Di tengah ritme hidup yang serba cepat, banyak dari kita merasa sudah sibuk sepanjang hari, tapi tetap dihantui pertanyaan: “Kenapa ya, rasanya belum ngapa-ngapain?” Sensasi ini bukan cuma soal manajemen waktu, tapi juga tentang ekspektasi, beban mental, dan cara kita mengukur pencapaian.
Menurut David Susman, PhD, psikolog klinis yang menulis di Verywell Mind, rasa tidak produktif muncul saat terjadi ketimpangan antara usaha dan persepsi hasil. Kita terbiasa mengukur produktivitas dari kuantitas, berapa banyak yang kita lakukan bukan dari kualitas atau relevansi aktivitas itu terhadap tujuan kita. Akibatnya, meskipun tubuh lelah dan jadwal penuh, otak tetap merasa “belum cukup”.
Lebih jauh, faktor seperti kebiasaan multitasking, tekanan media sosial, dan kurangnya pemulihan mental ikut memperkuat rasa stagnan. Kita tidak sedang malas, kita hanya terlalu terpaku pada kesibukan, bukan kemajuan.
Penyebab Utama Kita Merasa Tidak Produktif
- Tugas Banyak, Tujuan Kabur
Melakukan banyak hal tanpa tahu arah tujuannya hanya akan membuat hari terasa padat tapi tidak berarti.
- Multitasking yang Menipu
Berpindah-pindah tugas bikin otak cepat lelah. Fokus pecah, dan hasilnya jadi dangkal.
- Kecemasan dan Overthinking
Terjebak dalam pikiran “belum cukup baik” bisa membuat kita tidak mulai sama sekali. Ini menunda tindakan nyata.
- Kurang Istirahat yang Efektif
Tanpa pemulihan, otak tidak bisa fokus penuh. Kita bisa aktif, tapi mentalnya sudah burnout.
- Paparan Media Sosial Berlebihan
Melihat pencapaian orang lain bisa mengacaukan persepsi kita sendiri soal produktivitas dan kemajuan.
Cara Mengatasinya Secara Nyata
Tentukan 1–3 Fokus Utama Harian
Jangan kejar banyak hal sekaligus. Pilih prioritas yang punya dampak paling besar.
Lakukan Deep Work, Hindari Loncat-loncat
Kerjakan satu hal penuh selama 30–60 menit. Matikan notifikasi, jangan buka tab lain.
Jeda Tanpa Rasa Bersalah
Produktif bukan berarti terus-menerus bekerja. Rehat juga bagian dari strategi.
Refleksi Harian Singkat
Tulis tiga hal yang berhasil kamu selesaikan. Ini bantu otak merasa “cukup”.
Bandingkan Diri dengan Versi Diri Sebelumnya, Bukan Orang Lain
Fokus ke progres pribadi, bukan pencapaian yang dikurasi di Instagram.
Rasa tidak produktif bukan berarti kita malas. Justru sering kali kita terlalu berusaha, tapi kehilangan kendali arah. Dengan mengubah cara kita memaknai produktivitas, dari sekadar sibuk menjadi sadar, kita bisa mulai merasa puas atas langkah-langkah kecil yang kita ambil setiap hari.(jpc)