PROKALTENG.CO – Para pria kini tampaknya punya alasan lebih kuat, untuk mendapat suntik vaksin COVID-19. Alasannya pun cukup bisa bikin ‘ngilu’. Pasalnya, Virus Corona ternyata berpotensi menimbulkan gangguan seksual, yakni disfungsi ereksi atau impotensi.
Temuan ini diungkap pada World Journal of Men’s Health. Seperti
dilansir WebMD, virus corona ternyata, punya kemampuan untuk sebabkan impotensi
pada pria.
Temuan ini sendiri diungkap para
peneliti, setelah mempelajari data dua bekas pasien COVID-19, yang kini
impoten, setelah pertama kali terinfeksi enam dan delapan bulan lalu.
Penyebabnya menurut peneliti,
adalah kerusakan pembuluh darah pada Mr. P, yang memicu kondisi ini.
“Temuan kami menunjukan bahwa
keberadaan virus tersebut, berdampak pada pembuluh darah yang menyuplai (darah)
ke penis,†kata Dr. Ranjith Ramasamy seperti dikutip WebMD.
“Akibatnya, pembuluh darah
mengalami malfungsi, dan tidak dapat mengalirkan cukup darah bagi penis untuk
mencapai ereksi. Efeknya pun bisa permanen,†jelasnya.
Seorang ahli dalam bidang
kesehatan bernama dr Dena Grayson mengatakan, gejala dari Covid-19 pada pria
bisa berupa gangguan ereksi. Dari orang yang diteliti dan para pasien pria yang
dalam pengawasannya, ada efek yang mengganggu kehidupan ranjang pada pria.
Dilansir dari NBC Network NBCLX, kemungkinan efek
disfungsi ereksi ini bisa berlangsung sebentar atau lama. Tidak bisa ditentukan
dengan sesuatu, namun efek tersebut bisa berbeda pada setiap pria.
“Kami sekarang tahu bahwa
efek jangka panjang kesehatan dari virus ini adalah komplikasi neurologis dan
beberapa kekhawatiran nyata di sini bahwa pria dapat memiliki masalah jangka
panjang disfungsi ereksi dari virus ini, karena kami tahu bahwa hal itu
menyebabkan masalah pada pembuluh darah,” kata Grayson.
Studi yang dimuat dalam Cambridge University Press juga mengungkapkan
bahwa infeksi virus corona ternyata berpengaruh pada kesehatan seksual dan juga
reproduksi pria. Studi tersebut menemukan korelasi antara penyintas COVID-19
dan disfungsi ereksi (DE).
Dr Saeed Shoar, peneliti klinis
dari Houston, Texas dan penulis studi meneliti dua kasus pria muda yang sembuh
dari Covid-19. Setelah pulih dari Covid-19 mereka menunjukkan tanda-tanda
disfungsi ereksi atau anorgasmia.
Anorgasmia atau disfungsi ereksi
adalah sebuah kondisi di mana seseorang tidak bisa orgasme sekalipun sudah
mendapatkan rangsangan. Hanya saja, hal ini bukan cuma disebabkan oleh efek
samping covid-19.