Site icon Prokalteng

Jangan Sampai Terlambat, Pahami Gejala dan Penanganan DBD pada Bayi

Ilustrasi DBD. Dok JawaPos

PROKALTENG.CO –  Demam berdarah merupakan salah satu penyakit yang ditularkan oleh nyamuk. Demam berdarah, biasanya terjadi di daerah tropis dan subtropis di dunia, dengan gejala umum seperti demam tinggi dan gejala seperti flu.

Sementara itu, pada DBD yang parah, kondisi ini bisa menyebabkan pendarahan serius, penurunan tekanan darah secara tiba-tiba (syok) dan bahkan kematian. Jutaan kasus infeksi demam berdarah dengue terjadi di seluruh dunia setiap tahunnya.

DBD paling sering terjadi di Asia Tenggara, pulau-pulau Pasifik barat, Amerika Latin dan Afrika. Namun kini penyakit ini telah menyebar ke daerah baru, termasuk wabah lokal di Eropa dan bagian selatan Amerika Serikat.

Umumnya, DBD menyerang remaja dan orang dewasa, namun tak jarang bahkan bayi juga bisa menjadi korban dari terkenanya penyakit demam berdarah tersebut.

Jika sudah begitu, bagaimanakah cara menangani demam berdarah pada bayi? Apakah sama seperti pada umumnya?

Melansir dari Center for Disease Control and Prevention (CDC), Kamis (29/1), yuk simak penjelasan bagaimana mengetahui cara pengobatan yang tepat dan juga bagaimana gejala DBD bisa muncul pada bayi.

Gejala DBD pada bayi

Gejala DBD yang muncul pada bayi biasanya akan susah untuk diketahui, berbeda dengan gejala DBD yang terjadi pada umumnya, layaknya gejala dari infeksi yang sering terjadi pada anak-anak. Disarankan untuk segera diperiksakan ke dokter atau rumah sakit jika bayi merasa telah mengidap demam tinggi, apalagi jika gejalanya seperti berikut ini.

Gejala demam berdarah dapat dengan cepat menjadi parah sehingga memerlukan perhatian medis segera atau rawat inap.

Cara merawat bayi yang terkena DBD di rumah

Meskipun disarankan segera diperiksa ke dokter atau rumah sakit, anda bisa merawat bayi penderita DBD dengan beberapa cara berikut ini meskipun untuk sementara.

Exit mobile version