32.6 C
Jakarta
Thursday, April 25, 2024

Belum Kelar Covid, Kini Norovirus Juga Ditemukan di Indonesia, Ini Gej

JAKARTA, KALTENGPOS.CO – Belum selesai menemukan vaksin dan obat
untuk Covid-19, baru-baru ini otoritas Kesehatan Tiongkok menyampaikan terjadi
kejadian luar biasa (KLB) baru yang disebabkan oleh Norovirus.

Virus ini ternyata juga ditemukan
di Indonesia. Norovirus menjadi salah satu penyebab utama terjadi infeksi usus
akut (gastroenteritis) di seluruh dunia.

Spesialis penyakit dalam
konsultan Gastroenterologi Hepatologi serta Guru besar pada Departemen Ilmu
Penyakit Dalam FKUI-RSCM Prof Dr. dr Ari Fahrial Syam, SpPD(K) MMB, FINASIM,
FACP mengatakan virus ini juga ada di Indonesia seperti yang dilaporkan oleh
peneliti Indonesia di jurnal internasional salah satunya yang baru saja di
publikasi di Jurnal of Medical Virology bulan Mei 2020 yang dilaporkan oleh Dr.
Juniastuti, dkk dari Institute of Tropical Disease Universitas Airlangga.

Tim melaporkan bahwa dari 91
sampel feses yang diperiksa ternyata 14 sampel atau 15,4 persen mengandung
Norovirus. Sampel penelitian yang dilakukan di awal tahun 2019 ini diambil dari
beberapa RS di kota Jambi. Kasus yang sama juga pernah dilaporkan dari beberapa
kota di Indonesia.

Baca Juga :  Hati-hati, 22 Turunan Varian Delta Berkembang di Indonesia

“Berbeda dengan virus SARS-Cov-2,
Norovirus ini ditularkan melalui makanan atau food borne. Kejadian luar biasa
bisa terjadi jika adanya makanan yang tercemar oleh virus ini,” kata Prof. Ari
dalam keterangan tertulis, Senin (19/10).

Secara umum, gejala yang timbul
mirip dengan ketika seseorang mengalami keracunan makanan, antara lain demam,
nyeri perut, diare, mual dan muntah. Gejala klinis ini juga muncul pada KLB
Norovirus yang terjadi di Tiongkok tersebut tepatnya di Provinsi Shanxi.

Gejala klinis muncul akibat virus
ini bisa terjadi dalam 24 jam setelah pasien mengonsumsi makanan yang tercemar.
Hal yang memang perlu diperhatikan adalah ketika jumlah KLB yang dilaporkan
terus meningkat.

Sampai saat ini dari informasi
yang ada dari Center for Disease Control and Prevention (CDC) Tiongkok lebih
dari 30 KLB sudah terjadi sejak September 2020 ini melibatkan 1.500 kasus
terutama dilaporkan ditularkan melalui kantin karena adanya makanan yang
tercemar.

Baca Juga :  Ini 6 Cara Menjaga Kesehatan Jantung dengan Efektif

Norovirus bukan virus baru dan
bisa ditemukan di banyak negara, biasanya bermula dari restoran yang makanannya
tercemar oleh Norovirus ini dan akhirnya terjadi KLB akibat banyak pelanggan
restoran tersebut yang terinfeksi.

Upaya yang dilakukan untuk
mencegah agar tidak terjadi KLB akibat virus ini adalah kualitas makanan harus
tetap terjaga baik disediakan oleh restoran, kantin atau di rumah tangga. Selan
itu, masyarakat juga harus selalu rajin mencuci tangan pakai sabun.

Sampai saat ini prinsip
penanganan kalau terinfeksi oleh virus ini adalah memberikan obat-obatan untuk
menghilangkan gejala sakit dan mencegah terjadinya dehidrasi akibat muntah dan
diare. Mengganti makanan dengan yang lebih lunak seperti bubur dan menghindari
makan pedas dan berlemak.

JAKARTA, KALTENGPOS.CO – Belum selesai menemukan vaksin dan obat
untuk Covid-19, baru-baru ini otoritas Kesehatan Tiongkok menyampaikan terjadi
kejadian luar biasa (KLB) baru yang disebabkan oleh Norovirus.

Virus ini ternyata juga ditemukan
di Indonesia. Norovirus menjadi salah satu penyebab utama terjadi infeksi usus
akut (gastroenteritis) di seluruh dunia.

Spesialis penyakit dalam
konsultan Gastroenterologi Hepatologi serta Guru besar pada Departemen Ilmu
Penyakit Dalam FKUI-RSCM Prof Dr. dr Ari Fahrial Syam, SpPD(K) MMB, FINASIM,
FACP mengatakan virus ini juga ada di Indonesia seperti yang dilaporkan oleh
peneliti Indonesia di jurnal internasional salah satunya yang baru saja di
publikasi di Jurnal of Medical Virology bulan Mei 2020 yang dilaporkan oleh Dr.
Juniastuti, dkk dari Institute of Tropical Disease Universitas Airlangga.

Tim melaporkan bahwa dari 91
sampel feses yang diperiksa ternyata 14 sampel atau 15,4 persen mengandung
Norovirus. Sampel penelitian yang dilakukan di awal tahun 2019 ini diambil dari
beberapa RS di kota Jambi. Kasus yang sama juga pernah dilaporkan dari beberapa
kota di Indonesia.

Baca Juga :  Hati-hati, 22 Turunan Varian Delta Berkembang di Indonesia

“Berbeda dengan virus SARS-Cov-2,
Norovirus ini ditularkan melalui makanan atau food borne. Kejadian luar biasa
bisa terjadi jika adanya makanan yang tercemar oleh virus ini,” kata Prof. Ari
dalam keterangan tertulis, Senin (19/10).

Secara umum, gejala yang timbul
mirip dengan ketika seseorang mengalami keracunan makanan, antara lain demam,
nyeri perut, diare, mual dan muntah. Gejala klinis ini juga muncul pada KLB
Norovirus yang terjadi di Tiongkok tersebut tepatnya di Provinsi Shanxi.

Gejala klinis muncul akibat virus
ini bisa terjadi dalam 24 jam setelah pasien mengonsumsi makanan yang tercemar.
Hal yang memang perlu diperhatikan adalah ketika jumlah KLB yang dilaporkan
terus meningkat.

Sampai saat ini dari informasi
yang ada dari Center for Disease Control and Prevention (CDC) Tiongkok lebih
dari 30 KLB sudah terjadi sejak September 2020 ini melibatkan 1.500 kasus
terutama dilaporkan ditularkan melalui kantin karena adanya makanan yang
tercemar.

Baca Juga :  Ini 6 Cara Menjaga Kesehatan Jantung dengan Efektif

Norovirus bukan virus baru dan
bisa ditemukan di banyak negara, biasanya bermula dari restoran yang makanannya
tercemar oleh Norovirus ini dan akhirnya terjadi KLB akibat banyak pelanggan
restoran tersebut yang terinfeksi.

Upaya yang dilakukan untuk
mencegah agar tidak terjadi KLB akibat virus ini adalah kualitas makanan harus
tetap terjaga baik disediakan oleh restoran, kantin atau di rumah tangga. Selan
itu, masyarakat juga harus selalu rajin mencuci tangan pakai sabun.

Sampai saat ini prinsip
penanganan kalau terinfeksi oleh virus ini adalah memberikan obat-obatan untuk
menghilangkan gejala sakit dan mencegah terjadinya dehidrasi akibat muntah dan
diare. Mengganti makanan dengan yang lebih lunak seperti bubur dan menghindari
makan pedas dan berlemak.

Terpopuler

Artikel Terbaru