Dee-zaa dan Black Orlov: Busana Berdesain Timeless yang Elegan

DESAIN dalam dunia fashion di Indonesia, khususnya busana muslim semakin berkembang pesat.

Tak hanya mengejar tren yang cepat berganti, kini desainer mulai fokus pada koleksi busana yang timeless yang tetap relevan dipakai di beberapa momen.

Penggunaan warna signature juga menjadi ciri khas yang menonjol, menciptakan identitas unik bagi setiap label.

Seperti halnya desainer asal Surabaya, Saffana, untuk menyambut perayaan lebaran tahun ini, ia mengeluarkan koleksi terbarunya dengan mengusung konsep timeless tersebut. Koleksi eklusif tersebut yakni Dee-zaa dan Black Orlov.

Desainer yang memberi nama brand sesuai dengan namanya tersebut, Saffana, mengatakan, ia mengeluarkan 12 tampilan.

“Series kali ini masing-masing 12 tampilan, ada busana untuk pria, busana wanita hingga ada untuk anak-anak. Tentunya busananya sesuai dengan ciri khas kami, busana perempuan yang elegan dan feminin,” kata Saffana ketika ditemui di butiknya Jalan Graha Kebonsari Surabaya, Selasa (25/3).

Dengan menggunakan bahan silk dan prada, yang dilengkapi renda serta aksen kancing pada warna yang lembut, memberikan kesan yang elegan dan feminin pada busana.

Warna-warna yang dipilih pun berbeda pada masing-masing koleksi Saffana.

Pada koleksi Dee-zaa, warna yang dipilih bernuansa putih dan biru. Sedangkan hitam, cream, dan keemasan (gold) melambangkan kemewahan pada setiap koleks Black Orlov.

“Saya itu selalu memberikan warna putih pada koleksi busana. Kadang warna putih itu dihindari ibu-ibu, namun saya berusaha meyakinkan kalau putih nggak masalah. Saya bikin putih dengan kombinasi biru,” tambahnya.

Saffana menyebut, koleksi ini untuk memenuhi pilihan baju lebaran bagi perempuan muda usia 25 tahun hingga 60 tahun.

Saffana melanjutkan, saat ini semakin banyak perempuan yang ingin tampil dengan busana yang mewah dan elegan, tetapi tetap ringan.

Oleh karena itu, sangat penting dalam pemilihan bahan dalam sebuah koleksi busana, dengan dukungan desain serta aksen yang mendetail.

“Beberapa orang ingin busana mewah namun ringan, enggak mau yang berat. Dan saya berusaha menyajikan koleksi busana yang mewah dan ringan namun tetap elegan. Merepresentasikan sedang berlebaran yang harus cantik,” ungkapnya.

Konsep timeless juga disebut tengah digemari pasar. Pakaian yang dapat digunakan untuk berbagai acara dan mudah dipadupadankan. (sam/nur/jpg)

DESAIN dalam dunia fashion di Indonesia, khususnya busana muslim semakin berkembang pesat.

Tak hanya mengejar tren yang cepat berganti, kini desainer mulai fokus pada koleksi busana yang timeless yang tetap relevan dipakai di beberapa momen.

Penggunaan warna signature juga menjadi ciri khas yang menonjol, menciptakan identitas unik bagi setiap label.

Seperti halnya desainer asal Surabaya, Saffana, untuk menyambut perayaan lebaran tahun ini, ia mengeluarkan koleksi terbarunya dengan mengusung konsep timeless tersebut. Koleksi eklusif tersebut yakni Dee-zaa dan Black Orlov.

Desainer yang memberi nama brand sesuai dengan namanya tersebut, Saffana, mengatakan, ia mengeluarkan 12 tampilan.

“Series kali ini masing-masing 12 tampilan, ada busana untuk pria, busana wanita hingga ada untuk anak-anak. Tentunya busananya sesuai dengan ciri khas kami, busana perempuan yang elegan dan feminin,” kata Saffana ketika ditemui di butiknya Jalan Graha Kebonsari Surabaya, Selasa (25/3).

Dengan menggunakan bahan silk dan prada, yang dilengkapi renda serta aksen kancing pada warna yang lembut, memberikan kesan yang elegan dan feminin pada busana.

Warna-warna yang dipilih pun berbeda pada masing-masing koleksi Saffana.

Pada koleksi Dee-zaa, warna yang dipilih bernuansa putih dan biru. Sedangkan hitam, cream, dan keemasan (gold) melambangkan kemewahan pada setiap koleks Black Orlov.

“Saya itu selalu memberikan warna putih pada koleksi busana. Kadang warna putih itu dihindari ibu-ibu, namun saya berusaha meyakinkan kalau putih nggak masalah. Saya bikin putih dengan kombinasi biru,” tambahnya.

Saffana menyebut, koleksi ini untuk memenuhi pilihan baju lebaran bagi perempuan muda usia 25 tahun hingga 60 tahun.

Saffana melanjutkan, saat ini semakin banyak perempuan yang ingin tampil dengan busana yang mewah dan elegan, tetapi tetap ringan.

Oleh karena itu, sangat penting dalam pemilihan bahan dalam sebuah koleksi busana, dengan dukungan desain serta aksen yang mendetail.

“Beberapa orang ingin busana mewah namun ringan, enggak mau yang berat. Dan saya berusaha menyajikan koleksi busana yang mewah dan ringan namun tetap elegan. Merepresentasikan sedang berlebaran yang harus cantik,” ungkapnya.

Konsep timeless juga disebut tengah digemari pasar. Pakaian yang dapat digunakan untuk berbagai acara dan mudah dipadupadankan. (sam/nur/jpg)