Ada momen dalam hidup ketika kita merasakan sesuatu yang aneh, tidak terlihat, tidak terdengar jelas, namun terasa menekan di dada. Anda berdiri di sebuah ruangan, dikelilingi orang-orang yang tersenyum, tapi tatapan mata mereka hanya sekilas menyentuh Anda sebelum segera beralih.
Tawa terdengar di sudut lain, entah kenapa hati Anda berkata, “Mereka sedang membicarakan aku.” Perasaan itu seperti angin yang berhembus pelan tapi menusuk, tak kasat mata, tapi membawa aroma yang membuat Anda sadar ada sesuatu yang sedang terjadi di balik layar.
Dan anehnya, yang membicarakan Anda mungkin bukan orang asing, melainkan orang yang selama ini tersenyum paling manis di hadapan Anda.
Dilansir dari Geediting, inilah delapan pertanda seseorang sedang menyebar cerita tentang anda di balik layar.
- Antusiasme yang Tiba-Tiba Berhenti di Tengah Jalan
Pernahkah Anda berbagi kabar bahagia, lalu melihat wajah seseorang yang awalnya ceria berubah menjadi hambar dalam hitungan detik?
Mereka akan tersenyum singkat, mengucapkan “Oh, keren ya” lalu segera mengganti topik.
Bukan karena mereka sibuk, melainkan karena antusiasme mereka terhadap Anda punya batas.
Di depan Anda, mereka mungkin sopan, tapi di belakang, rasa iri yang terselip bisa menjadi bahan cerita yang lebih “menarik” bagi mereka.
- Pujian yang Terdengar Manis Tapi Mengandung Duri
Ada jenis pujian yang tidak benar-benar tulus, pujian yang lebih seperti sindiran yang dibungkus rapi.
Misalnya, “Wah, kamu hebat ya… padahal biasanya nggak kayak gitu.”
Kata-kata ini memang terdengar seperti apresiasi, tapi nada dan pilihan katanya mengandung racun kecil yang perlahan merusak citra Anda di mata orang lain.
Orang seperti ini sering memuji di depan Anda, namun menggunakan pujian itu sebagai bahan olok-olok ketika Anda tidak ada.
- Mengubah Segalanya Menjadi Perlombaan yang Tidak Anda Ikuti
Tanpa Anda sadari, ada orang yang menjadikan setiap keberhasilan Anda sebagai tantangan pribadi bagi mereka.
Anda beli sepeda baru, mereka langsung memamerkan sepeda yang lebih mahal. Anda naik jabatan, mereka segera menonjolkan pencapaian mereka sendiri.
Bagi mereka, hidup adalah kompetisi tak resmi di mana Anda adalah lawan yang bahkan tidak sadar sedang bermain.
Dan di balik punggung, mereka bisa saja menceritakan “perlombaan” ini kepada orang lain, seolah-olah untuk menunjukkan siapa yang unggul.
- Ingatan Mereka Selektif, Hanya Menguntungkan Mereka
Seseorang yang membicarakan Anda di belakang sering kali memiliki kemampuan “amnesia selektif”, mereka mengingat detail yang bisa membuat Anda terlihat buruk, tapi melupakan hal-hal yang menunjukkan kebaikan atau kesuksesan Anda.
Saat menceritakan sebuah kejadian, mereka hanya menyampaikan setengah cerita, memastikan versi yang mereka sampaikan lebih menguntungkan mereka.
- Kesuksesan Anda Membuat Mereka Gelisah
Alih-alih ikut berbahagia saat Anda berhasil, mereka justru terlihat tidak nyaman. Reaksi mereka datar, bahkan terkadang mencari-cari celah untuk mengkritik.
Di depan orang lain, mereka mungkin mencoba meremehkan pencapaian Anda dengan komentar seperti, “Ah, dia kan cuma beruntung.”
Kata-kata seperti ini bukan hanya merusak reputasi Anda, tapi juga menjadi sinyal bahwa mereka diam-diam tidak tahan melihat Anda melangkah lebih jauh.
- Diam Saat Anda Tak Ada untuk Membela
Salah satu tanda paling jelas adalah ketika Anda tahu ada momen seseorang menjelekkan Anda, dan orang ini tidak melakukan apa pun untuk membela.
Mereka mungkin tersenyum dan ikut mendengarkan, atau malah menambahkan detail tambahan.
Mereka tidak akan mengatakannya di depan Anda, tapi di belakang, mereka membiarkan nama Anda dilumat gosip tanpa perlindungan.
- Tetap Menjaga Koneksi, Tapi Bukan Karena Peduli
Mereka akan tetap menghubungi Anda, membalas pesan, atau sesekali mengajak bertemu.
Bukan karena benar-benar peduli, tapi agar tetap mendapatkan informasi terbaru tentang hidup Anda.
Informasi ini nantinya bisa mereka gunakan sebagai bahan cerita di lingkaran lain. Mereka pandai menjaga hubungan agar sumber cerita tetap terbuka lebar.
- Bahasa Tubuh yang Mengungkap Lebih Banyak daripada Kata-Kata
Kadang, kata-kata mereka terdengar manis, tapi bahasa tubuhnya menceritakan hal berbeda.
Tatapan mata yang cepat berpaling, senyum tipis yang tidak sampai ke mata, atau nada suara yang sedikit menurun saat membicarakan keberhasilan Anda, semuanya adalah isyarat yang lebih jujur daripada ucapan mereka.
Tubuh mereka seolah menulis “cek” berupa kebaikan, tapi hati mereka tidak pernah berniat mencairkannya.(jpc)