Banyak
beredar kabar bahwa Indonesia tengah menerapkan herd immunity atau kekebalan
alamiah terhadap suatu virus. Salah satu bukti yang di maksud adalah dengan
menerapkan normal baru (new normal).
Menanggapi
hal itu, Ketua Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito
pun menegaskan bahwa hal tersebut tidak benar. Ia pun memberikan penjelasan, di
mana herd immunity merupakan imunitas yang muncul pada suatu kelompok populasi
karena adanya penularan yang aktif.
รขโฌลKarena
terjadinya penularan yang aktif dan akhirnya kolektif, itu yang disebut herd
immunity, kapan itu terjadi, kalau terjadi penularan aktif,รขโฌย terang dia dalam
Webinar Adaptasi Kebiasaan Baru, Rabu (16/6).
Kata
dia juga, herd immunity tidak akan terjadi jikalau pemerintah melakukan
antisipasi dengan mengintruksikan masyarakat untuk menjaga jarak, memakai
masker hingga rajin mencuci tangan. Jika benar terjadi, bisa memakan waktu
hingga puluhan tahun.
รขโฌลKalau
pemerintah mengatakan kalau anda harus menjaga jarak, pakai masker, cuci
tangan, apakah akan terjadi herd immunity, nggak akan, bisa lama sekali,
tahunan, puluhan tahun kali karena selalu dijaga terus,รขโฌย tutur dia.
Faktor
yang menjadi faktor terjadinya herd immunity, yakni dengan tidak mengindahkan
instruksi dari pemerintah. รขโฌลKalau mau terjadi herd immunity, jangan pakai
masker, jangan jaga jarak, jangan cuci tangan, cepetan kena infeksi, makin
banyak yang terinfeksi, nanti ada yang punya imunitas disitulah letak herd
immunity, jadi jangan ditabrakkan, pahami ilmunya, pahami kondisinya, dengan
demikan kita tau apa yang dimaksud dengan herd immunity,รขโฌย tegasnya. (*)