PROKALTENG.CO – Menjadi anak sulung bukan hanya sekadar menjadi yang pertama lahir dalam keluarga. Ini adalah pengalaman yang dipenuhi tantangan dan keistimewaan yang hanya bisa dipahami oleh mereka yang menjalani peran tersebut.
Menurut psikologi, posisi sebagai anak pertama membentuk karakter dan pengalaman hidup yang unik, berbeda dari anak-anak lainnya.
Dalam artikel ini, kita akan membahas delapan pengalaman khas yang hanya dapat dirasakan oleh anak sulung, serta dampaknya terhadap kepribadian dan kehidupan mereka. Berikut ini adalah rangkuman dari Global English Editing yang menjelaskan pengalaman tersebut:
- Tekanan untuk Menjadi Contoh
Anak sulung sering kali dibebani harapan untuk menjadi teladan bagi adik-adiknya. Orang tua cenderung memiliki ekspektasi tinggi dan mendorong anak sulung untuk menunjukkan perilaku yang baik. Meskipun ini bisa menjadi motivasi, beban tersebut dapat menimbulkan kecemasan dan ketakutan untuk gagal, karena setiap langkah mereka dinilai oleh keluarga.
- Tanggung Jawab Sebagai Orang Dewasa
Sejak kecil, anak sulung sering kali diberikan tanggung jawab besar, seperti menjaga adik-adik dan membantu mereka dengan tugas sekolah. Tanggung jawab ini dapat membuat anak sulung terlihat lebih dewasa, tetapi juga membuat mereka merasa kehilangan masa kecil yang seharusnya dinikmati.
- Perasaan Kesepian
Setelah adik-adik lahir, anak sulung sering mengalami transisi yang sulit, di mana perhatian orang tua terbagi. Momen ini dapat menimbulkan perasaan kehilangan cinta dan perhatian yang sebelumnya hanya diperoleh seorang diri. Namun, pengalaman ini juga mengajarkan anak sulung untuk menemukan kebahagiaan dalam kesendirian.
- Menjadi “Percobaan” Orang Tua
Sebagai anak pertama, mereka sering menjadi percobaan bagi orang tua yang baru belajar mengasuh anak. Kesalahan dalam penerapan aturan atau disiplin sering kali ditujukan kepada anak sulung, sehingga mereka harus menghadapi berbagai aturan yang kadang terasa ketat.
- Beban Ekspektasi Tinggi
Anak sulung sering kali menjadi sasaran harapan yang tinggi dari orang tua untuk mencapai prestasi, baik akademis maupun non-akademis. Walaupun ini dapat memotivasi, tekanan yang terus menerus untuk memenuhi harapan dapat menyebabkan stres dan rasa takut gagal.
- Menjalani Jalur yang Unik
Perjalanan menjadi anak sulung penuh dengan tantangan dan keuntungan. Meskipun harus menghadapi banyak tanggung jawab, pengalaman ini membentuk karakter anak sulung menjadi pemimpin alami, mandiri, dan tangguh, serta memiliki keterampilan manajemen waktu dan pemecahan masalah yang berguna di masa depan.
- Efek Urutan Kelahiran
Anak sulung cenderung lebih bertanggung jawab dan ambisius, terutama dalam hal pendidikan. Mereka mendapatkan perhatian lebih dari orang tua, yang berfokus pada kesuksesan akademis mereka. Namun, ini tidak berarti mereka lebih pintar, melainkan karena mereka dibesarkan dalam lingkungan yang mendukung.
- Kenyataan Favoritisme
Meski orang tua mungkin tidak mengakui, anak sulung sering merasa menjadi favorit karena mereka yang pertama memberikan pengalaman menjadi orang tua. Namun, seiring bertambahnya adik-adik, perlakuan orang tua kadang lebih lunak terhadap mereka, yang bisa menimbulkan perasaan cemburu atau kurang dihargai.
Menjadi anak sulung adalah pengalaman yang membentuk individu menjadi lebih kuat dan bijaksana. Pengalaman-pengalaman ini memberikan pelajaran berharga yang memengaruhi karakter dan cara pandang mereka terhadap kehidupan. (pri/jawapos.com)