27.1 C
Jakarta
Saturday, April 27, 2024

WHO Larang Berolahraga Sambil Gunakan Masker, Ini Sebabnya

DI tengah pandemi virus corona dan akan diberlakukannya new normal,
penggunaan masker tentu suatu keharusan. Namun, bagaimana dengan penggunaan
masker saat berolahraga?

Sementara obat dan vaksin
Covid-19 belum ditemukan, maka langkah yang bisa kita lakukan adalah
menghindari penularan dan meningkatkan daya tahan tubuh.

Jadi, selain mengonsumsi makanan
bergizi, kita juga perlu berolahraga teratur agar pertahanan tubuh semakin
kokoh.

Di satu sisi, penggunaan masker
dianggap penting untuk mencegah penularan saat kita berolahraga di luar rumah.

Namun di sisi lain, tertutupnya
hidung dan mulut membuat akses tubuh untuk mendapatkan oksigen jadi terbatas.

Padahal, saat berolahraga, tubuh
membutuhkan lebih banyak oksigen dari biasanya. Lantas, apa solusinya?

Mengenai hal ini, Organisasi
Kesehatan Dunia (WHO) mengunggah sebuah postingan di akun instagram @who.

Dalam unggahan tersebut, WHO
mengatakan:

Can people wear masks while
exercising during #COVID19?â €People should NOT wear masks
when exercising as masks may reduce the ability to breathe comfortably.â €#coronavirus
#knowthefacts

(Bisakah orang memakai masker
ketika berolahraga #COVID19?

Orang TIDAK boleh memakai masker
ketika berolahraga karena masker mengurangi kemapuanuntuk bernapas dengan
nyaman. coronavirus #knowthefacts)

WHO menyebutkan 2 poin penting
mengapa orang tak perlu mengenakan masker ketika berolahraga:

1.      
Orang tidak boleh memakai masker ketika
berolahraga karena masker bisa mengurangi kemampuan untuk bernapas dengan
nyaman.

2.      
Keringat bisa membuat masker cepat basah
sehingga bisa membuat kita kesulitan untuk bernapas dan hal itu bisa memicu
perkembangan mikroorganisme.

Maka dari itu, yang terpenting
sebagai tindakan pencegahan penularan Covid-19 selama berolahraga tanpa memakai
masker adalah dengan tetap menjaga jarak fisik paling tidak satu meter dari
orang lain, menurut unggahan WHO tersebut.

Baca Juga :  Satu Dari Seratus Kelahiran Bayi Dapat Alami Kelainan Jantung Bawaan

Belum lama ini, dua orang remaja
di Tiongkok dilaporkan meninggal dunia saat sedang berolahraga akibat
kekurangan oksigen.

Kedua remaja tersebut diketahui
sedang berlari keliling lapangan untuk mengambil nilai olahraga di sekolah,
sambil memakai masker.

Pemberitaan ini kemudian
menimbulkan kekhawatiran soal keamanan berolahraga sambil menggunakan masker.
Benarkah olahraga pakai masker berbahaya?

Menjawab kekhawatiran tersebut,
telemedicine consultant SehatQ, dr. Rahmita Kusuma Dewi mengatakan bahwa
berolahraga sambil menggunakan masker sebenarnya boleh saja, selama olahraga
yang dilakukan bukanlah olahraga berat atau hanya olahraga intensitas rendah.

“Kalau olahraganya masih sebatas
jalan kaki, masih oke pakai masker. Namun, kalau olahraga yang intensitasnya
sudah sedang menuju berat, seperti jogging apalagi lari, sebaiknya tidak pakai
masker,” ungkapnya.

Menurut dr. Rahmita, jogging atau
lari sambil memakai masker berisiko menyebabkan terjadinya pneumothorax atau
kolaps paru.

Sehingga untuk kedua olahraga
tersebut, kita paling baik melakukannya di rumah menggunakan treadmill dan
tanpa masker, selama pandemi.

Sementara itu orang yang
berolahraga santai sambil memakai masker, bukan berarti bisa abai terhadap hal
lainnya. Anda disarankan untuk tetap harus waspada dan memantau kapasitas diri.

“Kalau saat olahraga pakai masker
mulai muncul gejala seperti pusing, napas pendek, sesak atau hal lain yang
mengkhawatirkan, ada baiknya segera dihentikan” jelas dr. Rahmita.

Ia menambahkan, hal ini penting
dilakukan untuk mengukur kapasitas diri. Sehingga jika suatu saat ingin kembali
berolahraga, Anda jadi sudah memahami batas atau kemampuan fisik diri sendiri.

Baca Juga :  Berapa Anak Boleh Memakai Kawat Gigi?

Penggunaan masker ketika
berolahraga juga tidak dianjurkan bagi orang yang memiliki riwayat penyakit
jantung dan penyakit pernapasan seperti asma, bronkitis, atau penyakit paru
obstruktif kronis (PPOK).

“Bagi orang-orang yang punya
riwayat penyakit lain, selama pandemi ini memang paling aman untuk olahraga
indoor, di rumah dan tanpa masker,” kata dr. Rahmita.

Terakhir, dr. Rahmita
mengingatkan pentingnya physical distancing atau menjaga jarak dengan orang
lain bagi siapapun yang akan berolahraga di luar rumah, meski sudah menggunakan
masker. Hal ini semata-mata untuk mencegah penyebaran virus corona yang masih
marak terjadi.

Tips berolahraga di luar rumah selama pandemi

Selain menggunakan masker dan
menjaga jarak minimal 2 meter dengan orang lain, ada beberapa hal lain yang
perlu kita perhatikan saat berolahraga di luar rumah, seperti:

·        
Tidak menyentuh permukaan benda yang biasa
disentuh orang banyak

·        
Selalu membawa hand sanitizer

·        
Mencuci tangan menggunakan hand sanitizer setiap
tidak sengaja menyentuh suatu permukaan

·        
Sebaiknya tidak berolahraga bersama orang lain
atau di tempat ramai

·        
Mengajak orang yang satu rumah dengan Anda, jika
butuh teman

·        
Tidak menyentuh wajah, terutama mata, hidung,
dan mulut selama berada di luar

Apabila saat berolahraga Anda
berpapasan dengan orang lain, ingatlah untuk selalu menjaga jarak. Jika jalanan
yang dilalui sempit, berhenti terlebih dahulu dan persilakan orang lain untuk
lewat sebelum melanjutkan perjalananan.

DI tengah pandemi virus corona dan akan diberlakukannya new normal,
penggunaan masker tentu suatu keharusan. Namun, bagaimana dengan penggunaan
masker saat berolahraga?

Sementara obat dan vaksin
Covid-19 belum ditemukan, maka langkah yang bisa kita lakukan adalah
menghindari penularan dan meningkatkan daya tahan tubuh.

Jadi, selain mengonsumsi makanan
bergizi, kita juga perlu berolahraga teratur agar pertahanan tubuh semakin
kokoh.

Di satu sisi, penggunaan masker
dianggap penting untuk mencegah penularan saat kita berolahraga di luar rumah.

Namun di sisi lain, tertutupnya
hidung dan mulut membuat akses tubuh untuk mendapatkan oksigen jadi terbatas.

Padahal, saat berolahraga, tubuh
membutuhkan lebih banyak oksigen dari biasanya. Lantas, apa solusinya?

Mengenai hal ini, Organisasi
Kesehatan Dunia (WHO) mengunggah sebuah postingan di akun instagram @who.

Dalam unggahan tersebut, WHO
mengatakan:

Can people wear masks while
exercising during #COVID19?â €People should NOT wear masks
when exercising as masks may reduce the ability to breathe comfortably.â €#coronavirus
#knowthefacts

(Bisakah orang memakai masker
ketika berolahraga #COVID19?

Orang TIDAK boleh memakai masker
ketika berolahraga karena masker mengurangi kemapuanuntuk bernapas dengan
nyaman. coronavirus #knowthefacts)

WHO menyebutkan 2 poin penting
mengapa orang tak perlu mengenakan masker ketika berolahraga:

1.      
Orang tidak boleh memakai masker ketika
berolahraga karena masker bisa mengurangi kemampuan untuk bernapas dengan
nyaman.

2.      
Keringat bisa membuat masker cepat basah
sehingga bisa membuat kita kesulitan untuk bernapas dan hal itu bisa memicu
perkembangan mikroorganisme.

Maka dari itu, yang terpenting
sebagai tindakan pencegahan penularan Covid-19 selama berolahraga tanpa memakai
masker adalah dengan tetap menjaga jarak fisik paling tidak satu meter dari
orang lain, menurut unggahan WHO tersebut.

Baca Juga :  Satu Dari Seratus Kelahiran Bayi Dapat Alami Kelainan Jantung Bawaan

Belum lama ini, dua orang remaja
di Tiongkok dilaporkan meninggal dunia saat sedang berolahraga akibat
kekurangan oksigen.

Kedua remaja tersebut diketahui
sedang berlari keliling lapangan untuk mengambil nilai olahraga di sekolah,
sambil memakai masker.

Pemberitaan ini kemudian
menimbulkan kekhawatiran soal keamanan berolahraga sambil menggunakan masker.
Benarkah olahraga pakai masker berbahaya?

Menjawab kekhawatiran tersebut,
telemedicine consultant SehatQ, dr. Rahmita Kusuma Dewi mengatakan bahwa
berolahraga sambil menggunakan masker sebenarnya boleh saja, selama olahraga
yang dilakukan bukanlah olahraga berat atau hanya olahraga intensitas rendah.

“Kalau olahraganya masih sebatas
jalan kaki, masih oke pakai masker. Namun, kalau olahraga yang intensitasnya
sudah sedang menuju berat, seperti jogging apalagi lari, sebaiknya tidak pakai
masker,” ungkapnya.

Menurut dr. Rahmita, jogging atau
lari sambil memakai masker berisiko menyebabkan terjadinya pneumothorax atau
kolaps paru.

Sehingga untuk kedua olahraga
tersebut, kita paling baik melakukannya di rumah menggunakan treadmill dan
tanpa masker, selama pandemi.

Sementara itu orang yang
berolahraga santai sambil memakai masker, bukan berarti bisa abai terhadap hal
lainnya. Anda disarankan untuk tetap harus waspada dan memantau kapasitas diri.

“Kalau saat olahraga pakai masker
mulai muncul gejala seperti pusing, napas pendek, sesak atau hal lain yang
mengkhawatirkan, ada baiknya segera dihentikan” jelas dr. Rahmita.

Ia menambahkan, hal ini penting
dilakukan untuk mengukur kapasitas diri. Sehingga jika suatu saat ingin kembali
berolahraga, Anda jadi sudah memahami batas atau kemampuan fisik diri sendiri.

Baca Juga :  Berapa Anak Boleh Memakai Kawat Gigi?

Penggunaan masker ketika
berolahraga juga tidak dianjurkan bagi orang yang memiliki riwayat penyakit
jantung dan penyakit pernapasan seperti asma, bronkitis, atau penyakit paru
obstruktif kronis (PPOK).

“Bagi orang-orang yang punya
riwayat penyakit lain, selama pandemi ini memang paling aman untuk olahraga
indoor, di rumah dan tanpa masker,” kata dr. Rahmita.

Terakhir, dr. Rahmita
mengingatkan pentingnya physical distancing atau menjaga jarak dengan orang
lain bagi siapapun yang akan berolahraga di luar rumah, meski sudah menggunakan
masker. Hal ini semata-mata untuk mencegah penyebaran virus corona yang masih
marak terjadi.

Tips berolahraga di luar rumah selama pandemi

Selain menggunakan masker dan
menjaga jarak minimal 2 meter dengan orang lain, ada beberapa hal lain yang
perlu kita perhatikan saat berolahraga di luar rumah, seperti:

·        
Tidak menyentuh permukaan benda yang biasa
disentuh orang banyak

·        
Selalu membawa hand sanitizer

·        
Mencuci tangan menggunakan hand sanitizer setiap
tidak sengaja menyentuh suatu permukaan

·        
Sebaiknya tidak berolahraga bersama orang lain
atau di tempat ramai

·        
Mengajak orang yang satu rumah dengan Anda, jika
butuh teman

·        
Tidak menyentuh wajah, terutama mata, hidung,
dan mulut selama berada di luar

Apabila saat berolahraga Anda
berpapasan dengan orang lain, ingatlah untuk selalu menjaga jarak. Jika jalanan
yang dilalui sempit, berhenti terlebih dahulu dan persilakan orang lain untuk
lewat sebelum melanjutkan perjalananan.

Terpopuler

Artikel Terbaru