Beberapa orang berusaha menutupi rasa tidak bahagia, meski nyatanya bisa diketahui dengan jelas. Entah terlihat dari sorot matanya, perubahan nada bicara, atau energi yang mereka bawa ke dalam ruangan.
Tampaknya mereka menyembunyikan dengan sangat sempurna. Misal lewat tersenyum, bercanda, dan berupaya baik-baik saja padahal di dalam hatinya kehabisan tenaga.
Dilansir dari Expert Editor, berikut tujuh hal yang sering dilakukan orang yang kurang bahagia tetapi menyembunyikannya dengan baik.
- Mereka Mengimbanginya dengan Hal Positif
Pernahkah Anda bertemu seseorang yang selalu ceria, selalu positif? Mereka melontarkan lelucon, mengunggah kutipan inspiratif, dan selalu bersikeras bahwa semuanya baik-baik saja.
Namun, jika diperhatikan, kepositifan mereka bisa terasa agak dipaksakan, seolah-olah menutupi sesuatu yang lebih dalam.
- Mereka Terlalu Sibuk
Saat Anda sedih, diam bisa terasa brutal. Lalu, apa yang banyak dari kita lakukan? Kita mengisi setiap waktu luang dengan sesuatu, entah itu pekerjaan, rencana sosial, urusan, atau sekadar menggulir layar tanpa henti.
Kesibukan justru mengalihkan perhatian dari ketidaknyamanan emosional. Jika Anda selalu aktif, Anda tidak akan pernah bisa duduk diam cukup lama untuk menghadapi apa yang sebenarnya salah.
- Mereka Mengisolasi Diri secara Emosional
Di permukaan, mereka mungkin tampak ramah, menghadiri acara, mengobrol, dan mengunggah postingan di media sosial. Namun secara emosional, mereka tertutup.
Ketidakbahagiaan yang mendalam sering kali membuat orang merasa tidak aman dan rentan. Mereka mungkin khawatir menjadi beban atau dihakimi.
Jadi mereka menjaga segala sesuatunya pada permukaan, tidak pernah membiarkan siapa pun cukup dekat untuk melihat retakannya.
- Mereka Kehilangan Mminat
Salah satu tanda paling halus dari ketidakbahagiaan yang tersembunyi adalah ketika gairah memudar perlahan-lahan.
Teman yang dulu suka musik tak lagi bermain gitar. Rekan kerja yang dulu sukses di tempat kerja kini hanya menjalani rutinitasnya.Sering kali, perubahannya perlahan dari gembira menjadi acuh tak acuh.
- Mereka Menjadi Perfeksionis
Perfeksionisme tentang rasa takut. Entah takut dihakimi, gagal, tidak cukup baik. Jadi, Anda mengompensasinya secara berlebihan.
Ketika orang-orang sangat tidak bahagia tetapi menyembunyikannya, perfeksionisme menjadi mekanisme koping. Perfeksionisme memberi ilusi kendali ketika segala sesuatu di dalam terasa kacau.
- Mereka Mmembuat Lelucon yang Merendahkan Diri Sendiri
Humor sering kali merupakan topeng, termasuk humor yang merendahkan diri sendiri. Orang yang tidak bahagia terkadang bercanda tentang kekurangan, kegagalan, atau harga diri mereka yang rendah sebagai cara untuk melampiaskannya tanpa benar-benar terlihat.
- Mereka Tampak Tenang
Orang yang kurang bahagia diam-diam tampak sangat tenang.Mereka mengatur jadwal, memenuhi tenggat waktu, dan menangani masalah secara efisien.Meski begitu, di balik sikap tenang, mereka kelelahan karena harus menahan semuanya.
Dari luar, mereka tampak baik-baik saja, bahkan mungkin berkembang pesat. Namun, di dalam hati, hidup terasa seperti pertunjukan yang tak henti-hentinya mereka berikan.(jpc)


