Olahan kedelai selalu memberikan protein
nabati terbaik bagi tubuh. Sebut saja seperti tahu, tempe, bahkan susu kedelai,
memberikan banyak khasiat untuk kesehatan.
Khusu untuk susu kedelai, apa saja sih manfaat
lengkapnya untuk tubuh?
Susu kedelai memiliki kandungan protein dan
vitamin berkualitas tinggi. Ini membuat susu kedelai menjadi bagian yang
bermanfaat dari pola makan vegan. Sebagai pengganti susu bebas lemak, susu ini
diekstrak dari kedelai yang merupakan kacang-kacangan.
Susu kedelai merupakan sumber energi, protein,
serat makanan, dan lemak yang baik. Susu kedelai mengandung mineral, termasuk
kalsium, zat besi, magnesium, fosfor, kalium, natrium, dan seng. Berbagai
vitamin seperti folat, tiamin, riboflavin, niasin, vitamin B6, vitamin B12,
vitamin D, vitamin E, dan vitamin K juga ditemukan dalam susu kedelai.
Susu kedelai juga mengandung asam lemak tak
jenuh, tak jenuh tunggal, dan tak jenuh ganda. Kandungan protein dan isoflavon
hadir dalam susu kedelai, baik yang diperkaya maupun yang tidak difortifikasi,
adalah fitonutrien.
Untuk itu, produk kedelai dapat menggantikan
daging dan hidangan non-vegetarian karena kandungan proteinnya yang tinggi.
Susu kedelai juga merupakan sumber protein yang baik bagi mereka yang tidak
toleran laktosa.
Susu kedelai juga dapat digunakan untuk
membuat tahu, yang merupakan pengganti keju. Banyak yang memilih susu kedelai
karena fleksibilitas dan kemampuannya untuk digunakan sebagai pengganti susu.
Bisa tersedia dalam rasa cokelat dan vanila untuk variasi.
Dilansir dari Organic Facts, Jumat
(31/5), berikut beberapa manfaat dari susu kedelai bagi kesehatan.
Meningkatkan Kesehatan Jantung
Susu kedelai mengandung protein, yang penting
untuk pertumbuhan. Protein terbuat dari bahan penyusun yang disebut asam amino,
yang telah terbukti memiliki efek dalam mencegah berbagai gangguan kesehatan.
Kandungan asam amino dan isoflavon dari protein kedelai juga dapat membantu
menurunkan kolesterol LDL.
Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa
konsumsi isoflavon kedelai mengurangi kadar kolesterol serum pada pria lanjut
usia. Di antara penderita diabetes tipe 2, asupan susu kedelai bisa membantu
tekanan darah normal. Dengan demikian, asupan susu kedelai dapat menjadi cara
yang efektif untuk meningkatkan kesehatan jantung.
Meredakan Masalah Postmenopause
Susu kedelai dapat memberikan bantuan pada
masalah pascamenopause. Studi menunjukkan bahwa isoflavon kedelai dapat
membantu mempertahankan kadar estrogen pada wanita menopause. Asupan susu
kedelai oleh perempuan pasca-menopause dapat membantu mencegah penyakit yang
mungkin terjadi akibat hilangnya hormon estrogen secara alami. Efek antioksidan
dari isoflavon kedelai selanjutnya dapat bermanfaat dalam pengurangan penyakit
kronis tertentu, terutama dari sistem kardiovaskular.
Mengatasi Osteoporosis
Penelitian menunjukkan bahwa susu kedelai
mungkin bermanfaat untuk osteoporosis pada perempuan pascamenopause. Sering
dikenal sebagai tulang rapuh, hilangnya kalsium berkontribusi pada risiko
penyakit ini. Osteoporosis adalah risiko bagi perempuan di usia
pasca-menopause. Terapi penggantian hormon alami dengan isoflavon kedelai juga
dapat meningkatkan retensi massa dan kepadatan tulang.
Mencegah Kanker
Menurut penelitian, kadar estrogen serum, yang
terkait dengan risiko kanker payudara, dapat dikurangi dengan asupan susu
kedelai. Perempuan pasca-menopause beresiko sangat tinggi untuk kanker payudara
dan dapat mengkonsumsi produk kedelai untuk manfaat kesehatan lain. Sebuah
studi komprehensif tentang penggunaan produk kedelai telah mempertimbangkan hasil
yang ditunjukkan oleh American Cancer Society dan American Institute for Cancer
Research. Penelitian ini menunjukkan bahwa aman bagi perempuan untuk
mengkonsumsi susu kedelai karena isoflavon dalam berbagai susu ini bekerja
sebagai agen anti-kanker.
Antioksidan
Efek antioksidan dari isoflavon kedelai dapat
bermanfaat melawan penyakit kronis tertentu. Susu kedelai memiliki sifat
antioksidan dan hepatoprotektif, yang membantu mengurangi stres oksidatif.
Sebuah studi menunjukkan bahwa itu mungkin bermanfaat dalam mencegah kerusakan
hati yang disebabkan oleh stres oksidatif.(jpc)