PROKALTENG.CO – Baik itu kehidupan pribadi atau profesional, kepercayaan diri menjadi suatu keharusan. Rasa percaya diri adalah hal yang sehat dan dilihat dari sudut pandang positif karena bisa membantu orang mencapai tujuan mereka.
Meski begitu, terlalu percaya diri justru dapat menjadi masalah bagi seseorang lantaran menimbulkan frustasi dan stres, loh!
Terlalu percaya diri atau overconfidence diartikan sebagai ketergantungan berlebihan pada penilaian pribadi dan mengabaikan aspek realistis.
Hal ini berbeda dengan kepercayaan diri yang memerlukan kepercayaan rasional terhadap kemampuan seseorang.
Terlalu percaya diri seringkali diakibatkan oleh bias kognitif, berbeda dengan rasa percaya diri sebagai indikator kedewasaan, kata psikolog Dhanya Chandran, dikutip JawaPos.com dari Healthshots.
Anehnya, terlalu percaya diri itu hal yang umum terjadi. Sebuah penelitian dalam American Economic Review menunjukkan banyak orang terlalu percaya diri terhadap sesuatu dalam hidup.
Hal ini disebabkan oleh kemampuan sendiri atau terlalu optimis terhadap masa depannya karena terlalu percaya diri.
Orang yang terlalu percaya diri cenderung menunjukkan ketidaksabaran, kurang menghargai pendapat orang lain, terlalu keras kepala, dan menolak masukan orang lain.
Mereka juga membuat orang lain merasa rendah diri atau buruk dan ketika dikritik, mereka menjadi terlalu sensitif.
Adapun 6 dampak negatif terlalu percaya diri atau overconfidence yang perlu kamu ketahui:
- Hilangnya kesadaran diri
Terlalu percaya diri mengaburkan batas antara persepsi dan kenyataan. Hal ini menyebabkan orang kehilangan pandangan akan jati diri mereka yang sebenarnya, jelas Chandran.
- Gesekan antarpribadi
Hubungan menjadi buruk karena orang yang terlalu percaya diri mengabaikan sudut pandang dan pendapat orang lain. Hal ini dapat menyebabkan gesekan komunikasi.
- Kurangnya pengambilan perspektif dan empati
Terlalu percaya diri menghambat pemahaman sudut pandang orang lain. Hal ini mengakibatkan kurangnya empati dan perspektif.
- Pengulangan kesalahan
Orang yang terlalu percaya diri cenderung mengulangi kesalahan daripada belajar dari kesalahan tersebut, juga karena mereka tidak belajar dari kesalahannya, ada hambatan dalam pertumbuhan pribadi mereka.
- Frustasi dan stres
Terlalu percaya diri menimbulkan frustasi dan stres ketika dihadapkan pada tantangan. Mereka merasa kesulitan untuk mengatasi hasil yang tidak terduga.
- Dampak terhadap keterampilan refleksi diri
Refleksi diri penting untuk pertumbuhan, namun refleksi diri yang bermakna menjadi tantangan bagi orang yang terlalu percaya diri. Hal ini membatasi perkembangan pribadi, papar Chandran.
Untuk menghindari rasa percaya diri berlebihan, kamu perlu menerapkan beberapa strategi proaktif. Berikut beberapa tipsnya:
- Pemeriksaan realitas
Nilai dan validasi keyakinan kamu secara teratur terhadap kenyataan objektif. Hal ini akan membantu mempertahankan perspektif yang membumi.
- Umpan balik
Carilah umpan balik yang membangun dari teman, keluarga, atau kolega. Dengan cara ini kamu akan memperoleh beragam perspektif dan mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan.
- Evaluasi diri
Evaluasi tindakan, keputusan, dan keyakinan kamu secara berkala. Evaluasi diri akan membantu mencegah melebih-lebihkan kemampuan diri sendiri, kata sang ahli.
- Keterbukaan
Tua atau muda, ada banyak manfaat mempelajari sesuatu yang baru setiap hari. Jadi, tetaplah terbuka terhadap pengalaman baru dan belajarlah dari kesuksesan dan kegagalan.
- Terhubung dengan kenyataan
Jadilah bagian dari kegiatan yang menumbuhkan kerendahan hati dan perspektif lebih luas. Bisa terkait dengan spiritualitas atau sesuatu yang bisa membantu berkontribusi pada masyarakat. (pri/jawapos.com)