Pola makan harian memiliki peran besar dalam menjaga keseimbangan mikrobioma usus yang berkaitan dengan risiko kanker kolorektal.Kanker kolorektal merupakan jenis kanker yang menyerang usus besar atau rektum dan sering berkembang secara perlahan tanpa gejala awal.
Memahami hubungan antara makanan fermentasi seperti yoghurt dan risiko kanker kolorektal membantu mengambil langkah pencegahan melalui pola makan.
Dilansir dari laman ScienceAlert pada Selasa (8/4), konsumsi yoghurt secara rutin diketahui bermanfaat bagi kesehatan usus dan dapat membantu menurunkan risiko kanker kolorektal yang bersifat agresif. Berikut informasinya.
- Mikrobioma Usus Berperan Besar
Komunitas mikroorganisme dalam saluran pencernaan berfungsi dalam pencernaan dan imunitas. Ketidakseimbangan mikrobioma dapat memicu peradangan kronis. Kondisi ini meningkatkan risiko pertumbuhan sel abnormal dalam usus. Mengonsumsi makanan fermentasi dapat membantu menjaga keseimbangan mikrobioma.
- Yoghurt Mengandung Bakteri Baik
Lactobacillus dan Streptococcus thermophilus dalam yoghurt berfungsi menjaga keragaman bakteri usus. Kedua bakteri ini menghasilkan zat yang menekan pertumbuhan bakteri merugikan.
Konsumsi rutin membantu menciptakan lingkungan usus yang lebih sehat. Hal ini berkaitan dengan penurunan potensi pembentukan sel kanker.
- Penelitian Menunjukkan Efek Proteksi
Data dari lebih dari 150.000 peserta menunjukkan konsumsi dua porsi yoghurt per minggu menurunkan risiko kanker kolon sisi kanan. Jenis kanker ini umumnya lebih agresif dengan tingkat kelangsungan hidup rendah.
Analisis jaringan tumor memperlihatkan keterlibatan Bifidobacterium dari yoghurt. Penelitian memperkuat korelasi antara makanan fermentasi dan perubahan mikrobioma.
- Efek Anti-Peradangan Yoghurt
Yoghurt membantu menurunkan kadar senyawa pemicu peradangan di lapisan usus besar. Pengurangan peradangan memperkecil peluang pembentukan sel kanker. Selain itu, yoghurt memperkuat lapisan penghalang usus agar tidak mudah ditembus zat berbahaya. Kombinasi ini penting dalam pencegahan kanker kolorektal.
- Kaya Kalsium dan Protein
Yoghurt mengandung kalsium tinggi yang penting bagi tulang. Dalam jangka panjang, konsumsi cukup kalsium mengurangi risiko pengeroposan tulang.Satu porsi yoghurt Yunani tawar mengandung 15–20 gram protein. Asam amino esensial dalam yoghurt juga membantu proses regenerasi sel.
- Dampak terhadap Penyakit Lain
Konsumsi yoghurt dikaitkan dengan tekanan darah lebih rendah. Beberapa studi menunjukkan hubungannya dengan pencegahan diabetes tipe 2.Efek ini diduga berasal dari kandungan probiotik dan zat aktif hasil fermentasi. Konsumsi teratur berpotensi meningkatkan kondisi metabolik.
- Pilih Yoghurt Tanpa Gula Tambahan
Yoghurt dengan tambahan rasa cenderung tinggi gula dan bahan olahan. Gula berlebih dapat mengganggu manfaat yang diberikan bakteri baik.Yoghurt tawar lebih baik karena tidak memicu lonjakan glukosa. Pilihan ideal adalah yoghurt penuh lemak tanpa pemanis dengan kultur hidup.
Memasukkan yoghurt ke dalam pola makan harian dapat menjadi langkah sederhana namun potensial dalam menjaga kesehatan usus dan menurunkan risiko kanker kolorektal.(jpc)