Memiliki teman atau seseorang yang diam-diam membenci kita adalah satu mimpi yang buruk.Bayangkan jika Anda telah memberikan kepercayaan penuh pada orang tersebut, namun di belakang ia diam-diam menusuk Anda.
Untuk itulah terkadang kewaspadaan juga diperlukan dalam menjalin hubungan dengan seseorang. Baik itu pertemanan, percintaan, bahkan keluarga.Namun kadang kala, kewaspadaan juga tak cukup untuk membuat kita terhindar dari orang bermuka dua.
Dikutip Geediting.com, 9 perilaku ini dapat menjadi ciri mereka-mereka si ‘bermuka dua’ yang dapat kamu waspadai.
Terlalu manis
Bertemu dengan orang yang terlalu baik rupanya tak selalu menjadi hal yang bagus. Terkadang, kewaspadaan juga diperlukan dalam menangani sikap manis itu.Orang yang terkesan memaksakan atau selalu bersikap manis yang bukan pada tempatnya, biasanya tengah menutupi sifat asli mereka.
Namun hal tersebut juga bukan berarti kebaikan sejati tidak ada. Kita hanya perlu waspada akan hal-hal yang mungkin terjadi kedepannya. Sering memberikan pujian tak langsung Sebuah pujian adalah hal yang sangat menyenangkan. Terlebih jika orang yang memberikan pujian adalah orang yang kita sayang.
Namun pernahkah Anda menerima pujian yang terasa seperti sindiran atau meremehkan. Itulah yang disebut sebagai pujian tak langsung.Mereka si bermuka dua biasanya secara tak langsung akan meremehkan pencapaian kita meski itu dikemas dalam bentuk pujian.
Cepat bergosip
Mudah bergosip merupakan salah satu perilaku yang kerap menjadi ciri-ciri orang bermuka dua.
Mereka sering kali berbagi informasi menarik tentang orang lain, dan memutar balikkan fakta agar ceritanya terdengar menarik atau merugikan.Jadi, jika seseorang terus-menerus memberi gosip di telinga Anda dengan cerita-cerita orang lain, maka Anda harus waspada.
Selalu berperan sebagai korban
Orang bermuka dua sering menggambarkan diri mereka sebagai korban pada berbagai situasi.Orang-orang ini memiliki bakat memutarbalikkan cerita seolah mereka adalah pihak yang menerima perlakuan tidak adil.Hal tersebut bertujuan untuk menarik simpati, memanipulasi situasi, menghindari tanggung jawab, dan menyalahkan orang lain demi tujuan mereka.
Memiliki rasa superioritas
Menunjukkan rasa superioritas merupakan salah satu tanda jika ia adalah orang bermuka dua.Di depan Anda, mereka mungkin akan bertindak rendah hati dan sopan. Namun jika Anda sadari, secara halus mereka akan menempatkan diri mereka di atas orang lain. Mereka secara teratur akan membandingkan diri mereka dengan orang lain dan membuat dirinya terlihat lebih baik dengan meremehkan pencapaian orang lain.
Jarang menunjukkan empati yang tulus
Empati merupakan kemampuan untuk memahami dan menempatkan diri dalam posisi orang lain.Meski itu adalah hal yang mudah, tapi bagi mereka-mereka si bermuka dua, empati adalah hal yang sulit dilakukan.Mereka mungkin memberikan simpatik atau menawarkan kata-kata menghibur. Namun tindakan mereka sangat berbalik dari kata-kata yang disampaikan.
Meremehkan perasaan orang lain
Orang-orang bermuka dua umumnya sering menganggap remeh perasaan orang lain. Mereka mungkin mendengarkan, memperhatikan, atau mengangguk, namun tanggapan mereka kerap kali dingin dan acuh tak acuh.Mereka akan menganggap perasaan sedih, senang, dan bangga yang dirasakan orang lain sebagai hal yang biasa.
Jarang merasa bahagia untuk orang lain
Berbagi kebahagiaan dengan orang lain adalah tanda jika Anda adalah orang yang baik dan tulus.Namun bagi orang bermuka dua, berbagi kebahagiaan adalah suatu hal yang sulit. Alih-alih merasa bahagia, mereka justru merasa cemburu dan kompetitif akan kegembiraan orang lain.Mereka bahkan mungkin akan mencoba untuk meremehkan pencapaian orang tersebut dan mengalihkan fokus ke diri mereka sendiri.
Jarang meminta maaf dengan tulus
‘Maaf’ menjadi salah satu kata yang sulit diucapkan oleh orang-orang bermuka dua. Sebab seseorang yang mengucapkan kata ‘Maaf’ membutuhkan kerendahan hati, empati, dan kemauan untuk mengakui kesalahan.
Hal tersebut berbanding terbalik dengan karakter orang-orang bermuka dua yang tak ingin menurunkan ego mereka demi sebuah hubungan tulus.Mereka mungkin mengucapkan kata-kata tersebut, namun tindakan mereka tidak berubah atau bahkan mengalihkan kesalahan mereka.(jpc0