28.2 C
Jakarta
Wednesday, December 11, 2024

Kenapa Anak Dewasa Menjauh? Inilah 7 Alasan yang Sering Tak Disadari

PROKALTENG.CO – Sebagian orang menjadi jauh dari orang tua seiring dengan bertambahnya usia. Hal ini tidak selalu berupa dampak yang dramatis atau ditentukan oleh satu peristiwa.

Umumnya, keputusan ini merupakan sekumpulan perilaku atau pilihan yang tak nampak, yang seiring waktu menjadi jurang pemisah. Suatu hubungan terutama dengan keluarga membutuhkan usaha, komunikasi, dan pengertian agar tetap kuat.

Namun, kehidupan memiliki cara untuk menarik kita ke arah yang berbeda. Tanpa menyadarinya, kita mungkin telah mengembangkan kebiasaan yang perlahan-lahan melemahkan ikatan ini.

Dilansir dari Baseline Mag, terdapat 7 perilaku umum yang dilakukan anak-anak yang menjauh dari orang tuanya ketika dewasa. Ini akan membantu mempertahankan salah satu hubungan terpenting dalam hidup.

  1. Menghargai independensi

Seiring dengan bertambahnya usia, secara alami kita akan berusaha membangun identitas diri, terpisah dari orang tua. Ini adalah bagian normal dari proses dewasa. Namun, bagi sebagian orang, proses ini berarti mengharuskan mereka menjauh dari orang tua.

Orang-orang ini cenderung menunjukkan keinginan kuat terhadap kemandirian. Mereka menganggap serius tanggung jawab dan berusaha menyelesaikan tugas sendiri. Mereka mungkin adalah orang yang suka membuat keputusan tanpa masukan orang tua dan mencari kesempatan untuk menunjukkan kemandirian.

Perilaku ini tidak selalu negatif. Ini bisa menjadi tanda sehat bahwa anak tersebut telah tumbuh dewasa yang dapat menentukan jalan hidup sendiri dan menjadi mandiri.

  1. Mengutamakan hubungan pribadi lainnya

Perilaku umum lainnya yaitu memprioritaskan hubungan pribadi di luar keluarga. Ini bisa jadi pasangan, teman dekat, atau bahkan rekan kerja. Beranjak dewasa, dunia anak-anak akan dipenuhi oleh orang-orang dan pengalaman baru.

Baca Juga :  Inilah Ciri yang Dimiliki Orang-Orang yang Terus Menerus Membicarakan Dirinya Sendiri

Mereka mendapati diri menghabiskan lebih banyak waktu untuk membangun hubungan dengan teman sekamar atau teman kerja daripada menelpon rumah. Ini bukan keputusan yang disengaja, tetapi semakin terlibat dengan lingkungan baru, maka akan semakin rendah frekuensi panggilan ke rumah.

  1. Menghindari percakapan sulit

Beberapa orang memilih menghindari pembicaraan yang sulit dengan orang tua karena merasa lebih mudah untuk membiarkannya begitu saja. Meskipun mereka mungkin merasa menjaga perdamaian dalam jangka pendek, menghindari percakapan yang sulit sebenarnya memperlebar jarak dengan orang tua.

Menghindari pembicaraan yang sulit dapat menyebabkan miskomunikasi, keretakan hubungan, dan hilangnya nilai-nilai. Menghindari pembahasan dengan topik yang sensitif akan memberi rumah kesalahpahaman untuk berkembang.

  1. Mengembangkan nilai dan keyakinan yang berbeda

Saat tumbuh dan mengalami dunia, keyakinan dan nilai-nilai dalam diri seringkali berubah. Terkadang, perubahan ini dapat menyebabkan kita menjauh dari orang tua.

Mereka mungkin menemukan pandangan dunia yang sangat berbeda dari pandangan orang tua. Ini bisa dalam hal keyakinan politik, pandangan agama, atau bahkan hanya sekedar prinsip pribadi dan pilihan gaya hidup.

Meskipun perbedaan ini dapat menimbulkan ketegangan, penting untuk diingat bahwa setiap orang memiliki hak atas keyakinannya sendiri. Dialog dan pemahaman yang terbuka akan membantu menjembatani kesenjangan ini meskipun itu berarti sepakat untuk tidak setuju.

  1. Membiarkan hidup menghalangi

Hidup ini sibuk dan saat kita harus mengurus pekerjaan, hubungan, dan tujuan pribadi, menjaga komunikasi dengan orang tua dapat terabaikan. Bukan berarti kita tidak peduli, hanya saja waktu mudah berlalu begitu saja saat selalu ada sesuatu yang menuntut perhatian.

Baca Juga :  8 Sifat yang Muncul pada Orang Dewasa Akibat Terlalu Dimanja Sewaktu Kecil

Namun, kenyataannya, hubungan akan tumbuh subur jika dilakukan secara konsisten. Membiarkan kesibukan hidup mengambil alih akan mengikis hubungan dengan orang tua yang membuat mereka merasa dikesampingkan atau tidak penting.

  1. Terlalu fokus dengan konflik masa lalu

Terkadang, masalah yang belum terselesaikan atau konflik yang masih tersisa dari masa lalu dapat menghalangi untuk mempertahankan hubungan yang kuat dengan orang tua. Alih-alih mengatasi dan menyelesaikannya, beberapa orang berkutat pada keluhan masa lalu yang terbawa hingga hubungan saat ini.

Fokus pada luka lama ini dapat menciptakan dinding emosional sehingga lebih sulit untuk berkomunikasi secara terbuka atau membangun kenangan positif bersama. Pengampunan atau setidaknya memahami dan melangkah maju adalah kunci untuk menjaga hubungan yang sehat.

  1. Menganggap hubungan itu biasa saja

Sebagai anak-anak kita seringkali berasumsi bahwa orang tua kita akan selalu ada memberikan dukungan, bimbingan, atau sekedar mendengarkan. Namun, seiring dengan bertambahnya usia, asumsi ini dapat berubah menjadi rasa puas diri.

Kita mungkin akan berusaha, berharap hubungan akan bertahan tanpa adanya pemeliharaan. Seiring waktu, kurangnya upaya ini dapat menyebabkan hubungan menjadi melemah. Menjauh dari orang tua biasanya tidak disengaja yang seringkali merupakan hasil dari perilaku kecil sehari-hari yang bertambah buruk seiring waktu. (pri/jawapos.com)

PROKALTENG.CO – Sebagian orang menjadi jauh dari orang tua seiring dengan bertambahnya usia. Hal ini tidak selalu berupa dampak yang dramatis atau ditentukan oleh satu peristiwa.

Umumnya, keputusan ini merupakan sekumpulan perilaku atau pilihan yang tak nampak, yang seiring waktu menjadi jurang pemisah. Suatu hubungan terutama dengan keluarga membutuhkan usaha, komunikasi, dan pengertian agar tetap kuat.

Namun, kehidupan memiliki cara untuk menarik kita ke arah yang berbeda. Tanpa menyadarinya, kita mungkin telah mengembangkan kebiasaan yang perlahan-lahan melemahkan ikatan ini.

Dilansir dari Baseline Mag, terdapat 7 perilaku umum yang dilakukan anak-anak yang menjauh dari orang tuanya ketika dewasa. Ini akan membantu mempertahankan salah satu hubungan terpenting dalam hidup.

  1. Menghargai independensi

Seiring dengan bertambahnya usia, secara alami kita akan berusaha membangun identitas diri, terpisah dari orang tua. Ini adalah bagian normal dari proses dewasa. Namun, bagi sebagian orang, proses ini berarti mengharuskan mereka menjauh dari orang tua.

Orang-orang ini cenderung menunjukkan keinginan kuat terhadap kemandirian. Mereka menganggap serius tanggung jawab dan berusaha menyelesaikan tugas sendiri. Mereka mungkin adalah orang yang suka membuat keputusan tanpa masukan orang tua dan mencari kesempatan untuk menunjukkan kemandirian.

Perilaku ini tidak selalu negatif. Ini bisa menjadi tanda sehat bahwa anak tersebut telah tumbuh dewasa yang dapat menentukan jalan hidup sendiri dan menjadi mandiri.

  1. Mengutamakan hubungan pribadi lainnya

Perilaku umum lainnya yaitu memprioritaskan hubungan pribadi di luar keluarga. Ini bisa jadi pasangan, teman dekat, atau bahkan rekan kerja. Beranjak dewasa, dunia anak-anak akan dipenuhi oleh orang-orang dan pengalaman baru.

Baca Juga :  Inilah Ciri yang Dimiliki Orang-Orang yang Terus Menerus Membicarakan Dirinya Sendiri

Mereka mendapati diri menghabiskan lebih banyak waktu untuk membangun hubungan dengan teman sekamar atau teman kerja daripada menelpon rumah. Ini bukan keputusan yang disengaja, tetapi semakin terlibat dengan lingkungan baru, maka akan semakin rendah frekuensi panggilan ke rumah.

  1. Menghindari percakapan sulit

Beberapa orang memilih menghindari pembicaraan yang sulit dengan orang tua karena merasa lebih mudah untuk membiarkannya begitu saja. Meskipun mereka mungkin merasa menjaga perdamaian dalam jangka pendek, menghindari percakapan yang sulit sebenarnya memperlebar jarak dengan orang tua.

Menghindari pembicaraan yang sulit dapat menyebabkan miskomunikasi, keretakan hubungan, dan hilangnya nilai-nilai. Menghindari pembahasan dengan topik yang sensitif akan memberi rumah kesalahpahaman untuk berkembang.

  1. Mengembangkan nilai dan keyakinan yang berbeda

Saat tumbuh dan mengalami dunia, keyakinan dan nilai-nilai dalam diri seringkali berubah. Terkadang, perubahan ini dapat menyebabkan kita menjauh dari orang tua.

Mereka mungkin menemukan pandangan dunia yang sangat berbeda dari pandangan orang tua. Ini bisa dalam hal keyakinan politik, pandangan agama, atau bahkan hanya sekedar prinsip pribadi dan pilihan gaya hidup.

Meskipun perbedaan ini dapat menimbulkan ketegangan, penting untuk diingat bahwa setiap orang memiliki hak atas keyakinannya sendiri. Dialog dan pemahaman yang terbuka akan membantu menjembatani kesenjangan ini meskipun itu berarti sepakat untuk tidak setuju.

  1. Membiarkan hidup menghalangi

Hidup ini sibuk dan saat kita harus mengurus pekerjaan, hubungan, dan tujuan pribadi, menjaga komunikasi dengan orang tua dapat terabaikan. Bukan berarti kita tidak peduli, hanya saja waktu mudah berlalu begitu saja saat selalu ada sesuatu yang menuntut perhatian.

Baca Juga :  8 Sifat yang Muncul pada Orang Dewasa Akibat Terlalu Dimanja Sewaktu Kecil

Namun, kenyataannya, hubungan akan tumbuh subur jika dilakukan secara konsisten. Membiarkan kesibukan hidup mengambil alih akan mengikis hubungan dengan orang tua yang membuat mereka merasa dikesampingkan atau tidak penting.

  1. Terlalu fokus dengan konflik masa lalu

Terkadang, masalah yang belum terselesaikan atau konflik yang masih tersisa dari masa lalu dapat menghalangi untuk mempertahankan hubungan yang kuat dengan orang tua. Alih-alih mengatasi dan menyelesaikannya, beberapa orang berkutat pada keluhan masa lalu yang terbawa hingga hubungan saat ini.

Fokus pada luka lama ini dapat menciptakan dinding emosional sehingga lebih sulit untuk berkomunikasi secara terbuka atau membangun kenangan positif bersama. Pengampunan atau setidaknya memahami dan melangkah maju adalah kunci untuk menjaga hubungan yang sehat.

  1. Menganggap hubungan itu biasa saja

Sebagai anak-anak kita seringkali berasumsi bahwa orang tua kita akan selalu ada memberikan dukungan, bimbingan, atau sekedar mendengarkan. Namun, seiring dengan bertambahnya usia, asumsi ini dapat berubah menjadi rasa puas diri.

Kita mungkin akan berusaha, berharap hubungan akan bertahan tanpa adanya pemeliharaan. Seiring waktu, kurangnya upaya ini dapat menyebabkan hubungan menjadi melemah. Menjauh dari orang tua biasanya tidak disengaja yang seringkali merupakan hasil dari perilaku kecil sehari-hari yang bertambah buruk seiring waktu. (pri/jawapos.com)

Terpopuler

Artikel Terbaru

/