SEBAGIAN besar bayi mati lemas akibat praktik tidur yang tidak aman
Untuk melindungi bayi dari mati lemas, mereka tidak boleh tidur tengkurap, miring, atau di ranjang orang dewasa.
Bayi bisa tidur lebih nyenyak dengan meringkuk bersama orang tua di tempat tidur, tetapi praktik itu menempatkan bayi pada risiko kematian yang lebih besar.
Menurut sebuah studi baru menemukan “praktik tidur yang tidak aman” seperti itu, merupakan faktor terbesar di balik kematian bayi.
Mati lemas adalah penyebab utama kematian di antara bayi di bawah 1 tahun di Amerika Serikat.
Sebanyak 82 persen dari tragedi ini terjadi di tempat tidur. Hal ini berdasarkan sebuah penelitian yang diterbitkan Senin dalam jurnal, Pediatrics.
“Memahami hal ini bisa menginformasikan strategi pencegahan,” kata para penAliti, seperti dilansir laman India Times.
Sebesar 14 persen dari semua kasus kematian bayi mendadak yang tidak terduga dari periode 2011-2104 diklasifikasikan sebagai mati lemas.
Kasus-kasus yang tersisa diklasifikasikan sebagai “tidak bisa dijelaskan.”
Tempat tidur empuk menyumbang jumlah terbesar kematian akibat mati lemas sebesar 69 persen, diikuti oleh overlay 19 persen dan wedging sebanyak 12 persen.
Para peneliti menemukan dua karakteristik umum dalam ketiga kategori, yakni bayi tertidur dengan posisi tengkurap atau menyamping, dan bayi yang tidur di tempat tidur orang dewasa.
Kematian karena cedera yang tidak disengaja ini bisa dicegah dengan mengikuti praktik tidur bayi yang aman.
Posisi tidur paling aman bagi bayi adalah posisi tidur telentang, di atas permukaan tidur yang tidak dibagi atau di buaian dan tanpa tempat tidur empuk (selimut, bantal, dan benda lunak lainnya) di area tidur mereka.(fny/jpnn)