30.2 C
Jakarta
Saturday, July 19, 2025

Bukan Hanya Bumbu Dapur, Bawang Bombai Ternyata Mampu Turunkan Kolesterol, Ini Penjelasannya

BAWANG bombai dikenal sebagai bumbu dapur yang kerap hadir dalam berbagai masakan karena aromanya yang khas dan rasanya yang gurih.

Namun, tahukah kamu bahwa bawang bombai juga sering disebut-sebut mampu membantu menurunkan kolesterol? Klaim ini cukup populer, namun seberapa benarkah pernyataan tersebut menurut ilmu gizi? Yuk, simak penjelasan dari para ahli!

Kandungan Aktif dalam Bawang Bombai

Menurut ahli gizi, bawang bombai mengandung beberapa senyawa aktif yang berpotensi memberikan efek positif terhadap kadar kolesterol, di antaranya:

  • Quercetin: Flavonoid ini bersifat antioksidan dan antiinflamasi. Quercetin diketahui dapat membantu mencegah oksidasi kolesterol LDL (kolesterol jahat), yang sering menjadi pemicu plak di pembuluh darah.
  • Senyawa Sulfur (Allyl Sulfides): Senyawa ini membantu meningkatkan metabolisme lipid (lemak) dalam tubuh serta mendukung proses detoksifikasi hati.
  • Serat Larut Air: Meskipun tidak sebanyak pada buah dan biji-bijian, bawang bombai tetap memiliki kandungan serat yang membantu mengikat kolesterol dalam sistem pencernaan dan mencegah penyerapannya kembali.
Baca Juga :  WHO Stop Obat Hydroxychloroquine dan Lopinavir untuk Pasien Covid-19

Pendapat Ahli Gizi

Ahli gizi klinis, dr. Fitriani, M.Gizi, menyebutkan:

“Bawang bombai memang memiliki potensi menurunkan kolesterol, terutama kolesterol LDL. Efek ini diperoleh dari kombinasi antioksidan dan senyawa sulfur yang mendukung proses penurunan lipid dalam darah. Namun tentu saja, efeknya tidak instan dan perlu diimbangi dengan pola makan sehat secara menyeluruh.”

Hasil Studi Ilmiah

Beberapa penelitian mendukung klaim ini:

  • Journal of Dietary Supplements (2016)mencatat bahwa konsumsi ekstrak bawang bombai selama 8 minggu pada responden dengan kolesterol tinggi menunjukkan penurunan kadar LDL secara signifikan.
  • Studi lain dari Pakistan Journal of Pharmaceutical Sciences (2014)menyatakan bahwa konsumsi bawang bombai segar mampu mengurangi kadar trigliserida dan kolesterol total pada hewan percobaan.
Baca Juga :  Dapur Tipe 3 Jadi Langkah Awal Penyediaan Makanan Bergizi di Palangka Raya

Namun demikian, penelitian pada manusia dalam skala besar dan jangka panjang masih terbatas. Oleh karena itu, bawang bombai sebaiknya dilihat sebagai pelengkap gaya hidup sehat, bukan pengganti obat penurun kolesterol.

Cara Konsumsi Terbaik

Untuk mendapatkan manfaat maksimal, berikut beberapa tips konsumsi bawang bombai:

  • Makan dalam keadaan segar atau setengah matanguntuk menjaga senyawa aktifnya.
  • Tumis dengan sedikit minyak zaitunsebagai pilihan sehat.
  • Campurkan dalam salad, sup, atau sandwichsebagai menu harian.

Bawang bombai memang memiliki kandungan alami yang dapat mendukung penurunan kolesterol, terutama jika dikonsumsi secara rutin dalam pola makan yang sehat. Namun, manfaatnya akan lebih terasa bila disertai olahraga teratur, pengurangan makanan tinggi lemak jenuh, dan pemeriksaan kesehatan secara berkala. (jpg)

 

BAWANG bombai dikenal sebagai bumbu dapur yang kerap hadir dalam berbagai masakan karena aromanya yang khas dan rasanya yang gurih.

Namun, tahukah kamu bahwa bawang bombai juga sering disebut-sebut mampu membantu menurunkan kolesterol? Klaim ini cukup populer, namun seberapa benarkah pernyataan tersebut menurut ilmu gizi? Yuk, simak penjelasan dari para ahli!

Kandungan Aktif dalam Bawang Bombai

Menurut ahli gizi, bawang bombai mengandung beberapa senyawa aktif yang berpotensi memberikan efek positif terhadap kadar kolesterol, di antaranya:

  • Quercetin: Flavonoid ini bersifat antioksidan dan antiinflamasi. Quercetin diketahui dapat membantu mencegah oksidasi kolesterol LDL (kolesterol jahat), yang sering menjadi pemicu plak di pembuluh darah.
  • Senyawa Sulfur (Allyl Sulfides): Senyawa ini membantu meningkatkan metabolisme lipid (lemak) dalam tubuh serta mendukung proses detoksifikasi hati.
  • Serat Larut Air: Meskipun tidak sebanyak pada buah dan biji-bijian, bawang bombai tetap memiliki kandungan serat yang membantu mengikat kolesterol dalam sistem pencernaan dan mencegah penyerapannya kembali.
Baca Juga :  WHO Stop Obat Hydroxychloroquine dan Lopinavir untuk Pasien Covid-19

Pendapat Ahli Gizi

Ahli gizi klinis, dr. Fitriani, M.Gizi, menyebutkan:

“Bawang bombai memang memiliki potensi menurunkan kolesterol, terutama kolesterol LDL. Efek ini diperoleh dari kombinasi antioksidan dan senyawa sulfur yang mendukung proses penurunan lipid dalam darah. Namun tentu saja, efeknya tidak instan dan perlu diimbangi dengan pola makan sehat secara menyeluruh.”

Hasil Studi Ilmiah

Beberapa penelitian mendukung klaim ini:

  • Journal of Dietary Supplements (2016)mencatat bahwa konsumsi ekstrak bawang bombai selama 8 minggu pada responden dengan kolesterol tinggi menunjukkan penurunan kadar LDL secara signifikan.
  • Studi lain dari Pakistan Journal of Pharmaceutical Sciences (2014)menyatakan bahwa konsumsi bawang bombai segar mampu mengurangi kadar trigliserida dan kolesterol total pada hewan percobaan.
Baca Juga :  Dapur Tipe 3 Jadi Langkah Awal Penyediaan Makanan Bergizi di Palangka Raya

Namun demikian, penelitian pada manusia dalam skala besar dan jangka panjang masih terbatas. Oleh karena itu, bawang bombai sebaiknya dilihat sebagai pelengkap gaya hidup sehat, bukan pengganti obat penurun kolesterol.

Cara Konsumsi Terbaik

Untuk mendapatkan manfaat maksimal, berikut beberapa tips konsumsi bawang bombai:

  • Makan dalam keadaan segar atau setengah matanguntuk menjaga senyawa aktifnya.
  • Tumis dengan sedikit minyak zaitunsebagai pilihan sehat.
  • Campurkan dalam salad, sup, atau sandwichsebagai menu harian.

Bawang bombai memang memiliki kandungan alami yang dapat mendukung penurunan kolesterol, terutama jika dikonsumsi secara rutin dalam pola makan yang sehat. Namun, manfaatnya akan lebih terasa bila disertai olahraga teratur, pengurangan makanan tinggi lemak jenuh, dan pemeriksaan kesehatan secara berkala. (jpg)

 

Terpopuler

Artikel Terbaru

/