26.7 C
Jakarta
Thursday, March 20, 2025

Jangan Abaikan! Ini 8 Tanda Seseorang Tak Bisa Dipercaya

PROKALTENG.CO – Beberapa tanda bisa menunjukkan seseorang tidak dapat dipercaya. Sikap atau kebiasaan tertentu kerap menjadi peringatan dini bahwa seseorang berpotensi menimbulkan masalah dalam hubungan, baik secara pribadi maupun profesional.

Beberapa ciri ini bisa muncul dalam interaksi dengan teman, kolega, atau pasangan. Dikutip dari Hack Spirit, berikut delapan tanda yang dapat menjadi peringatan, didukung oleh konsep psikologi dari para ahli.

1. Cerita yang Tidak Konsisten dan Kontradiktif
Perbedaan antara lupa detail kecil dan mengubah keseluruhan cerita sangatlah besar. Jika seseorang terus mengubah narasinya atau menyampaikan informasi yang saling bertentangan, hal ini bisa menjadi pertanda bahaya. Dalam Person-Centered Therapy Carl Rogers, komunikasi autentik bergantung pada keselarasan. Ketidakkonsistenan menunjukkan kurangnya kejujuran dan keterbukaan.

2. Sanjungan Berlebihan atau ‘Love Bombing’
Waspadalah terhadap orang yang memberikan pujian atau janji muluk sejak awal. Hubungan yang sehat seharusnya membangun kepercayaan secara bertahap. Pujian berlebihan sering kali merupakan teknik manipulasi yang digunakan oleh individu narsistik atau psikopat, sebagaimana diteliti oleh Dr. Robert Hare.

Baca Juga :  Malas Tapi Sukses? Ini 7 Kebiasaan Cerdas yang Patut Anda Tiru

3. Selalu Menyalahkan Orang Lain
Individu yang enggan bertanggung jawab dan selalu menyalahkan orang lain patut diwaspadai. Sigmund Freud menyebut fenomena ini sebagai proyeksi, yaitu ketika seseorang mengalihkan kesalahan atau perasaan tidak nyaman mereka kepada orang lain untuk menghindari introspeksi.

4. Sering Bergosip dan Menusuk dari Belakang
Berbagi rumor mungkin tampak sepele, tetapi jika dilakukan terus-menerus, hal ini dapat mencerminkan karakter seseorang. Penggosip kronis sering menggunakan pembicaraan negatif untuk membangun kekuasaan sosial atau menciptakan keintiman semu. Jika mereka berbicara buruk tentang orang lain kepada Anda, kemungkinan besar mereka juga melakukan hal yang sama di belakang Anda.

5. Banyak Alasan, Minim Akuntabilitas
Seseorang yang terus-menerus memberikan alasan dan pembenaran atas tindakannya patut dicurigai. Ini berkaitan dengan teori disonansi kognitif dari Leon Festinger, yang menjelaskan bagaimana individu mencari-cari alasan untuk mengurangi ketidaknyamanan mental akibat tindakan yang bertentangan dengan keyakinannya.

6. Kerap Melanggar Batasan
Kesalahan bisa terjadi, tetapi jika seseorang berulang kali mengabaikan batasan pribadi, emosional, atau profesional, itu merupakan tanda bahaya serius. Dr. Henry Cloud menegaskan bahwa individu yang tidak dapat menghormati batasan sering kali kesulitan mengembangkan empati dan pengendalian diri.

Baca Juga :  Bisa Dicoba! Belimbing Wuluh Ternyata Ampuh Hilangkan Uban

7. Perubahan Perilaku Ekstrem Saat Stres
Setiap orang dapat mengalami stres, tetapi perubahan perilaku drastis seperti ledakan emosi atau kebohongan untuk menutupi kesalahan bisa menunjukkan ketidakstabilan. Menurut teori Big Five Personality Traits, individu dengan tingkat neurotisme tinggi cenderung menunjukkan perilaku tidak dapat dipercaya saat menghadapi tekanan.

8. Intuisi Anda Mengatakan Ada yang Salah
Meski tidak selalu akurat, mengabaikan firasat sering kali berujung pada penyesalan. Jika merasa tidak nyaman saat berinteraksi dengan seseorang tanpa alasan yang jelas, ada kemungkinan alam bawah sadar Anda menangkap isyarat yang tidak kasatmata. Dalam buku Blink, Malcolm Gladwell menjelaskan bagaimana intuisi dapat membantu mendeteksi tanda-tanda yang mungkin terlewat oleh pikiran sadar.

Mengenali tanda-tanda ini dapat membantu melindungi diri dari orang-orang yang berpotensi membawa pengaruh negatif dalam hidup. Tetap waspada dan percayalah pada naluri Anda. (pri/jawapos.com)

PROKALTENG.CO – Beberapa tanda bisa menunjukkan seseorang tidak dapat dipercaya. Sikap atau kebiasaan tertentu kerap menjadi peringatan dini bahwa seseorang berpotensi menimbulkan masalah dalam hubungan, baik secara pribadi maupun profesional.

Beberapa ciri ini bisa muncul dalam interaksi dengan teman, kolega, atau pasangan. Dikutip dari Hack Spirit, berikut delapan tanda yang dapat menjadi peringatan, didukung oleh konsep psikologi dari para ahli.

1. Cerita yang Tidak Konsisten dan Kontradiktif
Perbedaan antara lupa detail kecil dan mengubah keseluruhan cerita sangatlah besar. Jika seseorang terus mengubah narasinya atau menyampaikan informasi yang saling bertentangan, hal ini bisa menjadi pertanda bahaya. Dalam Person-Centered Therapy Carl Rogers, komunikasi autentik bergantung pada keselarasan. Ketidakkonsistenan menunjukkan kurangnya kejujuran dan keterbukaan.

2. Sanjungan Berlebihan atau ‘Love Bombing’
Waspadalah terhadap orang yang memberikan pujian atau janji muluk sejak awal. Hubungan yang sehat seharusnya membangun kepercayaan secara bertahap. Pujian berlebihan sering kali merupakan teknik manipulasi yang digunakan oleh individu narsistik atau psikopat, sebagaimana diteliti oleh Dr. Robert Hare.

Baca Juga :  Malas Tapi Sukses? Ini 7 Kebiasaan Cerdas yang Patut Anda Tiru

3. Selalu Menyalahkan Orang Lain
Individu yang enggan bertanggung jawab dan selalu menyalahkan orang lain patut diwaspadai. Sigmund Freud menyebut fenomena ini sebagai proyeksi, yaitu ketika seseorang mengalihkan kesalahan atau perasaan tidak nyaman mereka kepada orang lain untuk menghindari introspeksi.

4. Sering Bergosip dan Menusuk dari Belakang
Berbagi rumor mungkin tampak sepele, tetapi jika dilakukan terus-menerus, hal ini dapat mencerminkan karakter seseorang. Penggosip kronis sering menggunakan pembicaraan negatif untuk membangun kekuasaan sosial atau menciptakan keintiman semu. Jika mereka berbicara buruk tentang orang lain kepada Anda, kemungkinan besar mereka juga melakukan hal yang sama di belakang Anda.

5. Banyak Alasan, Minim Akuntabilitas
Seseorang yang terus-menerus memberikan alasan dan pembenaran atas tindakannya patut dicurigai. Ini berkaitan dengan teori disonansi kognitif dari Leon Festinger, yang menjelaskan bagaimana individu mencari-cari alasan untuk mengurangi ketidaknyamanan mental akibat tindakan yang bertentangan dengan keyakinannya.

6. Kerap Melanggar Batasan
Kesalahan bisa terjadi, tetapi jika seseorang berulang kali mengabaikan batasan pribadi, emosional, atau profesional, itu merupakan tanda bahaya serius. Dr. Henry Cloud menegaskan bahwa individu yang tidak dapat menghormati batasan sering kali kesulitan mengembangkan empati dan pengendalian diri.

Baca Juga :  Bisa Dicoba! Belimbing Wuluh Ternyata Ampuh Hilangkan Uban

7. Perubahan Perilaku Ekstrem Saat Stres
Setiap orang dapat mengalami stres, tetapi perubahan perilaku drastis seperti ledakan emosi atau kebohongan untuk menutupi kesalahan bisa menunjukkan ketidakstabilan. Menurut teori Big Five Personality Traits, individu dengan tingkat neurotisme tinggi cenderung menunjukkan perilaku tidak dapat dipercaya saat menghadapi tekanan.

8. Intuisi Anda Mengatakan Ada yang Salah
Meski tidak selalu akurat, mengabaikan firasat sering kali berujung pada penyesalan. Jika merasa tidak nyaman saat berinteraksi dengan seseorang tanpa alasan yang jelas, ada kemungkinan alam bawah sadar Anda menangkap isyarat yang tidak kasatmata. Dalam buku Blink, Malcolm Gladwell menjelaskan bagaimana intuisi dapat membantu mendeteksi tanda-tanda yang mungkin terlewat oleh pikiran sadar.

Mengenali tanda-tanda ini dapat membantu melindungi diri dari orang-orang yang berpotensi membawa pengaruh negatif dalam hidup. Tetap waspada dan percayalah pada naluri Anda. (pri/jawapos.com)

Terpopuler

Artikel Terbaru