Dampak padamnya
listrik ternyata bisa berpengaruh pada kesehatan secara tak langsung. Salah
satunya bersumber dari makanan dan minuman yang disimpan di dalam kulkas.
Ketika listrik padam, makanan minuman yang semula terjaga kesegaran dan
kualitasnya, tentu menjadi mencari dan lembek. Apalagi jika disimpan di
dalam freezer seperti daging, ayam, dan ikan.
Dekan Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) dan Dokter Spesialis Penyakit Dalam
Prof. Dr.dr. H. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB menjelaskan, makanan yang
didiamkan lama tanpa pendingin bisa terkontaminasi bakteri. Sebab, umumnya
makanan yang disimpan di dalam kulkas berada dalam suhu 2-4 derajat celcius.
“Oleh karena itu saya
mengingatkan bahwa makanan atau minuman dapat rusak jika tidak terjaga dalam
suhu yang diharapkan. Makanan yang berada suhu kamar lebih cepat terkontaminasi
dan rusak. Bahkan kadang kala di tahap awal rusaknya belum ada perubahan bau
atau warna,†tutur dr. Ari kepada JawaPos.com, Selasa (6/8).
Menurutnya, tujuan
dari menjaga makanan dalam suhu nol derajat atau lebih rendah adalah agar
makanan tersebut tidak terkontaminasi dengan bakteri. Sementara pada suhu nol
derajat sampai -20 derajat celcius pertumbuhan bakteri terhenti. Dengan
perubahan suhu karena padamnya listrik maka bakteri akan tumbuh subur dan
membuat kondisi daging menjadi rusak.
“Sayur dan buah-buahan
juga akan layu dan membusuk. Jadi jelas bahwa perubahan suhu kulkas ini akan
menyebabkan rusaknya makanan kita,†jelasnya.
Beberapa kuman yang
bisa mencemari makanan kita antara lain E coli, S thyposa, Clostridium, beberapa
jamur dan parasit. Menurut dr. Ari, makanan yang terkontaminasi jika
dikonsumsi akan menyebabkan keracunan. Gejala utama keracunan makanan biasanya
seperti muntah-muntah dan diare.
“Selain itu juga
pasien bisa mengalami demam. Maka diimbau untuk hati-hati pada makanan dan
minuman yang kualitasnya sudah tak terjamin akibat listrik padam,†tegasnya.(jpg)