27.3 C
Jakarta
Wednesday, April 24, 2024

Ini Tes Kesehatan Buah Hati yang Perlu Diketahui

PALANGKA RAYA,PROKALTENG.CO- Anak merupakan buah hati yang harus diperhatikan oleh orang tua. Terutama untuk Anak yang baru lahir ke dunia untuk pertama kalinya usai dilahirkan. Tes kesehatan harus dilakukan semua orang untuk memastikan jika tidak ada gangguan pada tubuhnya, termasuk juga anak-anak.

Hal ini harus dilakukan setiap orangtua agar anak dapat tumbuh dan berkembang dengan sehat. Beberapa anak wajib mendapatkan pemeriksaan ini ketika mengalami beberapa gejala yang berhubungan dengan penyakit yang mungkin membahayakan.

Dokter Poli Klinik Anak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Palangka Raya, dr Franky Luhulima mengatakan tumbuh kembang anak adalah sangat penting kita sebagai orang tua untuk selalu memantau proses tumbuh kembang si anak.

“Proses pemantauan dapat dimulai dari hal hal yang sederhana seperti membandingkan dengan anak yang sebaya sampai yang kompleks dengan melakukan skrining tumbuh kembang” katanya , Sabtu (16/10).

Setelah itu , untuk  tes kesehatan awal, Franky menjelaskan orang tua harus selalu mengetahui pertumbuhan anak seperti Berat badan, Tinggi atau Panjang badan, Lingkar kepala, Lingkar lengan kemudian data ini di plot ke tabel standar dari WHO.

Baca Juga :  Kenali 4 Mata Panda dan Cara Mengatasinya

Dalam  tes kesehatan perkembangan anak, orang tua dapat secara sederhana mengetes dengan melihat tahapan perkembangan anak seperti:

1.Umur 0-3 bulan

– Mengangkat kepala setinggi 45 derajat

– Menggerakan kepala dari kiri/kanang ke tengah

– Melihat dan menatap wajah Anda

– Mengoceh spontan atau bereaksi dengan mengoceh

– Suka tertawa keras

– Bereaksi terkejut terhadap suara keras

– Membalas tersenyum ketika diajak bicara/tersenyum

– Mengenal ibu dengan penglihatan, penciuman, pendengaran dan kontak

 

2. Umur 3-6 Bulan

– Berbalik dari telungkup ke telentang

– Mengangkat kepala setinggi 90 derajat

– Mempertahankan posisi kepala tetap tegak dan stabil

– Menggenggam pensil

– Meraih benda yang ada dalam jangkauannya

– Memegang tangannya sendiri

– Berusaha memperluas pandangan

– Mengarahkan matanya pada benda-benda kecil

Baca Juga :  Waspada, Polusi Udara Tingkatkan Risiko Kanker Paru

– Mengeluarkan suara gembira bernada tinggi atau melengking

– Tersenyum ketika melihat mainan/gambar menarik saat bermain sendiri

 

3. Umur 6-9 Bulan

– Duduk (sikap tripoid-sendiri)

– Belajar berdiri, kedua kakinya menyangga sebagian berat badan

– Merangkak meraih mainan atau medekati seseorang

– Memindahkan benda dari satu tangan ke tangan lainnya

– Memungut 2 benda, masing-masing tangan pegang 1 benda pada saat yang bersamaan

– Memungut benda sebesar kacang dengan cara meraup

– Bersuara tanpa arti, mamama, bababa, dadada, tatata

– Mencari mainan/benda yang di jatuhkan

– Bermain tepuk tangan/ciluk ba

– Bergembira dengan melempar benda

– Makan kue sendiri

“Jadi seandainya dalam pemantauan dan tes kesehatan tumbuh kembang didapatkan kekurangan, maka diperlukan pemeriksaan lebih lanjut dengan tambahan pemeriksaan lanjutan agar diagnosis dapat dibuat, sehingga dapat segera diterapi  secara optimal agar anak kita dapat tumbuh dan berkembang dengan sehat”pungkasnya

PALANGKA RAYA,PROKALTENG.CO- Anak merupakan buah hati yang harus diperhatikan oleh orang tua. Terutama untuk Anak yang baru lahir ke dunia untuk pertama kalinya usai dilahirkan. Tes kesehatan harus dilakukan semua orang untuk memastikan jika tidak ada gangguan pada tubuhnya, termasuk juga anak-anak.

Hal ini harus dilakukan setiap orangtua agar anak dapat tumbuh dan berkembang dengan sehat. Beberapa anak wajib mendapatkan pemeriksaan ini ketika mengalami beberapa gejala yang berhubungan dengan penyakit yang mungkin membahayakan.

Dokter Poli Klinik Anak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Palangka Raya, dr Franky Luhulima mengatakan tumbuh kembang anak adalah sangat penting kita sebagai orang tua untuk selalu memantau proses tumbuh kembang si anak.

“Proses pemantauan dapat dimulai dari hal hal yang sederhana seperti membandingkan dengan anak yang sebaya sampai yang kompleks dengan melakukan skrining tumbuh kembang” katanya , Sabtu (16/10).

Setelah itu , untuk  tes kesehatan awal, Franky menjelaskan orang tua harus selalu mengetahui pertumbuhan anak seperti Berat badan, Tinggi atau Panjang badan, Lingkar kepala, Lingkar lengan kemudian data ini di plot ke tabel standar dari WHO.

Baca Juga :  Kenali 4 Mata Panda dan Cara Mengatasinya

Dalam  tes kesehatan perkembangan anak, orang tua dapat secara sederhana mengetes dengan melihat tahapan perkembangan anak seperti:

1.Umur 0-3 bulan

– Mengangkat kepala setinggi 45 derajat

– Menggerakan kepala dari kiri/kanang ke tengah

– Melihat dan menatap wajah Anda

– Mengoceh spontan atau bereaksi dengan mengoceh

– Suka tertawa keras

– Bereaksi terkejut terhadap suara keras

– Membalas tersenyum ketika diajak bicara/tersenyum

– Mengenal ibu dengan penglihatan, penciuman, pendengaran dan kontak

 

2. Umur 3-6 Bulan

– Berbalik dari telungkup ke telentang

– Mengangkat kepala setinggi 90 derajat

– Mempertahankan posisi kepala tetap tegak dan stabil

– Menggenggam pensil

– Meraih benda yang ada dalam jangkauannya

– Memegang tangannya sendiri

– Berusaha memperluas pandangan

– Mengarahkan matanya pada benda-benda kecil

Baca Juga :  Waspada, Polusi Udara Tingkatkan Risiko Kanker Paru

– Mengeluarkan suara gembira bernada tinggi atau melengking

– Tersenyum ketika melihat mainan/gambar menarik saat bermain sendiri

 

3. Umur 6-9 Bulan

– Duduk (sikap tripoid-sendiri)

– Belajar berdiri, kedua kakinya menyangga sebagian berat badan

– Merangkak meraih mainan atau medekati seseorang

– Memindahkan benda dari satu tangan ke tangan lainnya

– Memungut 2 benda, masing-masing tangan pegang 1 benda pada saat yang bersamaan

– Memungut benda sebesar kacang dengan cara meraup

– Bersuara tanpa arti, mamama, bababa, dadada, tatata

– Mencari mainan/benda yang di jatuhkan

– Bermain tepuk tangan/ciluk ba

– Bergembira dengan melempar benda

– Makan kue sendiri

“Jadi seandainya dalam pemantauan dan tes kesehatan tumbuh kembang didapatkan kekurangan, maka diperlukan pemeriksaan lebih lanjut dengan tambahan pemeriksaan lanjutan agar diagnosis dapat dibuat, sehingga dapat segera diterapi  secara optimal agar anak kita dapat tumbuh dan berkembang dengan sehat”pungkasnya

Terpopuler

Artikel Terbaru