28.3 C
Jakarta
Tuesday, December 17, 2024

Prediksi Tren Fashion 2025: Gaya Berkelanjutan dan Teknologi Memimpin Pasar

INDUSTRI fashion diprediksi akan terus berkembang pada 2025. Ada sejumlah tren utama yang berpotensi mendorong penjualan baju. Berikut prediksi untuk pasar penjualan baju pada 2025.

Fashion Berkelanjutan Semakim Diminati

Kesadaran konsumen terhadap isu lingkungan diprediksi semakin memengaruhi keputusan pembelian. Baju yang dibuat dari bahan ramah lingkungan, seperti serat bambu, kapas organik, dan bahan daur ulang, diperkirakan akan menjadi favorit. Brand yang transparan dalam praktik produksinya juga akan mendapatkan kepercayaan lebih dari konsumen.

Teknologi dalam Fashion

Inovasi seperti pakaian pintar (smart clothing) yang dapat melacak kesehatan atau beradaptasi dengan suhu tubuh diperkirakan menarik perhatian, terutama di kalangan konsumen muda dan penggemar teknologi. Selain itu, aplikasi augmented reality (AR) untuk mencoba pakaian secara virtual diprediksi akan meningkatkan pengalaman belanja online.

Dominasi Penjualan Online

Penjualan baju melalui platform e-commerce diperkirakan terus mendominasi pasar. Dengan semakin banyaknya marketplace yang menawarkan diskon besar dan pengiriman cepat, konsumen akan semakin memilih belanja online dibandingkan toko fisik. Tren ini juga akan mendorong merek untuk berinvestasi dalam strategi pemasaran digital.

Baca Juga :  Trend Baru Silent Walking, Dapat Didefinisikan sebagai Praktik Meditasi Berjalan

Kembali ke Gaya 90-an dan Y2K

Tren fashion retro dari era 1990-an dan awal 2000-an diperkirakan tetap mendominasi pasar tahun depan. Pakaian oversized, denim vintage, dan warna-warna cerah akan terus diminati, terutama di kalangan Gen Z dan milenial.

Custom dan Personalisasi Produk

Konsumen semakin menyukai pakaian yang unik dan mencerminkan kepribadian mereka. Oleh karena itu, layanan custom atau personalisasi produk, seperti memilih warna, desain, atau bordir nama, akan menjadi nilai tambah yang meningkatkan penjualan.

Meningkatnya Minat pada Activewear dan Loungewear

Dengan gaya hidup yang semakin aktif, pakaian olahraga (activewear) tetap menjadi salah satu kategori yang tumbuh pesat. Di sisi lain, kenyamanan juga menjadi prioritas, sehingga loungewear yang stylish tetap populer, baik untuk kegiatan di rumah maupun aktivitas sehari-hari.

Baca Juga :  Ungkap 5 Kepribadian Seseorang yang Suka Memelihara Kucing

Konsumen Lokal Jadi Andalan

Di Indonesia, tren untuk mendukung produk lokal semakin kuat. Banyak konsumen mulai beralih ke brand lokal yang menawarkan kualitas tinggi dengan harga kompetitif. Ini diperkirakan akan memperkuat posisi pelaku usaha mode dalam negeri.

Owner Dee ShopCollection Dewi Ningati menilai ada tantangan dan peluang untuk fashion tahun depan. “Meski peluang terlihat cerah, industri fashion juga akan menghadapi tantangan, seperti fluktuasi harga bahan baku dan tekanan untuk mempercepat adopsi praktik berkelanjutan.”

Dengan kombinasi inovasi teknologi dan kesadaran lingkungan, tahun 2025 diperkirakan menjadi tahun yang dinamis bagi industri fashion. (jpg)

INDUSTRI fashion diprediksi akan terus berkembang pada 2025. Ada sejumlah tren utama yang berpotensi mendorong penjualan baju. Berikut prediksi untuk pasar penjualan baju pada 2025.

Fashion Berkelanjutan Semakim Diminati

Kesadaran konsumen terhadap isu lingkungan diprediksi semakin memengaruhi keputusan pembelian. Baju yang dibuat dari bahan ramah lingkungan, seperti serat bambu, kapas organik, dan bahan daur ulang, diperkirakan akan menjadi favorit. Brand yang transparan dalam praktik produksinya juga akan mendapatkan kepercayaan lebih dari konsumen.

Teknologi dalam Fashion

Inovasi seperti pakaian pintar (smart clothing) yang dapat melacak kesehatan atau beradaptasi dengan suhu tubuh diperkirakan menarik perhatian, terutama di kalangan konsumen muda dan penggemar teknologi. Selain itu, aplikasi augmented reality (AR) untuk mencoba pakaian secara virtual diprediksi akan meningkatkan pengalaman belanja online.

Dominasi Penjualan Online

Penjualan baju melalui platform e-commerce diperkirakan terus mendominasi pasar. Dengan semakin banyaknya marketplace yang menawarkan diskon besar dan pengiriman cepat, konsumen akan semakin memilih belanja online dibandingkan toko fisik. Tren ini juga akan mendorong merek untuk berinvestasi dalam strategi pemasaran digital.

Baca Juga :  Trend Baru Silent Walking, Dapat Didefinisikan sebagai Praktik Meditasi Berjalan

Kembali ke Gaya 90-an dan Y2K

Tren fashion retro dari era 1990-an dan awal 2000-an diperkirakan tetap mendominasi pasar tahun depan. Pakaian oversized, denim vintage, dan warna-warna cerah akan terus diminati, terutama di kalangan Gen Z dan milenial.

Custom dan Personalisasi Produk

Konsumen semakin menyukai pakaian yang unik dan mencerminkan kepribadian mereka. Oleh karena itu, layanan custom atau personalisasi produk, seperti memilih warna, desain, atau bordir nama, akan menjadi nilai tambah yang meningkatkan penjualan.

Meningkatnya Minat pada Activewear dan Loungewear

Dengan gaya hidup yang semakin aktif, pakaian olahraga (activewear) tetap menjadi salah satu kategori yang tumbuh pesat. Di sisi lain, kenyamanan juga menjadi prioritas, sehingga loungewear yang stylish tetap populer, baik untuk kegiatan di rumah maupun aktivitas sehari-hari.

Baca Juga :  Ungkap 5 Kepribadian Seseorang yang Suka Memelihara Kucing

Konsumen Lokal Jadi Andalan

Di Indonesia, tren untuk mendukung produk lokal semakin kuat. Banyak konsumen mulai beralih ke brand lokal yang menawarkan kualitas tinggi dengan harga kompetitif. Ini diperkirakan akan memperkuat posisi pelaku usaha mode dalam negeri.

Owner Dee ShopCollection Dewi Ningati menilai ada tantangan dan peluang untuk fashion tahun depan. “Meski peluang terlihat cerah, industri fashion juga akan menghadapi tantangan, seperti fluktuasi harga bahan baku dan tekanan untuk mempercepat adopsi praktik berkelanjutan.”

Dengan kombinasi inovasi teknologi dan kesadaran lingkungan, tahun 2025 diperkirakan menjadi tahun yang dinamis bagi industri fashion. (jpg)

Terpopuler

Artikel Terbaru

/