28.2 C
Jakarta
Tuesday, July 22, 2025

Waspadai Kelelahan Saat Berkendara Lama, Ini Dampak dan Cara Mengatasinya

PROKALTENG.CO – Berkendara selama berjam-jam diketahui dapat menyebabkan kelelahan bagi pengemudi dan dapat menurunkan konsentrasi.

Ditulis laman Channel News Asia, Selasa, pengemudi bisa merasakan kelelahan dalam waktu satu hingga dua jam berkendara tanpa henti, karena tubuh harus dituntut refleks cepat, dan menggunakan kognitif secara berkelanjutan yang menyebabkan kelelahan.

“Dan pada hari-hari yang sangat panas, brain drain bahkan lebih terasa, kondisi cuaca ekstrem, seperti suhu lingkungan yang tinggi, menunjukkan hubungan positif dengan gejala kelelahan dan telah dikaitkan dengan pengambilan keputusan yang lebih buruk dan kecelakaan lalu lintas,” kata Licia Tan, konsultan asosiasi di Departemen Kedokteran Kerja Rumah Sakit Umum Sengkang dilansir dari ANTARA.

Tan mengatakan kelelahan juga bisa terjadi karena kondisi pasif ketika pengemudi tidak banyak bergerak dalam waktu lama. Hal ini dapat terjadi saat mengemudi di jalan tol misalnya dengan cruise control.

Baca Juga :  Wajib Disimak! Kesalahan yang Biasa Dilakukan saat Menjalin Hubungan dan Harus Ditinggalkan

Mengemudi yang melibatkan duduk berjam-jam, menyebabkan makan dan istirahat yang tidak teratur, serta terbatasnya akses terhadap aktivitas fisik.

“Ini semua meningkatkan risiko penyakit kronis seperti hipertensi, diabetes, kolesterol tinggi, dan obesitas,” katanya.

Tan memberikan saran jika berkendara selama berjam-jam untuk pertahankan pola makan seimbang dan patuhi waktu makan yang teratur. Kemas camilan bergizi seperti buah-buahan dan kacang-kacangan tanpa garam untuk saat akses makanan sulit.

“Menyimpan botol air berisi air dingin di dalam kendaraan akan membantu memastikan Anda terhidrasi dengan baik. Dehidrasi dapat menyebabkan kelelahan, sakit kepala, dan penurunan konsentrasi,” tambahnya.

Jika sudah berkendara selama lebih dari satu jam, beristirahatlah selama lima hingga 10 menit setiap jam, jika memungkinkan. Lakukan peregangan tubuh, hitung langkah, atau peregangan ringan untuk melancarkan sirkulasi darah.

Baca Juga :  Tips Mengemudi Irit BBM, Solusi Hemat Biaya dan Ramah Lingkungan

Ia juga mengingatkan untuk menghindari mengemudi lebih dari 12 jam karena bisa meningkatkan risiko kesalahan terkait kelelahan dan bahaya kardiovaskular jangka panjang.

Tan mengatakan jika belum menemukan tempat untuk beristirahat, coba untuk melakukan latihan sederhana di tempat duduk seperti memutar leher, mengangkat bahu, dan peregangan anggota tubuh bagian atas saat menunggu di tengah kemacetan.

Ini bisa mengurangi efek jangka panjang dari duduk lama dan getaran dari mobil terhadap dampak negatif seperti kerusakan saraf, degenerasi tulang belakang, kehilangan keseimbangan, dan kerusakan pembuluh darah di lengan dan tangan.

“Penyesuaian kursi yang tepat untuk mencapai postur paling ergonomis juga dapat membantu mengurangi ketegangan muskuloskeletal,” ujarnya. (ant)

PROKALTENG.CO – Berkendara selama berjam-jam diketahui dapat menyebabkan kelelahan bagi pengemudi dan dapat menurunkan konsentrasi.

Ditulis laman Channel News Asia, Selasa, pengemudi bisa merasakan kelelahan dalam waktu satu hingga dua jam berkendara tanpa henti, karena tubuh harus dituntut refleks cepat, dan menggunakan kognitif secara berkelanjutan yang menyebabkan kelelahan.

“Dan pada hari-hari yang sangat panas, brain drain bahkan lebih terasa, kondisi cuaca ekstrem, seperti suhu lingkungan yang tinggi, menunjukkan hubungan positif dengan gejala kelelahan dan telah dikaitkan dengan pengambilan keputusan yang lebih buruk dan kecelakaan lalu lintas,” kata Licia Tan, konsultan asosiasi di Departemen Kedokteran Kerja Rumah Sakit Umum Sengkang dilansir dari ANTARA.

Tan mengatakan kelelahan juga bisa terjadi karena kondisi pasif ketika pengemudi tidak banyak bergerak dalam waktu lama. Hal ini dapat terjadi saat mengemudi di jalan tol misalnya dengan cruise control.

Baca Juga :  Wajib Disimak! Kesalahan yang Biasa Dilakukan saat Menjalin Hubungan dan Harus Ditinggalkan

Mengemudi yang melibatkan duduk berjam-jam, menyebabkan makan dan istirahat yang tidak teratur, serta terbatasnya akses terhadap aktivitas fisik.

“Ini semua meningkatkan risiko penyakit kronis seperti hipertensi, diabetes, kolesterol tinggi, dan obesitas,” katanya.

Tan memberikan saran jika berkendara selama berjam-jam untuk pertahankan pola makan seimbang dan patuhi waktu makan yang teratur. Kemas camilan bergizi seperti buah-buahan dan kacang-kacangan tanpa garam untuk saat akses makanan sulit.

“Menyimpan botol air berisi air dingin di dalam kendaraan akan membantu memastikan Anda terhidrasi dengan baik. Dehidrasi dapat menyebabkan kelelahan, sakit kepala, dan penurunan konsentrasi,” tambahnya.

Jika sudah berkendara selama lebih dari satu jam, beristirahatlah selama lima hingga 10 menit setiap jam, jika memungkinkan. Lakukan peregangan tubuh, hitung langkah, atau peregangan ringan untuk melancarkan sirkulasi darah.

Baca Juga :  Tips Mengemudi Irit BBM, Solusi Hemat Biaya dan Ramah Lingkungan

Ia juga mengingatkan untuk menghindari mengemudi lebih dari 12 jam karena bisa meningkatkan risiko kesalahan terkait kelelahan dan bahaya kardiovaskular jangka panjang.

Tan mengatakan jika belum menemukan tempat untuk beristirahat, coba untuk melakukan latihan sederhana di tempat duduk seperti memutar leher, mengangkat bahu, dan peregangan anggota tubuh bagian atas saat menunggu di tengah kemacetan.

Ini bisa mengurangi efek jangka panjang dari duduk lama dan getaran dari mobil terhadap dampak negatif seperti kerusakan saraf, degenerasi tulang belakang, kehilangan keseimbangan, dan kerusakan pembuluh darah di lengan dan tangan.

“Penyesuaian kursi yang tepat untuk mencapai postur paling ergonomis juga dapat membantu mengurangi ketegangan muskuloskeletal,” ujarnya. (ant)

Terpopuler

Artikel Terbaru

/