Ilustrasi
vaksin Covid-19 buatan Pfizer (Dado Ruvic Reuters)Pemerintah
akan mempertimbangkan untuk membeli vaksin Covid-19 dari Pfizer setelah
perusahaan asal Amerika Serikat itu menyebut lebih dari 90 persen efektif
berdasarkan hasil uji coba.
’’Berbagai
vaksin itu dipertimbangkan tapi kami belum memasukkan Pfizer sebagai salah
satu,’’ kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam
jumpa pers virtual usai ASEAN Summit 2020 di Jakarta, Selasa (10/11), seperti
dikutip dari Antara.
Meski
demikian, pemerintah akan memasukkan vaksin Covid-19 yang dikembangkan Pfizer
itu untuk dibahas berikutnya. ’’Ini untuk menjadi bagian berikutnya karena
masih banyak yang dibahas terkait pengadaan vaksin,’’ imbuhnya.
Sebelumnya
sejumlah produsen vaksin Covid-19 rencananya menjadi mitra penyedia vaksin di
antaranya Sinovac, Sinopharm, Cansino, Astra Zeneca. Pemerintah juga sedang
mengembangkan vaksin buatan sendiri yakni Merah Putih.
Sasaran
prioritas penerima vaksinasi Covid-19 sudah disiapkan pemerintah mulai dari
tenaga medis, pelayan kesehatan termasuk TNI Polri dan aparat hukum sekitar 3,5
juta.
Kemudian,
tokoh masyarakat, tokoh agama hingga perangkat daerah sebanyak lima juta orang,
tenaga pendidik mulai dari Pendidikan Anak Usia Dinia (PAUD), TK, SD, SMP, SMA
hingga dosen perguruan tinggi swasta dan negeri sebanyak 4,3 juta.
Selanjutnya,
aparat pemerintah pusat dan daerah serta legislatif sebanyak 2,3 juta orang,
dan penerima bantuan iuran (PBI) BPJS Kesehatan sebanyak 96 juta orang dengan
jumlah semuanya mencapai 102 juta orang.
Selain
itu, sasaran penerima vaksinasi adalah masyarakat usia 19-59 tahun sehingga
total keseluruhan mencapai 160 juta orang.
Vaksinasi
akan diberikan sebanyak dua dosis sehingga total kebutuhan vaksin mencapai 320
juta dosis vaksin. Selain dari pemerintah, vaksinasi juga akan dilakukan oleh
perusahaan yang melakukan kerja sama untuk vaksinasi mandiri. (*)