Setiap tahun, Lebaran selalu identik dengan baju baru. Namun, di balik tradisi ini, ada dampak lingkungan yang jarang disadari. Industri fesyen menjadi penyumbang sampah terbesar kedua setelah plastik, dengan jutaan pakaian yang akhirnya terbuang.
“Membeli pakaian baru memang menyenangkan, tetapi jika dilakukan terus-menerus tanpa pertimbangan, kita berkontribusi pada peningkatan limbah fesyen yang sulit terurai,” ujar Maria Nala Damayanti, dosen Program Textile and Fashion Design (DFT) Petra Christian University.
Sebagai solusi, Maria memperkenalkan konsep YONO (You Only Need One)–cara cerdas untuk tetap tampil modis tanpa harus terus membeli pakaian baru.
Setiap kali Lebaran tiba, pusat perbelanjaan dan e-commerce dipenuhi dengan promo pakaian baru. Banyak orang tergoda untuk membeli baju tanpa mempertimbangkan apakah benar-benar membutuhkannya.
Padahal, kebiasaan ini berdampak besar terhadap lingkungan. Sampah tekstil sulit didaur ulang karena banyak pakaian dibuat dari bahan sintetis yang tidak mudah terurai. Selain itu, industri fesyen juga menghabiskan banyak air dan energi dalam proses produksinya.
“Banyak orang membeli baju hanya untuk dipakai sekali atau dua kali, lalu ditinggalkan di lemari. Ini menambah tumpukan pakaian yang akhirnya berakhir sebagai limbah,” jelas Maria.
Konsep You Only Need One (YONO) mengajak masyarakat untuk lebih bijak dalam memilih pakaian saat Lebaran. Prinsipnya sederhana: pilih pakaian yang benar-benar dibutuhkan, berkualitas baik, dan bisa digunakan dalam berbagai kesempatan.
Bagaimana cara menerapkannya?
- Pilih pakaian berkualitas yang bisa tahan lama, bukan hanya mengikuti tren sesaat.
- Manfaatkan pakaian multifungsi, misalnya atasan yang cocok untuk acara formal maupun kasual.
- Kurangi kebiasaan membeli pakaian baru setiap tahun dengan mix & match outfit yang sudah ada.
Menurut Maria, tren fesyen seharusnya tidak mendorong konsumsi berlebihan, tetapi lebih ke arah keberlanjutan. “Industri fesyen juga harus beradaptasi dengan tren ramah lingkungan, misalnya dengan menggunakan bahan yang lebih mudah didaur ulang dan memperpanjang siklus hidup pakaian,” tambahnya.
Selain mengurangi belanja pakaian baru, ada beberapa alternatif yang lebih ramah lingkungan:
- Sewa pakaian – Jika ingin tampil beda saat Lebaran tanpa harus membeli, menyewa pakaian bisa menjadi pilihan hemat dan berkelanjutan.
- Upcycling pakaian lama – Dengan sedikit kreativitas, pakaian lama bisa diubah menjadi model baru yang lebih fresh.
- Tukar pakaian dengan keluarga atau teman – Ini bisa menjadi cara seru untuk mendapatkan outfit baru tanpa harus belanja.
“Jika setiap orang mulai berpikir lebih bijak dalam membeli pakaian, dampaknya akan sangat besar bagi lingkungan,” ujar Maria.
“Yang membuat kita tampil menarik bukanlah seberapa banyak baju yang kita miliki, tetapi bagaimana kita memanfaatkannya dengan cerdas,” tambahnya.(jpc)