26.5 C
Jakarta
Saturday, November 23, 2024

Kanker Otak Tak Mengenal Usia

GLIOBLASTOMA ramai diperbincangkan sejak penyakit tersebut
menyerang artis ibu kota Agung Hercules. Itu adalah sejenis kanker yang
terbentuk dari sel berbentuk bintang di otak. Sasaran serangan kanker
  pun tak mengenal usia, baik tua maupun muda.

Kanker tersebut berkembang dengan cepat. ”Karena itu, perlu
mengenali gejalanya,” ujar dr Bambang Widjanarko SpRad (K) Onk Rad.

Dokter spesialis onkologi radiasi Rumah Sakit Adi Husada Undaan
Wetan itu menyebut gejalanya, antara lain, sakit kepala, kejang, dan muntah.

Sakit kepalanya pun tidak khas dan sangat bervariasi. Ada yang
seperti migrain maupun vertigo. Ada pula yang hanya muncul pada pagi hari. ”Yang
pasti, perlu waspada bila sakit kepala terus-menerus, sulit disembuhkan, dan
makin progresif,” lanjutnya.

Baca Juga :  Buah Kesemek Bisa Membantu Memerangi Kanker

Di Adi Husada Cancer Center, jumlah penderita kanker otak
mengalami kenaikan. Pada 2018, persentase jumlah pasien mencapai angka 5,1
persen.

Untuk tahun ini, jumlahnya meningkat 1,2 persen menjadi 6,3
persen. Padahal, jumlah itu baru sampai pertengahan tahun saja.

Menurut Bambang, secara umum, kanker otak terbagi menjadi dua,
yakni primer dan sekunder. “Kanker otak primer bisa menyebar ke bagian
otak lain, tapi hampir tidak pernah menyebar ke bagian tubuh lain. Sedangkan
kanker otak sekunder, sel kankernya berasal dari luar otak (organ tubuh lain),
yang menyebar ke otak,” paparnya.

Penyebab kanker sulit diidentifikasi secara pasti. Namun, dari
beberapa temuan kasus, perilaku kurang sehat menjadi penyebabnya. Kanker
tersebut juga tidak mengenal usia. Tua maupun muda bisa berisiko. “Pergeseran
usia penderita sekarang terjadi untuk kalangan muda,” tuturnya.

Baca Juga :  Hipospadia Butuh Dua Kali Operasi

Karena itu, Bambang mengajak masyarakat mulai berperilaku hidup
sehat. Misalnya berolahraga secara rutin, menghindari makanan karsinogenik, dan
rutin memeriksakan kesehatan.

”Jika memang ada gejala, segera periksa. Salah satunya dengan
pemeriksaan MRI dan medical
checkup
,” lanjutnya. (din/c17/ai/jpnn)

 

GLIOBLASTOMA ramai diperbincangkan sejak penyakit tersebut
menyerang artis ibu kota Agung Hercules. Itu adalah sejenis kanker yang
terbentuk dari sel berbentuk bintang di otak. Sasaran serangan kanker
  pun tak mengenal usia, baik tua maupun muda.

Kanker tersebut berkembang dengan cepat. ”Karena itu, perlu
mengenali gejalanya,” ujar dr Bambang Widjanarko SpRad (K) Onk Rad.

Dokter spesialis onkologi radiasi Rumah Sakit Adi Husada Undaan
Wetan itu menyebut gejalanya, antara lain, sakit kepala, kejang, dan muntah.

Sakit kepalanya pun tidak khas dan sangat bervariasi. Ada yang
seperti migrain maupun vertigo. Ada pula yang hanya muncul pada pagi hari. ”Yang
pasti, perlu waspada bila sakit kepala terus-menerus, sulit disembuhkan, dan
makin progresif,” lanjutnya.

Baca Juga :  Buah Kesemek Bisa Membantu Memerangi Kanker

Di Adi Husada Cancer Center, jumlah penderita kanker otak
mengalami kenaikan. Pada 2018, persentase jumlah pasien mencapai angka 5,1
persen.

Untuk tahun ini, jumlahnya meningkat 1,2 persen menjadi 6,3
persen. Padahal, jumlah itu baru sampai pertengahan tahun saja.

Menurut Bambang, secara umum, kanker otak terbagi menjadi dua,
yakni primer dan sekunder. “Kanker otak primer bisa menyebar ke bagian
otak lain, tapi hampir tidak pernah menyebar ke bagian tubuh lain. Sedangkan
kanker otak sekunder, sel kankernya berasal dari luar otak (organ tubuh lain),
yang menyebar ke otak,” paparnya.

Penyebab kanker sulit diidentifikasi secara pasti. Namun, dari
beberapa temuan kasus, perilaku kurang sehat menjadi penyebabnya. Kanker
tersebut juga tidak mengenal usia. Tua maupun muda bisa berisiko. “Pergeseran
usia penderita sekarang terjadi untuk kalangan muda,” tuturnya.

Baca Juga :  Hipospadia Butuh Dua Kali Operasi

Karena itu, Bambang mengajak masyarakat mulai berperilaku hidup
sehat. Misalnya berolahraga secara rutin, menghindari makanan karsinogenik, dan
rutin memeriksakan kesehatan.

”Jika memang ada gejala, segera periksa. Salah satunya dengan
pemeriksaan MRI dan medical
checkup
,” lanjutnya. (din/c17/ai/jpnn)

 

Terpopuler

Artikel Terbaru