25.1 C
Jakarta
Friday, April 11, 2025

Tren Ghibli Picu Ledakan Bombastis, Pengguna ChatGPT Hasilkan 700 Juta Gambar Dalam Sepekan

PROKALTENG.CO-Fitur generator gambar yang baru saja diluncurkan oleh OpenAI dalam platform ChatGPT langsung mencuri perhatian pengguna global.

Hanya dalam waktu sepekan sejak diluncurkan pada 25 Maret 2025, lebih dari 700 juta gambar telah dihasilkan melalui fitur ini.

Angka ini mencerminkan antusiasme besar dari masyarakat dalam memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan untuk keperluan visual dan kreatif.

Kehadiran fitur ini tidak hanya mendorong kreativitas pengguna, tetapi juga menghasilkan lonjakan signifikan pada jumlah pemakai ChatGPT secara keseluruhan.

Tercatat lebih dari 130 juta pengguna mencoba fitur ini dalam waktu singkat. India muncul sebagai negara dengan pertumbuhan pengguna tercepat, memperlihatkan antusiasme besar terhadap teknologi AI di kawasan Asia Selatan.

Baca Juga :  Enam Zodiak Cenderung Kesulitan Dalam Hubungan Jangka Panjang

Salah satu pemicu utama meledaknya fitur ini adalah tren pembuatan gambar bergaya Studio Ghibli. Gaya visual khas animasi Jepang yang bisa dihasilkan secara realistis ini langsung viral di berbagai platform media sosial.

Ribuan orang berlomba-lomba menciptakan versi “Ghibli” dari foto atau imajinasi mereka, mendorong ChatGPT meraih satu juta pengguna baru hanya dalam waktu satu jam.

Meski menjadi daya tarik utama, tren ini juga memicu kontroversi karena banyak seniman yang merasa karyanya dieksploitasi tanpa izin, kembali mengangkat isu etika penggunaan AI dalam dunia seni.

Popularitas yang luar biasa ini ternyata membawa tantangan besar bagi OpenAI dari sisi teknis. CEO OpenAI, Sam Altman, menyebut bahwa server mereka sampai “meleleh” — ungkapan yang menggambarkan betapa beratnya beban yang ditanggung GPU akibat lonjakan permintaan.

Baca Juga :  Mengupas Silent Treatment sebagai Kekerasan Emosional yang Tersembunyi

Akibatnya, beberapa layanan sempat mengalami penurunan performa, bahkan ada penundaan peluncuran produk tertentu karena sistem yang kewalahan.

Untuk mengatasi lonjakan ini, OpenAI memberlakukan pembatasan sementara (rate limit) agar infrastruktur tetap stabil.

Di saat yang sama, perusahaan juga mempercepat peningkatan kapasitas server serta efisiensi daya komputasi agar tetap mampu memenuhi permintaan pengguna yang terus tumbuh.

Fenomena ini memperlihatkan bahwa teknologi AI generatif, khususnya dalam bentuk visual, kini memasuki babak baru popularitas.

Penggunaan AI bukan lagi sekadar alat bantu, tetapi telah menjadi bagian dari ekspresi kreatif masyarakat modern yang haus akan inovasi digital. (*)

 

PROKALTENG.CO-Fitur generator gambar yang baru saja diluncurkan oleh OpenAI dalam platform ChatGPT langsung mencuri perhatian pengguna global.

Hanya dalam waktu sepekan sejak diluncurkan pada 25 Maret 2025, lebih dari 700 juta gambar telah dihasilkan melalui fitur ini.

Angka ini mencerminkan antusiasme besar dari masyarakat dalam memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan untuk keperluan visual dan kreatif.

Kehadiran fitur ini tidak hanya mendorong kreativitas pengguna, tetapi juga menghasilkan lonjakan signifikan pada jumlah pemakai ChatGPT secara keseluruhan.

Tercatat lebih dari 130 juta pengguna mencoba fitur ini dalam waktu singkat. India muncul sebagai negara dengan pertumbuhan pengguna tercepat, memperlihatkan antusiasme besar terhadap teknologi AI di kawasan Asia Selatan.

Baca Juga :  Enam Zodiak Cenderung Kesulitan Dalam Hubungan Jangka Panjang

Salah satu pemicu utama meledaknya fitur ini adalah tren pembuatan gambar bergaya Studio Ghibli. Gaya visual khas animasi Jepang yang bisa dihasilkan secara realistis ini langsung viral di berbagai platform media sosial.

Ribuan orang berlomba-lomba menciptakan versi “Ghibli” dari foto atau imajinasi mereka, mendorong ChatGPT meraih satu juta pengguna baru hanya dalam waktu satu jam.

Meski menjadi daya tarik utama, tren ini juga memicu kontroversi karena banyak seniman yang merasa karyanya dieksploitasi tanpa izin, kembali mengangkat isu etika penggunaan AI dalam dunia seni.

Popularitas yang luar biasa ini ternyata membawa tantangan besar bagi OpenAI dari sisi teknis. CEO OpenAI, Sam Altman, menyebut bahwa server mereka sampai “meleleh” — ungkapan yang menggambarkan betapa beratnya beban yang ditanggung GPU akibat lonjakan permintaan.

Baca Juga :  Mengupas Silent Treatment sebagai Kekerasan Emosional yang Tersembunyi

Akibatnya, beberapa layanan sempat mengalami penurunan performa, bahkan ada penundaan peluncuran produk tertentu karena sistem yang kewalahan.

Untuk mengatasi lonjakan ini, OpenAI memberlakukan pembatasan sementara (rate limit) agar infrastruktur tetap stabil.

Di saat yang sama, perusahaan juga mempercepat peningkatan kapasitas server serta efisiensi daya komputasi agar tetap mampu memenuhi permintaan pengguna yang terus tumbuh.

Fenomena ini memperlihatkan bahwa teknologi AI generatif, khususnya dalam bentuk visual, kini memasuki babak baru popularitas.

Penggunaan AI bukan lagi sekadar alat bantu, tetapi telah menjadi bagian dari ekspresi kreatif masyarakat modern yang haus akan inovasi digital. (*)

 

Terpopuler

Artikel Terbaru