28.4 C
Jakarta
Friday, May 16, 2025

Asal Usul Buah Belimbing: Bintang Tropis yang Kaya Manfaat dan Sejarah Panjang

PROKALTENG.CO– Belimbing, atau dikenal dengan nama ilmiahnya Averrhoa carambola, adalah buah tropis yang terkenal karena bentuknya yang unik menyerupai bintang saat dipotong melintang.

Di balik tampilannya yang menarik dan rasanya yang menyegarkan, ternyata belimbing memiliki sejarah panjang yang menarik untuk ditelusuri.

Asal usul belimbing diyakini berasal dari kawasan Asia Tenggara, khususnya Indonesia, Malaysia, dan Filipina.

Buah ini sudah sejak lama dikenal dan dibudidayakan oleh masyarakat lokal karena manfaat kesehatannya yang cukup banyak serta rasanya yang khas: perpaduan antara manis dan asam.

Dari Asia Tenggara, belimbing kemudian menyebar ke berbagai belahan dunia, seperti India, China bagian selatan, hingga Amerika Tengah dan Selatan berkat perdagangan dan kolonisasi.

Baca Juga :  Hindari 5 Penyebab Munculnya Jerawat

Pohon belimbing tumbuh subur di daerah beriklim tropis dengan curah hujan yang cukup. Tanaman ini tidak hanya mudah dirawat, tetapi juga cepat berbuah, sehingga menjadi pilihan populer bagi para petani maupun penghobi tanaman buah.

Di Indonesia sendiri, belimbing sering dijumpai di pekarangan rumah atau dijadikan komoditas unggulan di beberapa daerah seperti Depok dan Blitar.

Selain sebagai buah meja, belimbing juga dikenal memiliki nilai kesehatan yang tinggi. Buah ini mengandung vitamin C, serat, dan antioksidan, yang berguna untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan menjaga kesehatan kulit.

Namun, belimbing juga mengandung asam oksalat, sehingga penderita masalah ginjal disarankan untuk tidak mengonsumsinya secara berlebihan.

Baca Juga :  Sejarah dan Filosofi Kuliner Kolak yang Identik dengan Bulan Puasa

Dengan sejarah panjang dan manfaat yang beragam, belimbing tak hanya buah segar yang menyenangkan, tetapi juga bagian dari kekayaan budaya dan keanekaragaman hayati tropis yang patut dijaga dan dilestarikan. (jpg)

PROKALTENG.CO– Belimbing, atau dikenal dengan nama ilmiahnya Averrhoa carambola, adalah buah tropis yang terkenal karena bentuknya yang unik menyerupai bintang saat dipotong melintang.

Di balik tampilannya yang menarik dan rasanya yang menyegarkan, ternyata belimbing memiliki sejarah panjang yang menarik untuk ditelusuri.

Asal usul belimbing diyakini berasal dari kawasan Asia Tenggara, khususnya Indonesia, Malaysia, dan Filipina.

Buah ini sudah sejak lama dikenal dan dibudidayakan oleh masyarakat lokal karena manfaat kesehatannya yang cukup banyak serta rasanya yang khas: perpaduan antara manis dan asam.

Dari Asia Tenggara, belimbing kemudian menyebar ke berbagai belahan dunia, seperti India, China bagian selatan, hingga Amerika Tengah dan Selatan berkat perdagangan dan kolonisasi.

Baca Juga :  Hindari 5 Penyebab Munculnya Jerawat

Pohon belimbing tumbuh subur di daerah beriklim tropis dengan curah hujan yang cukup. Tanaman ini tidak hanya mudah dirawat, tetapi juga cepat berbuah, sehingga menjadi pilihan populer bagi para petani maupun penghobi tanaman buah.

Di Indonesia sendiri, belimbing sering dijumpai di pekarangan rumah atau dijadikan komoditas unggulan di beberapa daerah seperti Depok dan Blitar.

Selain sebagai buah meja, belimbing juga dikenal memiliki nilai kesehatan yang tinggi. Buah ini mengandung vitamin C, serat, dan antioksidan, yang berguna untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan menjaga kesehatan kulit.

Namun, belimbing juga mengandung asam oksalat, sehingga penderita masalah ginjal disarankan untuk tidak mengonsumsinya secara berlebihan.

Baca Juga :  Sejarah dan Filosofi Kuliner Kolak yang Identik dengan Bulan Puasa

Dengan sejarah panjang dan manfaat yang beragam, belimbing tak hanya buah segar yang menyenangkan, tetapi juga bagian dari kekayaan budaya dan keanekaragaman hayati tropis yang patut dijaga dan dilestarikan. (jpg)

Terpopuler

Artikel Terbaru

/