Wajah adalah cerminan dari emosi dan pikiran seseorang. Sekitar 80 persen komunikasi manusia bersifat nonverbal, yang berarti ekspresi wajah memiliki peran penting dalam interaksi sosial.
Sejak ribuan tahun lalu, sebelum bahasa berkembang, manusia sudah mengandalkan ekspresi wajah untuk berkomunikasi. Namun, kebanyakan orang tidak benar-benar mengasah kemampuan ini.
Kita mungkin menyadari tanda-tanda emosi yang jelas, seperti dahi yang berkerut menandakan kemarahan. Namun, tidak banyak yang tahu bahwa seseorang yang sering menyentuh hidungnya bisa jadi sedang membutuhkan ruang pribadi.
Dalam hubungan, memahami ekspresi wajah pasangan bisa membantu menjaga keharmonisan dan menghindari kesalahpahaman yang tidak perlu.
Membaca Ekspresi Wajah untuk Memahami Perilaku Seseorang
Ahli pembaca wajah, Eric Standop, menjelaskan bagaimana membaca wajah seseorang untuk memahami emosi dan pola pikirnya dengan lebih baik. Standop adalah seorang pakar dalam berbagai teknik membaca ekspresi wajah dan pendiri Face Reading Academy.
Dalam bukunya, Read The Face: Face Reading For Success In Your Career, Relationships, And Health, ia mengungkapkan bagaimana ekspresi mikro bisa memberikan wawasan mendalam tentang perasaan seseorang.
Dilansir dari Your Tango, Minggu (9/3), Standop menegaskan bahwa membaca wajah bukan sekadar keterampilan, tetapi juga ilmu yang bisa dipelajari dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam hubungan interpersonal.
Pentingnya Membaca Wajah dalam Hubungan Interpersonal
Menurut Standop, ketika seseorang sering menyentuh hidungnya, itu bisa menjadi tanda bahwa mereka ingin lebih banyak ruang untuk diri sendiri. Dalam hubungan romantis, hal ini bisa menjadi indikator bahwa pasangan membutuhkan waktu untuk merenung atau menenangkan diri.
Begitu pula dengan kebiasaan menggigit atau menarik bibir bawah—ini bisa menunjukkan bahwa seseorang sedang memikirkan cara mengatasi masalah atau ingin melepaskan sesuatu dari pikirannya.
Standop juga menekankan bahwa membaca wajah bisa membantu pasangan memahami apakah hubungan mereka masih memiliki rasa hormat dan kepercayaan.
Salah satu tanda positif dalam hubungan adalah ketika pasangan meniru ekspresi dan gerak-gerik satu sama lain secara alami. Sebaliknya, tanda-tanda seperti mata yang sering bergulir atau kurangnya kontak mata bisa menjadi indikasi bahwa rasa hormat dalam hubungan mulai memudar.
Cara Meningkatkan Hubungan dengan Membaca Wajah
Standop merekomendasikan latihan sederhana untuk meningkatkan koneksi emosional dalam hubungan, seperti melakukan kontak mata selama lima menit tanpa berbicara.
Cara ini dapat membantu pasangan membangun kembali kedekatan emosional dan mengaktifkan hormon endorfin yang mempererat hubungan.
Jika seseorang merasa pasangannya mulai menjauh, latihan ini bisa menjadi cara untuk mendeteksi apakah ada masalah yang perlu diselesaikan.
Selain itu, memperhatikan ekspresi wajah pasangan dan mencoba menirunya di depan cermin juga dapat meningkatkan empati. Dengan cara ini, seseorang bisa memahami lebih baik apa yang dirasakan pasangannya dalam situasi tertentu.
Kesimpulannya, membaca wajah bukan sekadar kemampuan intuitif, tetapi juga keterampilan yang dapat diasah untuk memahami orang lain dengan lebih baik. Dalam hubungan, kemampuan ini dapat membantu mendeteksi emosi pasangan, menghindari konflik, dan membangun koneksi yang lebih dalam.
Dengan memahami bahasa wajah, seseorang bisa lebih peka terhadap perasaan orang lain dan memperbaiki hubungan interpersonal di berbagai aspek kehidupan.(jpc)