PROKALTENG.CO
– Kekayaan rempah nusantara membuat pasar minyak herbal Indonesia kian diminati
dan dipercaya untuk kesehatan. Salah satunya adalah minyak atsiri yang memiliki
beberapa jenis. Atsiri merupakan minyak yang dihasilkan dari berbagai rempah
khas Nusantara seperti cengkeh dan pala yang telah membentuk peradaban dunia
sejak seribu tahun lalu. Minyak ini memiliki senyawa aktif di dalamnya dan
mengandung berbagai manfaat.
Dalam
webinar bersama minyak balur Kauniyah Oil Indonesia oleh Ummu Balqis baru-baru
ini, Peneliti Natural Resource sekaligus Kepala Pusat Studi Biofarmaka Tropika
LPPM (Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat) Institut Pertanian
Bogor, Prof. Dr Irmanida Batubara Msi, minyak atsiri memiliki berbagai manfaat
bagi tubuh, karena terkandung senyawa aktif di dalamnya, seperti antibakteri,
antivirus, antijamur, analgesic, merangsang selera makan, bahkan dapat
berfungsi sebagai penghilang bau badan.
Menurutnya,
rempah Nusantara diketahui telah membentuk peradaban dunia sejak ribuan tahun
lalu, berawal dari penemuan segenggam cengkeh pada wadah keramik yang terbakar
di gurun pasir Syria, di tepi sungai Efrat pada era Raja Yadihk-Abu yakni
sekitar 1721 SM. Padahal cengkih merupakan tanaman yang tumbuh di daerah
Maluku.
Menurutnya
pemanfaatan kekayaan rempah nusantara juga dikatahui dari relief candi
Borobudur yang menggambarkan potret masyarakat saat itu sedang meracik jamu,
bahkan peneliti LIPI mengungkap adanya 63 spesies tanaman kuno di relief candi
Borobudur yang kala itu dimanfaatkan masyarakat nusantara sebagai rempah guna
diambil khasiatnya.
Prof
Irmanida menambahkan, minyak atsiri sejak lama digunakan dalam berbagai hal,
baik itu sebagai pengobatan serta ritual keagamaan. Menghirup minyak atsiri
juga dapat menurunkan kadar stres seseorang, karena kandungan yang ada di
dalamnya mampu menurunkan tekanan darah.
“Senyawa
aktif yang terkandung dalam minyak atsiri apabila dihirup dapat menurunkan
kadar stres pada tubuh, serta mebuat laju detak jantung lebih teratur. Sehingga
tubuh seseorang yang menghirupnya menjadi lebih relaks,†tambah Prof Irmanida.
Prof
Irmanida juga mengajak masyarakat Indonesia untuk bersama-sama memanfaatkan
kekayaan rempah yang dimiliki bangsa ini, tentunya dengan didukung oleh sains
agar pemanfaatannya tetap aman. “Dukungan sains akan meningkatkan kepercayaan
masyarakat Indonesia untuk memanfaatkan bahan alam Indonesia,†katanya.
Kini
pemanfaatan rempah khas Nusantara dapat dirasakan khasiatnya. Apa saja minyak
yang bisa bermanfaat bagi kesehatan?
1.
Minyak Zaitun
Minyak
zaitun bermanfaat untuk membebaskan racun dan mencegah tumbuhnya uban, serta
mengobati luka bakar dan menguatkan gusi. Penelitian modern menunjukkan Minyak
Zaitun mengandung Oleocantal, yakni senyawa kimia yang berfungsi sebagi anti
mikroba, anti oksidan dan anti inflamasi.
2.
Oleum Cocos (Minyak Kelapa)
Asam
laurat dalam minyak kelapa mampu membunuh bakteri, virus dan jamur. Studi
membuktikan kandungan lemak dalam minyak kelapa mampu menutrisi dan melembabkan
kulit kering.
3.
Oleum Citonelae (Minyak Sereh)
Minyak
sereh selain sebagai anti serangga, juga memiliki efek detoksifikasi, meredakan
peradangan dan mencegah infeksi.
4.
Illici Veri Flos (Minyak Bunga Lawang)
Minyak
bunga lawing mengandung glinalol dan vitamin C yang merupakan antioksidan kuat,
Journal Chemico Biological Interactions menemukan fakta bahwa minyak bunga
lawang dapat mengurangi aktivitas sel kanker. Riset lanjutan menunjukkan
manfaat minyak ini untuk memperbaiki pencernaan dan mengatasi gangguan tidur
pada pengidap insomnia.
5.
Oleum Caryophylli (Minyak Cengkih)
Minyak
cengkih digunakan luas untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh, meredakan
stres, menghilangkan sakit kepala, serta meringankan masalah pernapasan.
6.
Oleum Pimpinella Anisum (Minyak Adas)
Minyak
adas digunakan secara luas untuk meredakan pilek dan flu, meringankan masalah
pencernaan, nyeri haid pada wanita, serta sebagai inflamasi, diuretic dan anti
mikroba.
7.
Oleum Cajuputi (Minyak Kayu Putih)
Minyak
kayu putih digunakan secara luas untuk meredakan berbagai masalah pernapasan,
mengurangi ketidaknyamanan akibat gigitan serangga, meningkatkan imunitas tubuh,
serta meredakan nyeri sendi.
8.
Zingiberis Offocinalis (Minyak Jahe)
Minyak
jahe digunakan secara luas untuk meredakan mual, melancarkan saluran
pernapasan, mengatasi migraine, mengurangi nyeri, mengatasi infeksi serta memiliki
efek mengurangi stress.
9.
Oleum Ziziphus Mauritiana (Minyak Bidara)
Minyak
biadara digunakan secara luas untuk meredakan demam pada anak-anak, bisul,
ambeien, serta antiseptic pada luka. Minyak ini juga dipercaya secara luas
untuk digunakan sebagai media pengobatan penyakit non-medis (sihir serta
gangguan jin) Kajian syariat dalam agama Islam meyakini dan memperbolehkan
penggunaan minyak/daun bidara sebagai salah satu cara untuk pengobatan
non-medis tersebut.
10.
Curcuma Domestica Rhizoma (Minyak Kunyit)
Minyak
kunyit digunakan secara luas untuk mengatasi masalah persendian dan pencernan.
Minyak ini juga digunakan untuk memperbaiki fokus serta mengurangi stress.
11.
Myristica Fragnastis Semen (Minyak Pala)
Minyak
pala digunakan secara luas untuk mengobati insomnia, meredakan nyeri dan
peradangan, Minyak ini juga digunakan secara luas sebagai minyak oles anti
jamur.
12.
Nigellae Sativa Semen (Minyak Habbatusauda)
Minyak
habbatussauda dibunakan secara luas dan sejak lama sebagai anti radang, anti
infeksi, meredakan rematik, serta menambah tingkat konsentrasi.
13.
Piperis Bettle Folium (Minyak Daun Sirih)
Minyak
daun sirih mengandung betlephen dan chavic yang memiliki daya mematikan bagi
kuman, megandung antioksidan, anti jamur dan digunakan secara luas untuk
mengobati gatal, eksim serta gangguan kulit lainnya.