah Tinggi

MI INSTAN merupakan makanan siap saji yang populer disantap oleh kebanyakan masyarakat di Indonesia.

Alih-alih mudah diolah, mengonsumsi makanan ini setiap hari memiliki efek samping yang bahkan merugikan bagi kesehatan.

Hal ini karena terdapat kandungan yang dimiliki oleh makanan tersebut, berupa sedikit nutrisi, kadar soduium dan tinggi MSG.

Dikutip melalui Healthline pada Selasa (19/11), adapun bahan yang umum digunakan dalam mi adalah tepung terigu, garam, dan minyak kelapa sawit.

Kemudian, penyedap rasa umumnya mengandung garam, bumbu penyedap, dan monosodium glutamat (MSG).

Setiap kemasan berisi satu blok mie kering serta satu bungkus perasa atau minyak untuk membumbui.

Bagi penikmat dapat memasak atau merendam blok mie dalam air panas dengan perasa sebelum memakannya.

Meskipun terdapat banyak variasi antara berbagai merek dan rasa mie instan, sebagian besar jenis mie instan memiliki kandungan gizi tertentu yang sama.

Kebanyakan jenis mie instan cenderung rendah kalori, serat, dan protein dengan jumlah lemak, karbohidrat, sodium, dan zat gizi mikro tertentu yang lebih tinggi.

Baca Juga :  10 Daftar Bandara Paling Berbahaya di Dunia, Ada yang Berada di Ujung Dunia!

Perlu dicatat juga bahwa ada beberapa jenis makanan khusus yang dipasarkan sebagai pilihan yang lebih sehat.

Makanan ini mungkin dibuat menggunakan biji-bijian utuh atau memiliki kadar natrium atau lemak yang lebih rendah.

Lantas, apa saja bahaya terlalu sering atau setiap hari mengonsumsi mie instan terhadap tubuh manusia? Simak penjelasannya!

  1. Konsumsi Mie Instan Bisa Sebabkan Kualitas Diet Buruk

Beberapa penelitian menemukan bahwa konsumsi mie instan secara teratur dapat dikaitkan dengan buruknya kualitas pola makan secara keseluruhan.

Sebuah penelitian membandingkan pola makan konsumen mie instan dan non-konsumen mie instan.

Walaupun para konsumen mie instan mengalami peningkatan asupan sejumlah mikronutrien tertentu, mereka mengalami penurunan asupan protein, kalsium, vitamin C, fosfor, zat besi, niasin, dan vitamin A secara signifikan.

Mie instan juga dapat meningkatkan risiko timbulnya sindrom metabolik. Ini adalah suatu kondisi yang meningkatkan risiko penyakit jantung, diabetes, dan stroke.

  1. Rendah Kalori, Serat, dan Protein
Baca Juga :  Manfaat Kesehatan Air Rebusan Daun Pepaya

Karena mie instan lebih rendah kalori, memakannya berpotensi menyebabkan penurunan berat badan.

Di sisi lain, banyak orang menghabiskan seluruh bungkus mi sekaligus, yang berarti mereka sebenarnya mengonsumsi dua porsi.

Penting juga untuk dicatat bahwa mie instan rendah serat dan protein, yang mungkin bukan pilihan terbaik dalam hal penurunan berat badan.

  1. Sakit Kepala hingga Peningkatan Tekanan Darah

Kebanyakan mie instan mengandung bahan yang dikenal sebagai monosodium glutamat (MSG), bahan tambahan makanan umum yang digunakan untuk meningkatkan rasa dalam makanan olahan.

Beberapa penelitian telah menghubungkan konsumsi MSG yang sangat tinggi dengan penambahan berat badan dan bahkan peningkatan tekanan darah, sakit kepala, dan mual.

Meskipun MSG kemungkinan aman jika dikonsumsi dalam jumlah sedang, sebagian orang mungkin sensitif terhadap MSG dan harus membatasi asupannya.

Kondisi ini dikenal sebagai kompleks gejala MSG. Penderita mungkin mengalami gejala seperti sakit kepala, otot tegang, mati rasa dan kesemutan. (jpc)

MI INSTAN merupakan makanan siap saji yang populer disantap oleh kebanyakan masyarakat di Indonesia.

Alih-alih mudah diolah, mengonsumsi makanan ini setiap hari memiliki efek samping yang bahkan merugikan bagi kesehatan.

Hal ini karena terdapat kandungan yang dimiliki oleh makanan tersebut, berupa sedikit nutrisi, kadar soduium dan tinggi MSG.

Dikutip melalui Healthline pada Selasa (19/11), adapun bahan yang umum digunakan dalam mi adalah tepung terigu, garam, dan minyak kelapa sawit.

Kemudian, penyedap rasa umumnya mengandung garam, bumbu penyedap, dan monosodium glutamat (MSG).

Setiap kemasan berisi satu blok mie kering serta satu bungkus perasa atau minyak untuk membumbui.

Bagi penikmat dapat memasak atau merendam blok mie dalam air panas dengan perasa sebelum memakannya.

Meskipun terdapat banyak variasi antara berbagai merek dan rasa mie instan, sebagian besar jenis mie instan memiliki kandungan gizi tertentu yang sama.

Kebanyakan jenis mie instan cenderung rendah kalori, serat, dan protein dengan jumlah lemak, karbohidrat, sodium, dan zat gizi mikro tertentu yang lebih tinggi.

Baca Juga :  10 Daftar Bandara Paling Berbahaya di Dunia, Ada yang Berada di Ujung Dunia!

Perlu dicatat juga bahwa ada beberapa jenis makanan khusus yang dipasarkan sebagai pilihan yang lebih sehat.

Makanan ini mungkin dibuat menggunakan biji-bijian utuh atau memiliki kadar natrium atau lemak yang lebih rendah.

Lantas, apa saja bahaya terlalu sering atau setiap hari mengonsumsi mie instan terhadap tubuh manusia? Simak penjelasannya!

  1. Konsumsi Mie Instan Bisa Sebabkan Kualitas Diet Buruk

Beberapa penelitian menemukan bahwa konsumsi mie instan secara teratur dapat dikaitkan dengan buruknya kualitas pola makan secara keseluruhan.

Sebuah penelitian membandingkan pola makan konsumen mie instan dan non-konsumen mie instan.

Walaupun para konsumen mie instan mengalami peningkatan asupan sejumlah mikronutrien tertentu, mereka mengalami penurunan asupan protein, kalsium, vitamin C, fosfor, zat besi, niasin, dan vitamin A secara signifikan.

Mie instan juga dapat meningkatkan risiko timbulnya sindrom metabolik. Ini adalah suatu kondisi yang meningkatkan risiko penyakit jantung, diabetes, dan stroke.

  1. Rendah Kalori, Serat, dan Protein
Baca Juga :  Manfaat Kesehatan Air Rebusan Daun Pepaya

Karena mie instan lebih rendah kalori, memakannya berpotensi menyebabkan penurunan berat badan.

Di sisi lain, banyak orang menghabiskan seluruh bungkus mi sekaligus, yang berarti mereka sebenarnya mengonsumsi dua porsi.

Penting juga untuk dicatat bahwa mie instan rendah serat dan protein, yang mungkin bukan pilihan terbaik dalam hal penurunan berat badan.

  1. Sakit Kepala hingga Peningkatan Tekanan Darah

Kebanyakan mie instan mengandung bahan yang dikenal sebagai monosodium glutamat (MSG), bahan tambahan makanan umum yang digunakan untuk meningkatkan rasa dalam makanan olahan.

Beberapa penelitian telah menghubungkan konsumsi MSG yang sangat tinggi dengan penambahan berat badan dan bahkan peningkatan tekanan darah, sakit kepala, dan mual.

Meskipun MSG kemungkinan aman jika dikonsumsi dalam jumlah sedang, sebagian orang mungkin sensitif terhadap MSG dan harus membatasi asupannya.

Kondisi ini dikenal sebagai kompleks gejala MSG. Penderita mungkin mengalami gejala seperti sakit kepala, otot tegang, mati rasa dan kesemutan. (jpc)

Terpopuler

Artikel Terbaru

/