33.2 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Mana Lebih Sehat, BAB Duduk atau Jongkok? Ini Penjelasannya

KEBIASAAN tiap orang saat Buang air besar (BAB) juga berbeda. Ada
yang memilih menggunakan kloset duduk, ada pula yang lebih nyaman pakai kloset
jongkok.

Lalu, antara BAB jongkok atau
duduk, sebetulnya lebih sehat yang mana?

Perdebatan ini memang tidak ada
habisnya. Bagi Anda yang suka BAB jongkok, pasti akan bilang jongkok adalah
posisi tepat untuk aktivitas BAB. Namun di sisi lain, bagi mereka yang biasa
BAB duduk akan berkata bahwa duduk adalah posisi terbaik. Apalagi, sekarang
banyak kloset duduk yang canggih dari berbagai merek.

Lalu, kebiasaan buang air di
setiap negara pun berbeda. Misalnya, di di Eropa dan Amerika. Kedua negara ini
mayoritas sudah menggunakan kloset duduk. Jadi, tak heran jika para ekspatriat
yang berkunjung ke negara Asia merasa asing dengan keberadaan kloset jongkok.

Baca Juga :  3 Tips Agar Kolesterol Tak Mengancam Usai Santap Daging Kurban

Berbeda dengan negara berkembang,
seperti Indonesia. Masih banyak orang memakai kloset jongkok. Salah satu
alasannya adalah harga jualnya lebih murah ketimbang kloset duduk. Di Indonesia
sendiri, kloset duduk baru masuk pada 1990.

Ya, pertanyaan ini tidak ada
habisnya. Namun, menurut dr. Resthie Rachmanta Putri, M.Epid dari KlikDokter,
BAB sambil duduk sebenarnya dapat menghambat kelancaran buang air besar.

“Pasalnya, saat tubuh dalam
posisi duduk, ada bagian usus besar yang terlipat. Hal ini menyebabkan
seseorang membutuhkan usaha yang lebih keras dan waktu yang lebih lama untuk
mengeluarkan feses,” ungkap dr. Resthie.

Sementara itu, dr. Resthie
mengungkapkan bila Anda BAB dalam posisi jongkok, usus besar akan berada dalam
posisi yang lurus dengan anus. Hal ini membuat buang air besar akan lebih mudah
dilakukan dalam posisi jongkok.

Baca Juga :  Buah Kesemek Bisa Membantu Memerangi Kanker

Sedangkan BAB duduk bisa membuat
Anda mengejan terlalu keras. Perlu diketahui, mengejan meningkatkan risiko
tinggi terkena wasir. Selain itu, bagi para wanita, kontak langsung kulit paha
bagian dalam dan vagina yang mungkin menempel di dudukan kloset akan
meningkatkan risiko infeksi bakteri, khususnya di tempat umum yang
kebersihannya tidak terjaga.

Namun, BAB jongkok tak terlepas
dari kekurangan. Bagi Anda yang masih memakai kloset jongkok di rumah atau
punya kebiasaan BAB jongkok bisa mengalami sendi dan otot tak nyaman. Biasanya,
terjadi jika Anda jongkok terlalu lama saat BAB.

Selain itu, bagi Anda yang
kesulitan untuk jongkok, tentunya tidak nyaman kalau memaksa diri memilih BAB
menggunakan toilet duduk. Begitu juga pada pengidap radang sendi, keseleo,
patah tulang, serta tendonitis, tentunya buang air di kloset jongkok akan
sangat menyiksa. (klikdokter/kpc)

KEBIASAAN tiap orang saat Buang air besar (BAB) juga berbeda. Ada
yang memilih menggunakan kloset duduk, ada pula yang lebih nyaman pakai kloset
jongkok.

Lalu, antara BAB jongkok atau
duduk, sebetulnya lebih sehat yang mana?

Perdebatan ini memang tidak ada
habisnya. Bagi Anda yang suka BAB jongkok, pasti akan bilang jongkok adalah
posisi tepat untuk aktivitas BAB. Namun di sisi lain, bagi mereka yang biasa
BAB duduk akan berkata bahwa duduk adalah posisi terbaik. Apalagi, sekarang
banyak kloset duduk yang canggih dari berbagai merek.

Lalu, kebiasaan buang air di
setiap negara pun berbeda. Misalnya, di di Eropa dan Amerika. Kedua negara ini
mayoritas sudah menggunakan kloset duduk. Jadi, tak heran jika para ekspatriat
yang berkunjung ke negara Asia merasa asing dengan keberadaan kloset jongkok.

Baca Juga :  3 Tips Agar Kolesterol Tak Mengancam Usai Santap Daging Kurban

Berbeda dengan negara berkembang,
seperti Indonesia. Masih banyak orang memakai kloset jongkok. Salah satu
alasannya adalah harga jualnya lebih murah ketimbang kloset duduk. Di Indonesia
sendiri, kloset duduk baru masuk pada 1990.

Ya, pertanyaan ini tidak ada
habisnya. Namun, menurut dr. Resthie Rachmanta Putri, M.Epid dari KlikDokter,
BAB sambil duduk sebenarnya dapat menghambat kelancaran buang air besar.

“Pasalnya, saat tubuh dalam
posisi duduk, ada bagian usus besar yang terlipat. Hal ini menyebabkan
seseorang membutuhkan usaha yang lebih keras dan waktu yang lebih lama untuk
mengeluarkan feses,” ungkap dr. Resthie.

Sementara itu, dr. Resthie
mengungkapkan bila Anda BAB dalam posisi jongkok, usus besar akan berada dalam
posisi yang lurus dengan anus. Hal ini membuat buang air besar akan lebih mudah
dilakukan dalam posisi jongkok.

Baca Juga :  Buah Kesemek Bisa Membantu Memerangi Kanker

Sedangkan BAB duduk bisa membuat
Anda mengejan terlalu keras. Perlu diketahui, mengejan meningkatkan risiko
tinggi terkena wasir. Selain itu, bagi para wanita, kontak langsung kulit paha
bagian dalam dan vagina yang mungkin menempel di dudukan kloset akan
meningkatkan risiko infeksi bakteri, khususnya di tempat umum yang
kebersihannya tidak terjaga.

Namun, BAB jongkok tak terlepas
dari kekurangan. Bagi Anda yang masih memakai kloset jongkok di rumah atau
punya kebiasaan BAB jongkok bisa mengalami sendi dan otot tak nyaman. Biasanya,
terjadi jika Anda jongkok terlalu lama saat BAB.

Selain itu, bagi Anda yang
kesulitan untuk jongkok, tentunya tidak nyaman kalau memaksa diri memilih BAB
menggunakan toilet duduk. Begitu juga pada pengidap radang sendi, keseleo,
patah tulang, serta tendonitis, tentunya buang air di kloset jongkok akan
sangat menyiksa. (klikdokter/kpc)

Terpopuler

Artikel Terbaru