PROKAKLTENG.CO
– Sebagian penyintas Covid-19 masih merasakan keluhan setelah beberapa bulan
dinyatakan negatif. Dari mulai sesak, sakit kepala hingga kelelahan. Kabar
baiknya, sejumlah penyintas yang sudah tiga bulan lebih sembuh lalu
divaksinasi, melaporkan kondisinya lebih baik saat ini. Laporan tersebut
didasarkan pada survei informal kecil. Akan tetapi laporan tersebut mungkin
menawarkan solusi.
Bagi
kebanyakan orang, Covid-19 bisa terasa ringan. Namun, beberapa orang masih
sakit berbulan-bulan setelah terinfeksi yakni disebut dengan istilah Long
Covid.
Minggu
lalu, anggota dewan editorial New York Times Mara Gay berkicau bahwa dia merasa
jauh lebih baik setelah dosis vaksin pertamanya.Dan banyak penyintas Covid-19
lain yang telah lama bertahan menggambarkan pengalaman serupa.
Beberapa
komentator menanggapi Gay bahwa mereka juga mengalami kondisi membaik yang
signifikan setelah vaksin dosis pertama mereka. Termasuk Sharon MacMillan, MD,
seorang obgyn di Massachusetts. Dia mengatakan bahwa dia telah bebas dari
gejala selama 6 minggu setelah vaksinasi seperti dilansir dari MedPage Today,
Minggu (7/3).
Tidak
ada data pasti tentang berapa persen lama pasien Covid mengalami kondisi yang
membaik. Tetapi komunitas ilmiah memang tertarik untuk melakukan studi lebih
lanjut.
Co-chief
of Patient-Led Research for Covid-19 Hannah Davis mengatakan organisasinya saat
ini sedang mengerjakan survei untuk mempelajari fenomena tersebut. “Meskipun
ada cerita tentang kejadian ini, mereka secara umum tampaknya menunjukkan kabar
baik meski masih bersifat minoritas,†kata Davis kepada MedPage Today.
Survei
Medinger mendapatkan 473 tanggapan 80 persen dari Inggris dan 15 perseb dari
AS; 86 persen perempuan. Mayoritas pasien menerima vaksin Pfizer (60 persen),
diikuti oleh AstraZeneca (30 persen) dan Moderna (9 persen).
Satu
minggu setelah dosis pertama mereka, 9 persen pasien mengatakan gejala Covid-19
mereka yang lama telah membaik dalam 2 minggu. Dan 16 persen mengatakan gejala
mereka jauh lebih baik.
Di
antara semua orang yang mendapat vaksin 2 minggu lalu atau lebih, 27 persen
mengatakan gejala Covid-19 mereka sedikit lebih baik. Sementara hanya 14 persen
mengatakan gejala mereka sedikit lebih buruk. Sekitar 5 persen merasa
benar-benar kembali normal dan hanya 3,8 persen merasa jauh lebih buruk dari sebelumnya.
Para
ahli memang telah mengajukan gagasan studi prospektif untuk melihat dampak
vaksin pada jangka panjang. Peneliti dari Universitas Yale Akiko Iwasaki,
menilai uji coba semacam itu mungkin sulit, tetapi patut dipertimbangkan. Sebab
mengingat vaksinasi berpotensi sebagai terapi untuk Covid-19 berkepanjangan.
“Vaksin
juga dapat membantu dengan merangsang respon imun bawaan,†katanya.
Pakar
lain setuju bahwa mempelajari dampak vaksin pada populasi ini akan bermanfaat.
Rekan peneliti di University College London, Elisa Perego, yang menciptakan
istilah Long Covid setuju bahwa perlu dilakukan pengumpulan data dan uji klinis
yang sesuai.
“Kami
juga perlu memverifikasi apakah benar ada perbaikan kondisi, bersifat permanen
atau tidak,†tutup Perego.