PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Selama bertahun-tahun obat tradisional berupa akar-akaran, minyak dari binatang, bahkan batang kayu yang tumbuh di hutan pendalaman Kalimantan Tengah dipercaya masyarakat adat dapat mengobati segala jenis penyakit. Bahkan masyarakat pun sangat mempercayai tumbuhan liar dan hewan liar yang hidup di hutan memiliki banyak khasiat untuk pengobatan.
Seperti halnya minyak Tapa yang berasal dari hewan lintah. Berdasarkan wawancara Wartawati Prokalteng.Co dengan pemilik Toko Permata Zahra, Pasar Besar, Kota Palangka Raya bernama Sonny, Jumat (4/11/2022). Ia mengungkapkan bahwa minyak Tapa berkhasiat untuk menambah ukuran alat vital pria dan ini digunakan dengan cara dioleskan ke batang penis sambil memijat penis dari pangkal hingga ujungnya.
”Walaupun secara keilmuan belum diuji secara klinis, namun minyak yang satu ini dipercaya masyarakat Dayak secara turun-temurun berkhasiat untuk itu, terutama bagi kaum laki-laki. Harganya Rp. 45.000 ukuran kecil dan ukuran besar Rp. 125.000,” ucapnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan selain minyak Tapa ada juga ramuan herbal dari kayu-kayuan yang bernama Saluang Belum. Saluang Belum telah dikemas dalam bentuk kemasan plastik mika, sehingga lebih mempermudah untuk pembeli atau konsumen dalam pemakaiannya tidak perlu mencari kehutan, karena di toko miliknya telah tersedia.
” Saluang Belum berkhasiat untuk menambah nafsu makan dan menambah gairah pria atau bagi yang lemah syahwat, cara pakainya cukup mudah tuangkan air panas di dalam botol, setelah dingin disaring terlebih dahulu baru diminum,” ungkapnya.