PROKALTENG.CO-Kehilangan penciuman dan kemampuan perasa, menjadi salah satu gejala yang dialami pasien Covid-19. Gejala ini dinamakan anosmia dan bisa dialami pasien beberapa bulan.
Para ahli menyarankan agar pasien melatihnya dengan menghirup berbagai aroma, salah satunya minyak esensial.
Dilansir dari Science Times, Rabu (2/5), Ahli Kesehatan Dr. Toby Steele dari UC Davis Health baru-baru ini mengidentifikasi pengobatan untuk anosmia atau kehilangan indra penciuman pada penderita Covid-19. Caranya melalui pelatihan penciuman.
Laporan WFLA-TV menyebutkan, Steele menggunakan mekanisme berbeda untuk menyembuhkan penderita Covid-19 yang kehilangan indra penciumannya. Mekanisme ini termasuk memperbaiki jalur saraf.
Untuk diketahui, salah satu efek Covid-19 adalah menghambat reseptor penciuman di rongga hidung. Hambatan ini akhirnya ikut menghambat kemampuan otak untuk mengenali sinyal dari reseptor tersebut.
Pertama, Steele menyarankan untuk membeli 4 minyak esensial yang berbeda secara khusus. Aromanya yakni mawar, cengkeh, kayu putih dan lemon. Cobalah mencium minyak itu masing-masing selama 10 detik dua kali setiap hari.
Steele mengatakan bahwa untuk mengidentifikasi bau, maka individu yang melakukan harus memberi tahu otaknya jenis aroma apa yang ia cium. Ini adalah upaya membangun kembali koneksi saraf tertentu.
Mengutip penelitian, lanjut Steele, 30 hingga 40 persen pasien yang mempraktikkan metode ini berhasil memulihkan indra penciuman mereka dalam waktu tiga hingga enam bulan.
Selain melatih penciuman, Steele menggabungkan perawatan ini dengan obat kumur hidung yang mengandung resep anti-inflamasi yang disebut Budesonide. Bersama-sama, kedua pendekatan ini mengarah pada pemulihan yang jauh lebih baik. Penelitian menunjukkan, 40 atau 50 persen pasien menunjukkan peningkatan kesembuhan selama 3 hingga 6 bulan.