33.4 C
Jakarta
Friday, November 22, 2024

Pertama Memulai Olahraga Lari? Simak 5 Tips Ini Supaya Tak Mudah Lelah

MEMPERHATIKANĀ kesehatan menjadi hal yang penting sejak dahulu. Salah satu cara paling umum dalam menjaga kesehatan selain menjaga pola makan adalah dengan berolahraga.

Lari telah menjadi salah satu olahraga yang paling populer di kalangan masyarakat, terutama bagi mereka yang baru memulai aktivitas olahraga.

Popularitasnya semakin meningkat dengan adanya tren flexing atau pamer pencapaian lari melalui aplikasi sepertiĀ Strava, yang banyak dibagikan di media sosial terutama Instagram.

Nah, jika kamu juga ingin memulai olahraga lari, ada beberapa tips yang perlu kamu perhatikan sebelum dan ketika melakukan olahraga tersebut.

Simak tips olahraga lari dibawah ini supaya kamu tidak mudah lelah dan terhindar dari cedera!

  1. Lakukan Pemanasan Sebelum Mulai Olahraga

Pemanasan adalah kegiatan paling penting yang harus dilakukan sebelum melakukan olahraga apapun.

Pemanasan yang tepat sebelum berlari dapat mengurangiĀ resiko cederaĀ dan mempersiapkan tubuh sebelum melakukan aktivitas fisik.

Gerakan pemanasan yang bisa kamu lakukan sebelum berlari adalah gerakan pemanasan statis dan dinamis.

Pada pemanasan statis, kamu perlu melakukan gerakan streching yang membantu melenturkan otot.

Dilanjutkan dengan pemanasan dimanis yang dilakukan dengan melibatkan gerakan aktif seperti meniru gerakan pada saat berlari seperti lunges, leg swing, atau high knees.

Lakukan pemanasan selama 5-10 menit sehingga tubuh dapat mengaktifkan otot-otot dan meningkatkan suhu tubuh secara perlahan.

Dengan demikian tubuh akan meningkatkan aliran darah ke otot-otot yang akan digunakan, meningkatkan fleksibilitas, serta meningkatkan detak jantung secara bertahap sehingga tubuh tidak terkejut dengan aktivitas yang lebih intens.

  1. Mengatur Nafas Saat berlari
Baca Juga :  Simak! Lima Kesalahan saat Tidur yang Memicu Jerawat

Salah satu kunci utama untuk menjaga stamina dan mencegah kelelahan ketika berlari adalah dengan mengatur nafas.

Dengan ritme dan pola nafas yang teratur ketika berlari, tubuh akan menerima suplai oksigen yang cukup ketika berlari sehingga dapat menjaga fokus dan meredakan ketegangan.

Pola nafas yang bisa kamu lakukan ketika berlari adalah pola nafas 3:2, yang mana kamu menarik nafas selama tiga langkah dan menghembuskannafas selama dua langkah.

Selain itu, kamu perlu menggunakan pernafasan diafragma di mana kamu menarik nafas dari perut bukan hanya dari dada.

Dengan pola nafas yang teratur, tubuhmu akan menyeimbangkan antaara intensitas lari dan kebutuhan oksigen dalam tubuh.

Selain itu, hal tersebut juga dapat membantu mengoptimalkan performa lari, dan juga memberi perasaan lebih rileks dan terkontrol sepanjang sesi lari.

  1. Mulai dengan Kecepatan yang Santai

Tidak perlu terburu-buru ketika baru mulai berlari, tubuhmu perlu beradaptasi dan membangun daya tahan secara bertahap. Jika kamu memaksakan kecepatan di awal, resiko kelelahan akan meningkat.

Mulailah dengan kecepatan yang santai atau bahkan berjalan cepat ketika berlari sehingga kamu bisa fokus pada gerakan dan mengatur pola nafas. Seiring berjalannya waktu, barulah kamu bisa meningkatkan kecepatan lari dengan perlahan.

Pastikan kamu menikmati proses berlari yang kamu lakukan sehingga membuatnya lebih berkelanjutan dalam jangka panjang.

  1. Postur Tubuh yang Benar
Baca Juga :  Mitos atau Fakta, Minum Susu Sebelum Tidur Baik untuk Kesehatan? Simak Penjelasannya

Salah satu hal yang seringkali diabaikan ketika sedang berlari adalah postur tubuh. Padahal, postur tubuh yang tepat dapat meningkatkan efektifitas tubuh ketiak berlari.

Postur tubuh yang benar ketika berlari adalah dnegan menjaga tubuh tetap tegak, bahu rileks, dan kepala terangkat.

Selanjutnya, perhatikan juga gerakan lenganmu, pastikan lengan bergerak dengan santai dan alami. Hal ini dapat menjaga keseimbangan tubuh saat berlari.

Hindari membungkuk kedepan atau kebelakang karena bisa memberikan tekanan berlebih pada punggung dan leher.

Dengan postur yang baik, ketegangan otot dapat diminimalkan, sehingga mengurangi risiko cedera, meningkatkan kenyamanan lari, serta mengurangi kelelahan

  1. Hidrasi yang Cukup

Minumlah air dalam jumlah yang cukup sebelum kamu memulai berlari. Namun perlu diperhatikan, hindari meminum terlalu banyak untuk mencegah rasa tidak nyaman atau kembung saat berlari.

Kemudian, minumlah air yang cukup setelah berlari untuk menggantikan cairan yang hilang melalui keringat. Kamu bisa mempertimbangakan untuk meminum elektrolit jika kamu berlari cukup lama di cuaca yang panas untuk menjaga cairan tubuh.

Pastikan tubuh tetap terhidrasi untuk menjaga stamina dan mencegah kelelahan saat bernyanyi.

Dehidrasi, bahkan dalam tingkat ringan, dapat mengakibatkan penurunan performa, membuat otot terasa lebih cepat lelah, dan memperlambat pemulihan setelah berlari.

Nah itulah beberapa tips pamungkas supaya tidakĀ mudah lelah saat berlariĀ yang bisa kamu coba. Semoga Bermanfaat!Ā (mg11/bas/jpg)

Ā 

MEMPERHATIKANĀ kesehatan menjadi hal yang penting sejak dahulu. Salah satu cara paling umum dalam menjaga kesehatan selain menjaga pola makan adalah dengan berolahraga.

Lari telah menjadi salah satu olahraga yang paling populer di kalangan masyarakat, terutama bagi mereka yang baru memulai aktivitas olahraga.

Popularitasnya semakin meningkat dengan adanya tren flexing atau pamer pencapaian lari melalui aplikasi sepertiĀ Strava, yang banyak dibagikan di media sosial terutama Instagram.

Nah, jika kamu juga ingin memulai olahraga lari, ada beberapa tips yang perlu kamu perhatikan sebelum dan ketika melakukan olahraga tersebut.

Simak tips olahraga lari dibawah ini supaya kamu tidak mudah lelah dan terhindar dari cedera!

  1. Lakukan Pemanasan Sebelum Mulai Olahraga

Pemanasan adalah kegiatan paling penting yang harus dilakukan sebelum melakukan olahraga apapun.

Pemanasan yang tepat sebelum berlari dapat mengurangiĀ resiko cederaĀ dan mempersiapkan tubuh sebelum melakukan aktivitas fisik.

Gerakan pemanasan yang bisa kamu lakukan sebelum berlari adalah gerakan pemanasan statis dan dinamis.

Pada pemanasan statis, kamu perlu melakukan gerakan streching yang membantu melenturkan otot.

Dilanjutkan dengan pemanasan dimanis yang dilakukan dengan melibatkan gerakan aktif seperti meniru gerakan pada saat berlari seperti lunges, leg swing, atau high knees.

Lakukan pemanasan selama 5-10 menit sehingga tubuh dapat mengaktifkan otot-otot dan meningkatkan suhu tubuh secara perlahan.

Dengan demikian tubuh akan meningkatkan aliran darah ke otot-otot yang akan digunakan, meningkatkan fleksibilitas, serta meningkatkan detak jantung secara bertahap sehingga tubuh tidak terkejut dengan aktivitas yang lebih intens.

  1. Mengatur Nafas Saat berlari
Baca Juga :  Simak! Lima Kesalahan saat Tidur yang Memicu Jerawat

Salah satu kunci utama untuk menjaga stamina dan mencegah kelelahan ketika berlari adalah dengan mengatur nafas.

Dengan ritme dan pola nafas yang teratur ketika berlari, tubuh akan menerima suplai oksigen yang cukup ketika berlari sehingga dapat menjaga fokus dan meredakan ketegangan.

Pola nafas yang bisa kamu lakukan ketika berlari adalah pola nafas 3:2, yang mana kamu menarik nafas selama tiga langkah dan menghembuskannafas selama dua langkah.

Selain itu, kamu perlu menggunakan pernafasan diafragma di mana kamu menarik nafas dari perut bukan hanya dari dada.

Dengan pola nafas yang teratur, tubuhmu akan menyeimbangkan antaara intensitas lari dan kebutuhan oksigen dalam tubuh.

Selain itu, hal tersebut juga dapat membantu mengoptimalkan performa lari, dan juga memberi perasaan lebih rileks dan terkontrol sepanjang sesi lari.

  1. Mulai dengan Kecepatan yang Santai

Tidak perlu terburu-buru ketika baru mulai berlari, tubuhmu perlu beradaptasi dan membangun daya tahan secara bertahap. Jika kamu memaksakan kecepatan di awal, resiko kelelahan akan meningkat.

Mulailah dengan kecepatan yang santai atau bahkan berjalan cepat ketika berlari sehingga kamu bisa fokus pada gerakan dan mengatur pola nafas. Seiring berjalannya waktu, barulah kamu bisa meningkatkan kecepatan lari dengan perlahan.

Pastikan kamu menikmati proses berlari yang kamu lakukan sehingga membuatnya lebih berkelanjutan dalam jangka panjang.

  1. Postur Tubuh yang Benar
Baca Juga :  Mitos atau Fakta, Minum Susu Sebelum Tidur Baik untuk Kesehatan? Simak Penjelasannya

Salah satu hal yang seringkali diabaikan ketika sedang berlari adalah postur tubuh. Padahal, postur tubuh yang tepat dapat meningkatkan efektifitas tubuh ketiak berlari.

Postur tubuh yang benar ketika berlari adalah dnegan menjaga tubuh tetap tegak, bahu rileks, dan kepala terangkat.

Selanjutnya, perhatikan juga gerakan lenganmu, pastikan lengan bergerak dengan santai dan alami. Hal ini dapat menjaga keseimbangan tubuh saat berlari.

Hindari membungkuk kedepan atau kebelakang karena bisa memberikan tekanan berlebih pada punggung dan leher.

Dengan postur yang baik, ketegangan otot dapat diminimalkan, sehingga mengurangi risiko cedera, meningkatkan kenyamanan lari, serta mengurangi kelelahan

  1. Hidrasi yang Cukup

Minumlah air dalam jumlah yang cukup sebelum kamu memulai berlari. Namun perlu diperhatikan, hindari meminum terlalu banyak untuk mencegah rasa tidak nyaman atau kembung saat berlari.

Kemudian, minumlah air yang cukup setelah berlari untuk menggantikan cairan yang hilang melalui keringat. Kamu bisa mempertimbangakan untuk meminum elektrolit jika kamu berlari cukup lama di cuaca yang panas untuk menjaga cairan tubuh.

Pastikan tubuh tetap terhidrasi untuk menjaga stamina dan mencegah kelelahan saat bernyanyi.

Dehidrasi, bahkan dalam tingkat ringan, dapat mengakibatkan penurunan performa, membuat otot terasa lebih cepat lelah, dan memperlambat pemulihan setelah berlari.

Nah itulah beberapa tips pamungkas supaya tidakĀ mudah lelah saat berlariĀ yang bisa kamu coba. Semoga Bermanfaat!Ā (mg11/bas/jpg)

Ā 

Terpopuler

Artikel Terbaru