Masalah
pada kulit wajah bisa mengganggu penampilan dan rasa percaya diri. Salah satu
masalah pada kulit selain jerawat, adalah warna yang tak merata. Bagian kulit
yang tidak rata seperti panu di wajah pasti membuat seseorang tak percaya diri.
Mitos menyebutkan, kondisi itu terjadi karena sering cuci muka di siang hari
setelah terpapar sinar matahari. Sebetulnya apa sih penyebabnya?
Dokter
Spesialis Kulit dan Kelamin dr. Hafiza Fikri Fadel Sp.KK, baru-baru ini di
Jakarta, menjelaskan kondisi itu disebut dengan Uneven Skin Tone. Adalah
kondisi kulit yang tak merata sehingga timbul seperti panu.
“Kayak panu,
ada putih-putih tak merata. Itu Unevent Skin Tone. Itu
bisa jadi tanda penuaan dini. Penuaan kulit. Distribusi pigmen tak merata,â€
katanya.
Menurut dr.
Hafiza pigmen yang tak merata membuat kulit menjadi berbeda warna. Tanda
penuaan dini, kata dia, bisa muncul walaupun kulit masih remaja.
Unevent Skin Tone, salah satu pemicunya adalah sinar UV paparan matahari.
Eksternal faktor untuk penuaan kulit adalah kondisi fotoaging itu sendiri. Lalu
dr. Hafiza menjelaskan cara membedakan Uneven Skin Tone dan
panu adalah pada letak munculnya.
“Kalau panu
biasanya, ditemukan tak hanya di muka. Biasanya di area tubuh lain yang
berkeringat. Misalnya punggung, bahu, dada biasanya juga muncul. Jadi enggak
hanya area yang terekspos matahari,†jelasnya.
Disebutkan
dalam Find
and Easy, Uneven Skin Ton adalah
warna kulit tak merata atau penggelapan kulit yang tidak teratur. Penyebab
utama warna kulit yang tidak merata adalah hiperpigmentasi, bintik-bintik
matahari, hormon dan perubahan warna karena jaringan parut jerawat.
Kelebihan
melanin atau pigmen di kulit akibat paparan sinar matahari menciptakan
bintik-bintik gelap yang terisolasi. Bercak dan bintik hitam yang dihasilkan
biasanya dianggap sebagai ‘kulit tua’ dan dapat membuat seseorang terlihat
lebih 12 tahun lebih tua.(jpn)