33.5 C
Jakarta
Saturday, April 20, 2024

TIPS ! Pola Hidup Sehat untuk Anak

MENJAGA asupan makanan,
bisa menjadi awal pengenalan gaya hidup sehat kepada anak. Orang tua
perlu memastikan anak-anak makan secara teratur sesuai dengan
jam makan. Berikan anak-anak makanan bergizi yang mencakup menu
empat sehat lima sempurna.

“Membudayakan
hidup bersih dan sehat, cuci tangan setelah melakukan kegiatan apapun,
menggunakan alas kaki, menggunakan air minum yang sudah diolah, rutin minum
obat cacing 6 bulan sekali juga harus diperhatikan untuk menjaga kesehatan pada
anak,” kata dr Andar SPA kepada Kalteng Pos di RSUD dr Doris Sylvanus,
Jumat (13/3).

Menurut Andar, pada
bulan-bulan tertentu, anak harus mengonsumsi vitamin A dua kali setahun. Jika
sakit segera hubungi layanan kesehatan setempat.

Jika mengacu dari
aturan Kementerian Kesehatan, kategori anak terdiri dari usia 0-18 tahun.
Walaupun anak yang telah berusia 12 tahun ke atas, sudah dikategorikan remaja,
tetapi secara aturan legalnya masih disebut anak.

Baca Juga :  Bahaya Sering Minum Minuman Manis

Khusus anak yang
berusia balita, memang secara medis diketahui kekebalan tubuhnya sangat rentan
dibandingkan anak di atas usia balita. Karena sistem kekebalan tubuhnya sangat
mudah terkena penyakit, seperti saluran pernapasan dan pencernaan.

“Yang paling parah
adalah pneumonia atau radang paru-paru. Sementara untuk saluran cerna yang
paling sering adalah diare. Tetapi yang kita takutkan adalah kekurangan cairan
yang dapat menyebabkan dehidrasi pada tubuh,” tegasnya.

Namun pengobatannya
tidak sulit, karena diare mayoritasnya disebabkan oleh virus dan akan
disembuhkan dengan sendirinya. Maka pertolongannya adalah mengganti cairan yang
keluar dengan oralit, kuah, sayur, teh, sirup dan lain-lain.

Jika diarenya tidak
berhenti, wajib dibawa ke dokter untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Apalagi buang air besar yang bercampur dengan lendir darah. Itu merupakan
tanda-tanda disentri yang paling dikhawatirkan.

Baca Juga :  Kenali 5 Ciri Kosmetik Yang Mengandung Merkuri

Anak di bawah 1 tahun tidak
dianjurkan untuk diberikan makanan padat. Kalau anak di bawah 6 bulan harus
mengonsumsi ASI saja secara eksklusif. Tidak dengan yang lain. Jika sudah di atas
enam bulan bisa diberikan bubur dan ASI tetap dilanjutkan hingga usia 2 tahun.

Nanti di atas dua tahun,
boleh mendapatkan makanan padat dan ASI. Selain itu, harus diberi makan yang
mengandung karbohidrat, protein, lemak dan kandungan gizi lainnya yang
terkandung dalam makanan yang dikonsumsi.

Untuk di Kalteng,
katanya, penyakit yang dikhawatirkan adalah polusi udara, penyakit yang
berkaitan dengan pertanian, misalnya kecacingan, batuk pilek, dan radang
saluran pernapasan. Juga berkaitan dengan kebersihan, baik makanan dan
lingkungan yang paling utama. (nue/ens/dar)

MENJAGA asupan makanan,
bisa menjadi awal pengenalan gaya hidup sehat kepada anak. Orang tua
perlu memastikan anak-anak makan secara teratur sesuai dengan
jam makan. Berikan anak-anak makanan bergizi yang mencakup menu
empat sehat lima sempurna.

“Membudayakan
hidup bersih dan sehat, cuci tangan setelah melakukan kegiatan apapun,
menggunakan alas kaki, menggunakan air minum yang sudah diolah, rutin minum
obat cacing 6 bulan sekali juga harus diperhatikan untuk menjaga kesehatan pada
anak,” kata dr Andar SPA kepada Kalteng Pos di RSUD dr Doris Sylvanus,
Jumat (13/3).

Menurut Andar, pada
bulan-bulan tertentu, anak harus mengonsumsi vitamin A dua kali setahun. Jika
sakit segera hubungi layanan kesehatan setempat.

Jika mengacu dari
aturan Kementerian Kesehatan, kategori anak terdiri dari usia 0-18 tahun.
Walaupun anak yang telah berusia 12 tahun ke atas, sudah dikategorikan remaja,
tetapi secara aturan legalnya masih disebut anak.

Baca Juga :  Bahaya Sering Minum Minuman Manis

Khusus anak yang
berusia balita, memang secara medis diketahui kekebalan tubuhnya sangat rentan
dibandingkan anak di atas usia balita. Karena sistem kekebalan tubuhnya sangat
mudah terkena penyakit, seperti saluran pernapasan dan pencernaan.

“Yang paling parah
adalah pneumonia atau radang paru-paru. Sementara untuk saluran cerna yang
paling sering adalah diare. Tetapi yang kita takutkan adalah kekurangan cairan
yang dapat menyebabkan dehidrasi pada tubuh,” tegasnya.

Namun pengobatannya
tidak sulit, karena diare mayoritasnya disebabkan oleh virus dan akan
disembuhkan dengan sendirinya. Maka pertolongannya adalah mengganti cairan yang
keluar dengan oralit, kuah, sayur, teh, sirup dan lain-lain.

Jika diarenya tidak
berhenti, wajib dibawa ke dokter untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Apalagi buang air besar yang bercampur dengan lendir darah. Itu merupakan
tanda-tanda disentri yang paling dikhawatirkan.

Baca Juga :  Kenali 5 Ciri Kosmetik Yang Mengandung Merkuri

Anak di bawah 1 tahun tidak
dianjurkan untuk diberikan makanan padat. Kalau anak di bawah 6 bulan harus
mengonsumsi ASI saja secara eksklusif. Tidak dengan yang lain. Jika sudah di atas
enam bulan bisa diberikan bubur dan ASI tetap dilanjutkan hingga usia 2 tahun.

Nanti di atas dua tahun,
boleh mendapatkan makanan padat dan ASI. Selain itu, harus diberi makan yang
mengandung karbohidrat, protein, lemak dan kandungan gizi lainnya yang
terkandung dalam makanan yang dikonsumsi.

Untuk di Kalteng,
katanya, penyakit yang dikhawatirkan adalah polusi udara, penyakit yang
berkaitan dengan pertanian, misalnya kecacingan, batuk pilek, dan radang
saluran pernapasan. Juga berkaitan dengan kebersihan, baik makanan dan
lingkungan yang paling utama. (nue/ens/dar)

Terpopuler

Artikel Terbaru