Site icon Prokalteng

Tidak Semua Orang yang Terlihat Baik Hati dan Ramah Benar-Benar memiliki Niat Tulus

Ilustrasi Orang yang Tampak Baik Namun Memiliki Sifat Manipulatif. (psychmechanics.com)

Di balik senyum manis dan sikap sopan, beberapa orang mungkin memiliki sifat manipulatif yang tersembunyi.Menurut psikologi, orang yang tampaknya baik namun tidak memiliki dasar kebaikan sejati sering menunjukkan perilaku manipulatif dan egois, yang bisa berdampak negatif dalam jangka panjang.

Dikutip dari Ideapod, berikut ini adalah sembilan tanda bahwa seseorang yang terlihat baik di permukaan sebenarnya tidak demikian:

  1. Mencari Pengakuan dari Orang Lain

Orang yang tampak baik tetapi tidak tulus cenderung sangat mendambakan pujian dan validasi dari orang lain.Setiap tindakan “kebaikan” mereka biasanya dilakukan dengan harapan mendapatkan penghargaan atau perhatian.

Mereka lebih peduli dengan citra diri di hadapan orang lain daripada niat tulus untuk membantu.Ini merupakan tanda bahwa kebaikan mereka lebih untuk mendapatkan perhatian, bukan karena kepedulian yang sesungguhnya.

  1. Sering Mengungkit Kebaikan Masa Lalu

Seseorang yang benar-benar baik tidak akan terus-menerus mengingatkan tentang kebaikan yang pernah mereka lakukan.Namun, orang yang manipulatif cenderung mengungkit-ungkit bantuan yang mereka berikan sebagai cara untuk membuat orang lain merasa berutang budi.

Sikap ini menunjukkan bahwa kebaikan mereka lebih sebagai alat untuk mendapatkan sesuatu di kemudian hari.

  1. Menggunakan Kebaikan untuk Mengontrol

Orang yang manipulatif kerap menggunakan tindakan baik sebagai cara untuk mengendalikan orang lain.Mereka mungkin menawarkan bantuan dengan niat tersembunyi, berharap Anda akan merasa terikat atau merasa bersalah jika tidak mematuhi keinginan mereka di masa mendatang.

Ini adalah salah satu bentuk manipulasi yang paling umum, di mana mereka memanfaatkan kebaikan untuk keuntungan pribadi.

  1. Bersikap Baik Hanya di Depan Orang Penting

Seseorang yang sejati dalam kebaikannya akan memperlakukan semua orang dengan konsisten.

Namun, jika seseorang hanya bersikap baik di depan orang-orang yang dianggap penting atau berpengaruh, tetapi bersikap berbeda di belakang mereka, ini adalah tanda kebaikan mereka tidak tulus.Mereka hanya berusaha untuk memperbaiki citra mereka di mata orang-orang yang mereka anggap penting.

  1. Sulit Menerima Kritik

Orang yang benar-benar baik akan menerima kritik sebagai bagian dari pengembangan diri. Sebaliknya, orang yang tidak tulus sering kali bereaksi negatif terhadap kritik. Mereka mungkin menjadi marah, defensif, atau bahkan menyerang balik ketika diberi masukan.

 

Sikap ini menunjukkan bahwa mereka lebih peduli dengan menjaga citra mereka daripada belajar dan berkembang dari kritik tersebut.

  1. Kebaikan yang Bersifat Transaksional

Orang yang tidak tulus sering kali membantu orang lain hanya jika ada sesuatu yang bisa mereka dapatkan.Mereka memandang hubungan sebagai transaksi, bukan kesempatan untuk menunjukkan kebaikan sejati. Jika mereka hanya bersikap baik ketika ada manfaat yang bisa diperoleh, ini adalah tanda kebaikan mereka bersifat manipulatif.

  1. Memainkan Emosi untuk Keuntungan

Orang manipulatif sering menggunakan emosi orang lain untuk keuntungan pribadi. Mereka mungkin berperan sebagai korban untuk membuat orang lain merasa bersalah atau terpaksa membantu mereka.

Mereka mahir dalam memanipulasi perasaan, membuat Anda merasa bertanggung jawab atas kesejahteraan mereka, padahal sebenarnya mereka hanya memanfaatkan kelemahan emosional Anda.

  1. Menghindari Akuntabilitas

Seseorang yang baik hati akan dengan senang hati mengakui kesalahan dan bertanggung jawab. Namun, mereka yang manipulatif akan selalu mencari alasan untuk menghindari tanggung jawab.

Mereka cenderung menyalahkan situasi atau orang lain ketika sesuatu tidak berjalan sesuai rencana, menunjukkan ketidakmauan untuk bertanggung jawab atas tindakan mereka.

  1. Empati Palsu

Empati adalah kualitas kebaikan yang sejati. Namun, orang yang tidak tulus sering berpura-pura peduli terhadap orang lain.Mereka mungkin mendengarkan cerita Anda, tetapi tidak benar-benar tertarik untuk membantu.

Empati mereka hanya untuk menjaga citra baik di hadapan orang lain, dan jarang disertai dengan tindakan yang mendukung.(jpc)

Exit mobile version