26.1 C
Jakarta
Thursday, April 10, 2025

Ketahui 6 Informasi Hoax dan Fakta yang Sering Beredar Selama Pandemi

Selama
pandemi Covid-19 begitu banyak informasi beredar soal gejala, pengobatan, bahan
herbal, dan berbagai hal seputar Covid-19. Karena itu sebelum menyerap
informasi, masyarakat harus melek literasi mana informasi yang ilmiah sesuai
fakta, mana yang hoax.

Ahli
Scientific dari FibreFirst, Nourmatania Istiftiani SKM, mengatakan dalam mencegah
dan menekan tingkat penularan Covid-19, diperlukan partisipasi dari seluruh
masyarakat Indonesia. Dan hal tersebut dimulai dari diri sendiri yaitu
menyebarkan berita atau informasi yang baik dan benar.

“Selain
itu, tidak perlu aneh-aneh percaya hoax. Misalnya cukup dengan meningkatkan
imun tubuh tentunya tidak akan mudah tertular penyakit atau virus, dan menjaga
protokol kesehatan,” katanya kepada wartawan secara daring baru-baru ini.

Apa
saja hoax dan fakta yang selama ini beredar?

Hoax

1.
Merokok Mengurangi Risiko Tertular Covid-19

Hal
tersebut tidaklah benar atau hoax, menurut laman covid19.go.id, merokok tidak
menghadang virus Korona atau Covid-19. Perokok justru rentan terpapar virus,
salah satunya lantaran merokok memungkinkan risiko infeksi pernapasan.

Baca Juga :  Tips Terbaik untuk Lansia yang Ingin Menurunkan Berat Badan

2.
Thermo Gun Berbahaya Untuk Otak

Informasi
yang beredar tersebut adalah hoax. Termometer yang digunakan di kening pada
saat mengukur suhu tubuh tersebut aman digunakan dan telah lulus uji kesehatan.

3.
Minuman Beralkohol Bisa Membunuh Virus Korona

Menurut
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), ketika virus telah memasuki tubuh seseorang,
menyemprotkan alkohol atau bahkan meminumnya tidak akan bisa membunuh virus
tersebut. Jadi sudah bisa dipastikan informasi tersebut adalah hoax.

Fakta

1.
Berolahraga Minimal 30 Menit Setiap Harinya

Walau
sedang dalam Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), bukan berarti kita
terbatas untuk melakukan olahraga. Melakukan olahraga intensitas sedang seperti
jogging dengan durasi pendek 30 hingga 45 menit secara rutin dapat meningkatkan
imunitas melalui peningkatan jumlah sel darah putih (terutama limfosit dan
neutrophil).

2.
Tidur Cukup

Tidur
cukup selama 7 hingga 9 jam setiap harinya. Tidur nyenyak dan berkualitas dapat
memperkuat sistem imun tubuh, dengan meningkatkan jumlah serta kemampuan sel T
(sel imun) untuk menghancurkan sel yang terinfeksi virus dan penyebab penyakit.

Baca Juga :  Kenali Tanda Stres karena Pekerjaan

3.
Pencernaan Sehat Imunitas Kuat

Konsumsi
cukup serat setiap harinya terbukti memberikan manfaat positif bagi pencernaan,
karena 70 persen sel imun terdapat di pencernaan maka jika pencernaan sehat
maka imun tubuh pun jadi kuat. Selain dari buah dan sayuran, suplemen kesehatan
dapat membantu memenuhi asupan serat serta nutrisi harian.

“Suplemen
kaya akan serat premium dan nutrisi dari ekstrak buah dan sayuran mampu
mengoptimalkan proses detoks harian dan menyehatkan pencernaan. Maka ada
baiknya memahami berita atau informasi lebih teliti, perlu cek sumbernya
terlebih dulu. Menyebarkan berita atau informasi baik yang bermanfaat seputar
Covid-19 seperti informasi di atas juga berarti berpartisipasi menekan tingkat
penularan Covid-19”, tutup Nourmatania.

Selama
pandemi Covid-19 begitu banyak informasi beredar soal gejala, pengobatan, bahan
herbal, dan berbagai hal seputar Covid-19. Karena itu sebelum menyerap
informasi, masyarakat harus melek literasi mana informasi yang ilmiah sesuai
fakta, mana yang hoax.

Ahli
Scientific dari FibreFirst, Nourmatania Istiftiani SKM, mengatakan dalam mencegah
dan menekan tingkat penularan Covid-19, diperlukan partisipasi dari seluruh
masyarakat Indonesia. Dan hal tersebut dimulai dari diri sendiri yaitu
menyebarkan berita atau informasi yang baik dan benar.

“Selain
itu, tidak perlu aneh-aneh percaya hoax. Misalnya cukup dengan meningkatkan
imun tubuh tentunya tidak akan mudah tertular penyakit atau virus, dan menjaga
protokol kesehatan,” katanya kepada wartawan secara daring baru-baru ini.

Apa
saja hoax dan fakta yang selama ini beredar?

Hoax

1.
Merokok Mengurangi Risiko Tertular Covid-19

Hal
tersebut tidaklah benar atau hoax, menurut laman covid19.go.id, merokok tidak
menghadang virus Korona atau Covid-19. Perokok justru rentan terpapar virus,
salah satunya lantaran merokok memungkinkan risiko infeksi pernapasan.

Baca Juga :  Tips Terbaik untuk Lansia yang Ingin Menurunkan Berat Badan

2.
Thermo Gun Berbahaya Untuk Otak

Informasi
yang beredar tersebut adalah hoax. Termometer yang digunakan di kening pada
saat mengukur suhu tubuh tersebut aman digunakan dan telah lulus uji kesehatan.

3.
Minuman Beralkohol Bisa Membunuh Virus Korona

Menurut
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), ketika virus telah memasuki tubuh seseorang,
menyemprotkan alkohol atau bahkan meminumnya tidak akan bisa membunuh virus
tersebut. Jadi sudah bisa dipastikan informasi tersebut adalah hoax.

Fakta

1.
Berolahraga Minimal 30 Menit Setiap Harinya

Walau
sedang dalam Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), bukan berarti kita
terbatas untuk melakukan olahraga. Melakukan olahraga intensitas sedang seperti
jogging dengan durasi pendek 30 hingga 45 menit secara rutin dapat meningkatkan
imunitas melalui peningkatan jumlah sel darah putih (terutama limfosit dan
neutrophil).

2.
Tidur Cukup

Tidur
cukup selama 7 hingga 9 jam setiap harinya. Tidur nyenyak dan berkualitas dapat
memperkuat sistem imun tubuh, dengan meningkatkan jumlah serta kemampuan sel T
(sel imun) untuk menghancurkan sel yang terinfeksi virus dan penyebab penyakit.

Baca Juga :  Kenali Tanda Stres karena Pekerjaan

3.
Pencernaan Sehat Imunitas Kuat

Konsumsi
cukup serat setiap harinya terbukti memberikan manfaat positif bagi pencernaan,
karena 70 persen sel imun terdapat di pencernaan maka jika pencernaan sehat
maka imun tubuh pun jadi kuat. Selain dari buah dan sayuran, suplemen kesehatan
dapat membantu memenuhi asupan serat serta nutrisi harian.

“Suplemen
kaya akan serat premium dan nutrisi dari ekstrak buah dan sayuran mampu
mengoptimalkan proses detoks harian dan menyehatkan pencernaan. Maka ada
baiknya memahami berita atau informasi lebih teliti, perlu cek sumbernya
terlebih dulu. Menyebarkan berita atau informasi baik yang bermanfaat seputar
Covid-19 seperti informasi di atas juga berarti berpartisipasi menekan tingkat
penularan Covid-19”, tutup Nourmatania.

Terpopuler

Artikel Terbaru