Pasien
Covid-19 yang sudah pulih tetap harus waspada akan penularan berikutnya.
Penelitian mengungkapkan bahwa kekebalan terhadap virus Korona yang dimiliki
para penyintasnya akan hilang dalam hitungan kurang lebih 2 bulan.
Dilansir
dari Science Times, Selasa (14/7), para peneliti mempelajari respons imun
pasien Coronavirus, termasuk petugas kesehatan di Yayasan Layanan Kesehatan
Nasional Guy dan St. Thomas di London. Hasil penelitian mereka mengungkapkan
bahwa tingkat antibodi pasien dengan cepat menurun setelah memuncak selama
beberapa minggu.
Namun,
setelah dua bulan, hanya 16,7 persen yang masih memiliki respons antibodi atau
kekebalan yang efektif. Dalam beberapa kasus, respons antibodi tidak lagi
terdeteksi.
Menurut
Katie Doores, penulis utama dari King’s College London, kekebalan pada pasien
sembuh tampaknya menurun dalam waktu singkat. Dengan hasil penelitian ini, bisa
menjadi pertimbangan dalam penelitian dan pengembangan vaksin.
Sudah
hampir enam bulan sejak pandemi dimulai, ada sejumlah laporan baru dari pasien
sembuh yang kembali positif alias kambuh. Menurut laporan sebelumnya dari NPR,
pejabat kesehatan masyarakat Korea Selatan telah mengkonfirmasi 163 orang yang
dites positif terkena virus lagi setelah keluar dari rumah sakit.
Selain
itu, kasus serupa juga telah dilaporkan di Tiongkok. Berita itu menimbulkan
spekulasi bahwa orang dapat terinfeksi ulang dengan Coronavirus.
Menurut
Profesor Molekul Onkologi di University of Warwick, Lawrence Young, studi ini
penting dalam memberikan pengetahuan tentang dinamika jangka panjang dari
respon antibodi terhadap virus Korona. Hal ini semakin menekankan perlunya
pemahaman yang lebih dalam tentang seperti apa respon vaksin yang dikembangkan.